Pengaruh Pupuk Hijau (Crotalaria Juncea L. Dan Tithonia Diversifolia) Dan Trichoderma Sp. Pada Pertumbuhan Dan Hasil Jagung Manis (Zea Mays Saccharata Sturt.)

Main Author: Nafi`i, Rifqi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131127/
Daftar Isi:
  • Jagung manis merupakan salah satu tanaman yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Jagung manis banyak dikonsumsi karena kandungan rasa yang lebih manis, aroma lebih harum, serta memiliki nilai ekonomis dari daun, batang hingga akar. Permintaan akan jagung manis di beberapa pasar lokal dari tahun ke tahun terus meningkat dan dapat mencapai 1 – 1,5 t per hari, bahkan kebutuhan akan jagung manis di kota-kota besar seperti Jakarta dan Batam bisa melebihi 1,5 t per hari (Syukur dan Rifianto, 2013). Namun, produktivitas jagung manis di Indonesia per hektarnya masih tergolong rendah, yakni rata-rata 2,89 t ha-1, sedangkan potensi hasil jagung manis dapat mencapai 7 – 10 t ha-1 (Yanata, 2015). Rendahnya produktivitas ini dikarenakan adanya beberapa kendala, salah satunya adalah semakin sempitnya lahan subur akibat penggunaan pupuk sintetik yang berlebihan. Penambahan pupuk anorganik secara terus-menerus dengan dosis yang meningkat tiap tahunnya dapat menyebabkan keseimbangan hara dalam tanah terganggu dan tanah menjadi lebih keras sebagai akibat dari kerusakan sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Oleh karena itu, perlu adanya penambahan bahan organik untuk mengembalikan dan menyeimbangkan kondisi lingkungan. Crotalaria juncea L. dan Tithonia diversifolia merupakan tanaman potensial untuk digunakan sebagai pupuk hijau dan menjadi sumber bahan organik untuk membantu mengembalikan kesuburan tanah. Kedua tanaman tersebut memiliki kadar Nitrogen yang tinggi dan tidak membutuhkan waktu lama untuk proses dekomposisi. Penggunaan jamur Trichoderma sp. pada pupuk hijau mampu membantu proses dekomposisi karena jamur tersebut dapat menghasilkan enzim selulose yang berperan dalam perombakan selulosa menjadi glukosa. Selain itu, jamur tersebut memiliki kelebihan lain yakni menjadi agen pengendali hayati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk hijau orok-orok (C. juncea L.) dan paitan (T. diversifolia) dengan aplikasi jamur Trichoderma sp. pada pertumbuhan dan hasil jagung manis. Hipotesis yang diajukan adalah : 1) Pupuk hijau orok-orok (C. juncea L.) dan paitan (T. diversifolia) dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung manis, 2) C. juncea L. memberikan hasil jagung manis yang lebih baik dibandingkan T. diversifolia., 3) Trichoderma sp. pada pupuk hijau C. juncea L. dan T. diversifolia memberikan pertumbuhan dan hasil jagung manis yang lebih baik. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pendem, Kecamatan Junrejo dengan ketinggian 600 – 871 m dpl pada bulan April – Juli 2015. Adapun alat yang digunakan: cangkul, gembor, sabit, tali rafia, rol meter, SPAD, LAM portable, kamera digital, gunting, ember, penggaris atau mistar dan alat tulis menulis. Bahan yang digunakan antara lain: jagung manis varietas Talenta, benih C. juncea L., T. diversifolia dan jamur Trichoderma sp., serta pupuk urea, SP36, dan KCl. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan sembilan perlakuan: P0 = Pupuk anorganik (kontrol), P1 = C. juncea L. 5 t ha-1 + Tanpa ii Trichoderma sp., P2 = T. diversifolia 5 t ha-1 + Tanpa Trichoderma sp., P3 = C. juncea L. 10 t ha-1 + Tanpa Trichoderma sp., P4 = T. diversifolia 10 t ha-1 + Tanpa Trichoderma sp., P5 = C. juncea 5 t ha-1 + Trichoderma sp., P6 = T. diversifolia 5 t ha-1 + Trichoderma sp., P7 = C. juncea L. 10 t ha-1 + Trichoderma sp., P8 = T. diversifolia 10 t ha-1 + Trichoderma sp. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali ulangan. Analisis data hasil dilakukan dengan menggunakan uji F (5%) untuk mengetahui pengaruh perlakuan dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Data pengamatan untuk komponen pertumbuhan adalah tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, dan Indeks Luas Daun. Parameter pengamatan panen meliputi bobot tongkol berkelobot, diameter tongkol berkelobot, panjang tongkol berkelobot, dan bobot hasil (t ha-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk hijau dosis 10 t ha-1 memberikan pengaruh yang nyata lebih baik pada tinggi tanaman, diameter batang, luas daun dan Indeks Luas Daun serta berpengaruh nyata pada hasil jagung manis yang meliputi bobot tongkol tanpa kelobot, diameter tongkol dan hasil t ha-1. Perlakuan orok-orok 10 t ha-1 + Trichoderma sp. tidak menunjukkan pengaruh nyata dibandingkan dengan orok-orok 10 t ha-1, demikian pula untuk perlakuan paitan 10 t ha-1 + Trichoderma sp. dibandingkan dengan perlakuan paitan dosis sama tanpa Trichoderma sp. Perlakuan orok-orok tidak menunjukkan perbedaan nyata jika dibandingkan dengan paitan pada semua parameter pengamatan.