Pengaruh Pupuk Hayati Pelarut P Pada Pertumbuhan Dan Hasil Berbagai Varietas Tanaman Kedelai (Glycine Max L.Meril)

Main Author: Muthoharoh, Nurul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131113/
Daftar Isi:
  • Kebutuhan akan kedelai dalam negeri semakin meningkat untuk setiap tahunnya, peningkatan ini seiring dengan peningkatan jumlah penduduk, populasi ternak serta peningkatan kebutuhan industri. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut pemerintah mengimpor dari beberapa negara pengimpor kedelai. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produksi kedelai tahun 2014 mengalami peningkatan 22,3 persen atau sebesar 173.960 ton menjadi 953.960 ton biji kering dibandingkan tahun 2013 yang hanya mencapai 779.990 ton. Namun, angka ini lebih rendah dibandingkan impor kedelai yang dilakukan Indonesia pada tahun 2014. Sementara itu, produksi dalam negeri hingga kini hanya mencapai 40% dari kebutuhan 2,0 juta ton/tahun, sehingga untuk mengatasinya perlu ada peningkatan produksi. Kendala pengembangan kedelai adalah pH rendah, kesuburan tanah dan elemen biotik rendah, serta Fe dan Mn mendekati batas meracuni. Usaha yang dilakukan salah satunya adalah dengan melakukan penambahan pupuk hayati dari bakteri pseudomonas Tujuan penelitian ini ialah mempelajari pengaruh pupuk hayati pada berbagai varietas tanaman kedelai terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Hipotesis ialah 1) peningkatan dosis pupuk hayati dari bakteri Pseudomonas sampai dosis tertentu dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai 2) penggunaan varietas Argomulyo, Wilis, Gepak Kuning dengan dosis pupuk hayati dari bakteri pseudomonas yang tepat mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di UPT Pengembangan Benih Palawija Jl. Raya Randuagung No. 120 A, Desa Randuagung, Kecamatan Singosari dengan ketinggian tempat ±491m dpl. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi cetok, gembor, meteran, timbangan analitik, oven, sabit, kamera. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini ialah benih kedelai varietas Argomulyo, Wilis, Gepak Kuning, polibag plastik untuk media tanam, bambu kecil untuk ajir. Pupuk yang digunakan ialah pupuk urea, SP36, KCl. Pestisida yang digunakan adalah Samite 135 EC. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF). Terdapat 12 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali, sehingga diperoleh plot percobaan. Perlakuan-perlakuan tersebut terdiri dari faktor 1: varietas (V), V1 : Argomulyo, V2 : Wilis, V3 : Gepak Kuning. Faktor 2 : dosis pupuk hayati dari bakteri pseudomonas (H), H0 : 0 gram pupuk hayati/1kg benih, H1 : 5 gram pupuk hayati/1kg benih, H2 : 10 gram pupuk hayati/1kg benih, H3 : 15 gram pupuk hayati/1 kg benih. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (Uji F) pada taraf 5% untuk mengetahui pengaruh perlakuan dan apabila terdapat pengaruh nyata maka akan dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5%. Pada penelitian ini menunjukkan pengaruh yang nyata antara perlakuan pupuk hayati dan varietas pada parameter pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, dan jumlah bintil akar. Hasil penelitian juga menunjukkan interaksi yang nyata antara perlakuan pupuk hayati dan varietas pada parameter jumlah cabang. Pupuk hayati 15 g dapat meningkatkan varietas Gepak Kuning pada parameter pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, dan jumlah bintil akar.