Pengaruh Pemberian Plant Growth Promoting Rhizobacteria (Pgpr) Dan Pupuk Kotoran Ayam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Buncis (Phaseolus Vulgaris L.)

Main Author: Priasmoro, YudaPangestu
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131109/
Daftar Isi:
  • Tanaman buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakantanaman kacang-kacangan yang dikonsumsi sebagai sayuran.Produksi kacang buncis dari tahun ketahun mengalami peningkatan. Menurut Badan Pusat Statistik (2014), pada tahun 2009 jumlah produksi buncis ialah 290,933 dan tahun 2013 sebesar 327,378. Namun, meskipun produksi buncis mengalami peningkatan tetapi belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Rendahnya produktivitas tanaman buncis berdampak terhadap tidak terpenuhinya kebutuhan buncis nasional. Hal ini dapat dilihat dari produktivitas yang dicapai pada tahun 2010 hanya sampai 9.2 ton per ha (Safitry dan Kartika, 2013), sedangkan kemampuan produktivitas yang seharusnya dapat dicapaisebesar 20 sampai 24 t ha-1 (Balitsa, 2013). Penyebab rendahnya produktivitas ini disebabkan kurang mendukungnya tanah dikarenakan rendahnya kandungan unsur hara dan bahan organik yang terdapat dalam tanah.Solusi untuk meningkatkan kandungan bahan organik serta memperbaiki kondisi tanah yang kurang subur dapat dilakukan dengan pemberian pupuk kandang ayam dan Plant Growth Promoting Rhizobacter (PGPR).Tujuan untuk mendapatkan dosis PGPR dan pupuk kotoran ayam yang tepat untuk menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman buncis terbaik. Hipotesis dari penelitian ini ialah terdapat interaksi antara dosis PGPR dan pupuk kotoran ayam terhadap pertumbuhan dan hasil buncis. Perlakuan dosis PGPR yang berbeda-beda memberikan hasil tanaman buncis yang berbeda. Perlakuan dosis pupuk kotoran ayam memberikan pengaruh yang berbeda pada hasil pada tanaman buncis. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei - Juli 2015 di rumah kaca, Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Lawang, Kabupaten Malang. Ketinggian tempat terletak pada ±550 m dpl dengan curah hujan 1.787 mm per tahun serta suhu rata-rata harian 25oC - 28oC. Alat yang digunakan pada penelitian ini meliputi timbangan, oven, ember, gelas ukur cetok, label, amplop, Leaf Area Meter (LAM), alat tulis, penggaris dan kamera. Bahan yang digunakan pada penelitian ini meliputi tanaman buncis varietas balitsa 1, PGPR dengan kandungan aktif Pseudomonas sp., Bacillus sp., Azotobactersp., Azospirillium sp., dan Aspergillium sp., pupuk kotoran ayam, pupuk Urea, SP-36 dan KCl.Penelitian ini menggunakan percobaan faktorial dengan dasar rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 2 faktor, yaitu Pemberian PGPR dan pupuk kadangayam. Pemberian PGPR terdiri dari 4 taraf yaitu P1 = 0 ml L-1, P2 = 7,5 ml L-1, P3 = 10 ml L-1, P4 = 12,5 ml L-1. Pemberian pupuk kotoran ayam dengan 3 taraf yaitu A1 = 0 t ha-1, A2 = 5 t ha-1 dan A3=10 t ha-1. Total kombinasi perlakuan adalah 12 perlakuan. Tiap perlakuan dilakukan 3 kali ulangan sehingga terdapat 36 petak petak percobaan. Penempatan perlakuan dalam tiap kelompok dilakukan secara acak. Parameter yang diamati adalah komponen pertumbuhan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot kering total tanaman, bobot bintil akar efektif,bobot kering akar dan panjang akar.Komponen hasil meliputi berat segar polong dan jumlah polong. Pengamatan destruktif dan non ii destruktif dilakukan pada umur 14, 21, 28 dan 35 hst. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan sidik ragam atau uji F pada taraf 5% untuk mengetahui interaksi di antara perlakuan apabila terdapat pengaruh nyata maka akan dilanjutkan dengan uji BNT (Beda NyataTerkecil) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan pemberian berbagai dosis PGPR menunjukan pengaruh terhadap bobot kering tanaman, bobot kering akar, bobot bintil akar efektif waktu panen pada pemberian berbagai dosis pupuk kotoran ayam. Pupuk kotoran ayam berpengaruh nyata meningkatkan terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun dan luas daun. Perlakuan pupuk kotoran ayam dengan dosis 5 t ha-1 memberikan hasil yang optimal bila dibandingkan perlakuan lainnya pada jumlah polong dan berat segar polong. PGPR yang diberikan pada berbagai dosis tidak menunjukan pengaruh terhadap berbagai parameter pertumbuhan maupun hasil tanaman buncis.