Populasi Bemisia Tabaci Gennadius (Homoptera: Aleyrodidae) Dan Predatornya Pada Pertanaman Kedelai Edamame (Glycine Max Varietas Edamame) Dengan Ketinggian Tempat Berbeda
Main Author: | Afriansyah, Arrizki |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131104/ |
Daftar Isi:
- Bemisia tabaci Gennadius (Homoptera: Aleyrodidae) merupakan hama penting pada tanaman kedelai edamame. Salah satu pengendalian tanpa menimbulkan residu pada tanaman ialah menggunakan musuh alami berupa predator. Populasi serangga dipengaruhi oleh faktor abiotik salah satunya adalah ketinggian tempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui populasi B. tabaci dan predatornya pada pertanaman kedelai edamame (Glycine max varietas edamame) dengan ketinggian tempat berbeda. Hasil dari penelitian dapat menjadi bahan pertimbangan pengambilan keputusan dalam pengendalian B. tabaci. Penelitian dilakukan di Pondok Labu (49 m dpl), Sebanen (814 m dpl), dan Karang Bireh (1295 m dpl) Jember, Jawa Timur. Pengamatan populasi B. tabaci dilakukan pada fase pradewasa (nimfa, pupa) dan dewasa pada enam puluh tanaman contoh di setiap lokasi pengamatan. Pengamatan dilakukan pada tiga daun, yaitu daun bagian atas, tengah dan bawah pada setiap tanaman contoh. Jenis dan populasi predator diamati secara visual dengan metode transek, perangkap panci kuning dan perangkap lubang jebakan. Semua pengamatan dilakukan sebanyak 8 kali. Uji predasi dilakukan pada 5 spesies predator dengan ulangan. Data populasi B. tabaci dianalisis dengan uji Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Uji predasi dianalisis menggunakan analisa ragam dengan taraf kesalahan 5% dilanjutkan dengan uji BNJ pada taraf kesalahan 5%. Rerata populasi pradewasa B. tabaci di Pondok Labu (49,41 ekor/tanaman) lebih tinggi dari pada populasi di Sebanen (0,47 ekor/tanaman) dan Karang Bireh (0,68 ekor/tanaman). Demikian pula dengan rerata populasi dewasa B. tabaci di Pondok Labu (26,86 ekor/tanaman) lebih tinggi dari pada populasi di Sebanen (1,48 ekor/tanaman) dan Karang Bireh (3,79 ekor/tanaman). Predator yang dapat diamati secara visual adalah Menochilus sexmaculatus, Coccinella transversalis, Micraspis liniata, Paederus fucipes, Lycosidae, Oxyopidae, Thomisidae, Condylostylus sp., Syrphidae, dan Pholcidae. Predator yang ditemukan pada perangkap adalah M. sexmaculatus, P. Fucipes, Lycosidae, dan Oxyopidae. Hasil uji predasi menunjukan bahwa C. transversalis memiliki tingkat pemangsaan paling tinggi terhadap B. tabaci, yaitu sebanyak 63,1 ekor/hari, diikuti M. sexmaculatus 53,9 ekor/hari, P. fucipes 30,5 ekor/hari, Lycosidae 11,4 ekor/hari, dan Oxyopidae 7,6 ekor/hari. Hal ini menunjukan bahwa C. transversalis berpotensi sebagai agens hayati yang efektif untuk mengendalikan B. tabaci pada tanaman kedelai edamame.