Eksplorasi Khamir Dari Rizosfir Tanaman Tomat Organik Dan Non Organik Serta Uji Potensi Antagonis Terhadap Patogen Fusarium Oxysporum Penyebab Layu Fusarium Pada Tanaman Tomat

Main Author: Wibowo, KartikaNovitasari
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131096/
Daftar Isi:
  • Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan jenis sayuran yang banyak digemari karena rasanya enak, segar dan sedikit asam serta mengandung banyak vitamin A, vitamin C, dan sedikit vitamin B (Balai Informasi Pertanian, 1993). Pada tahun 2011 produksi tomat mencapai 954.046 ton, dan menurun pada tahun 2012 menjadi 887.556 ton. Penurunan produksi tomat salah satunya disebabkan oleh gangguan mikroba patogen Fusarium oxysporum f. sp. lycopersici. Alternatif pengendalian dengan memanfaatkan potensi khamir pada daerah rizosfir yang berperan dalam perlindungan tanaman yakni sebagai agens pengendali hayati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh jenis khamir yang terdapat pada rizosfir tanaman tomat organik dan non organik serta mengetahui daya antagonismenya terhadap F. oxysporum penyebab layu fusarium tanaman tomat. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Mikologi Jurusan Hama dan Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang pada bulan Maret sampai September 2015. Eksplorasi khamir diambil pada rizosfir tanaman tomat lahan pertanian organik di Desa Penanggungan, Kecamatan Trawas dan lahan pertanian non organik di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, serta uji antagonis khamir yang diperoleh terhadap F. oxysporum pada media PDA. Khamir yang diperoleh dari lahan pertanian organik sebanyak 6 isolat khamir antara lain Candida sp. 1, Pichia sp. 1, Hansenula sp., Metschnikowia sp. 1, Cryptococcus sp., dan Zygosaccharomyces sp. Sedangkan dari lahan pertanian non organik sebanyak 3 isolat antara lain Pichia sp. 2, Metschnikowia sp. 2, dan Candida sp. 2. Nilai keanekaragaman khamir lahan pertanian organik dan non organik >3 yakni 4,997 dan 4,836 yang termasuk kategori keanekaragaman tinggi. Nilai dominasi khamir lahan pertanian organik dan non organik <0,5 yakni 0,272 dan 0,343 yang termasuk kategori dominasi rendah. Nilai keseragaman khamir lahan pertanian organik dan non organik >1 yakni 2,789 dan 4,402 yang termasuk kategori keseragaman tinggi. Hasil uji antagonis tertinggi pada khamir Zygosaccharomyces sp. sebesar 62,21% dari lahan pertanian organik dan khamir Pichia sp. 2 sebesar 74,44% dari lahan pertanian non organik.