Penampilan Tujuh Galur Buncis (Phaseolus Vulgaris L.) F5 Berpolong Kuning
Main Author: | Hawa, MelawatiRizki |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131085/ |
Daftar Isi:
- Buncis merupakan salah satu sayuran yang digemari oleh masyarakat dimana produktivitasnya meningkat dari 9,22 ton/ha di tahun 2010 menjadi 10,44 ton/ha pada tahun 2011, akan tetapi pada tahun 2012 produktivitas buncis mengalami penurunan hingga 10,38 ton/ha (BPS, 2014). Salah satu usaha untuk meningkatkan produktivitas buncis ialah dengan merakit varietas unggul baru yang memiliki daya hasil tinggi maupun kualitas kandungan gizi yang baik melalui program pemuliaan tanaman. Penggabungan kedua tetua (introduksi dan lokal) diharapkan dapat menghasilkan kualitas tanaman yang lebih baik dari sisi penampilan polong yang berwarna kuning maupun daya hasil yang tinggi > 300 g/tanaman. Berdasarkan hasil penelitian pada F4 beberapa populasi galur telah mendekati keseragaman. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui penampilan dan daya hasil dari 7 galur buncis (Phaseolus vulgaris L.) F5 berpolong kuning. Hipotesis dari penelitian ini ialah terdapat keragaman yang rendah pada berbagai karakter, daya hasil tinggi (>300 g/tanaman), dan keseragaman warna polong kuning pada 7 galur buncis (Phaseolus vulgaris L.) F5. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret - Juli 2015 di Desa Kajang Lor, Kecamatan Junrejo, Kota Batu dengan ketinggian ± 650 meter di atas permukaan laut. Rata-rata curah hujan ± 1300 mm/tahun dengan suhu rata-rata harian ± 22°C. Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain ajir, papan nama, plastik, tali rafia, mistar, Pantone Color Chart, kamera digital, jangka sorong, timbangan analitik, alat tulis dan International Union For The Protection Of New Varieties Of Plants (UPOV) French Bean Desripctor. Bahan dalam penelitian ini adalah 7 galur terpilih buncis berpolong kuning hasil seleksi F4 (CS x GI 7-0-31, CS x GI 8-8-2, CS x GI 63-0-4, CS x GI 63-21-36, CS x GI 63-21-22, CS x GK 63-15-29, dan CS x GK 50-0-31), 3 varietas tetua (Cherokee Sun, Gogo Kuning dan Gilik Ijo) serta menggunakan pupuk kandang, pupuk majemuk NPK (16:16:16) dan pestisida. Penelitian ini disusun menggunakan metode single plant. Setiap galur terdiri dari 50 tanaman dalam satu bedengan. Sehingga keseluruhan adalah 500 tanaman. Pengamatan yang dilakukan meliputi pengamatan karakter kualitatif berdasarkan UPOV (2005) (tipe tumbuh, bentuk daun, intensitas warna hijau daun, warna bunga, warna polong, derajat kelengkungan polong, tekstur polong). Karakter kuantitatif (umur berbunga, umur awal panen segar, jumlah polong per tanaman, bobot polong per tanaman, panjang polong, diameter polong, bobot per polong, bobot biji per tanaman, jumlah biji per tanaman) akan dianalisis menggunakan perhitungan koefisien keragaman genotip (KKG), koefisien keragaman fenotip (KKF) dan heritabilitas (h2bs). Karakter kualitatif yang telah memiliki keragaman rendah dalam galur ialah karakter warna bunga merah muda dan warna polong kuning. Karakter ii kuantitatif buncis F5 yang tergolong rendah keragamannya ialah umur berbunga, umur awal panen segar dan diameter polong; sedangkan jumlah polong per tanaman, bobot polong per tanaman, jumlah biji per tanaman dan bobot biji per tanaman memiliki keragaman yang tinggi dalam galurnya. Galur-galur buncis kuning F5 yang terseleksi dengan kriteria warna polong kuning dan daya hasil tinggi (> 300 gram/tanaman) ialah CS x GI 63-0-4 sebesar 300,86 gram dan CS x GK 50-0-31 sebesar 394, 31 gram. Sedangkan galur CS x GI 7-0-31 lolos seleksi untuk kriteria daya hasil tinggi sebesar 398,42 gram dan perlu dilakukan seleksi lagi pada F6 untuk kriteria warna polong kuning. Karakter jumlah polong per tanaman dan tekstur polong dapat dipertimbangkan untuk dijadikan kriteria seleksi tahap selanjutnya karena mempengaruhi hasil secara kuantitatif dan kualitatif.