Pemanfaatan Pupuk Kandang Dan Pupuk Hijau Terhadap Sifat Kimia Material Vulkanik Letusan Gunung Kelud

Main Author: Prasodjo, BagoesDwi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131084/
Daftar Isi:
  • Wilayah Indonesia mempunyai jalur gunung api serta rawan erupsi di sepanjang ring of fire mulai Sumatera - Jawa - Bali - Nusa Tenggara - Sulawesi - Banda - Maluku - Papua. Gunung Kelud merupakan salah satu gunung berapi aktif yang terdapat di Jawa Timur. Meletusnya Gunung Kelud yang terjadi pada 13 Februari 2014 mengakibatkan banyak material alam yang dikeluarkan oleh gunung berapi tersebut. Salah satu desa yang terkena dampak paling parah yakni Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang. Lahan pertanian tertimbun material vulkanik hingga ketebalan 30 cm. Permasalahannya adalah abu dengan ketebalan 30 cm cenderung akan menganggu proses pelarutan unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Salah satu upaya untuk menanggulangi dampak tersebut adalah melakukan reklamasi lahan. Reklamasi yang cocok untuk diterapkan adalah memberikan bahan organik dengan memanfaatkan bahan yang terdapat pada daerah yang terkena dampak erupsi. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki sifat kimia material vulkanik Gunung Kelud dengan aplikasi bahan organik. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Ngijo, Desa Kepuhharjo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Penelitian ini bersifat percobaan (eksperimen), dilakukan pada bulan Maret hingga Agustus 2015. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode RAK (Rancangan Acak Kelompok) dengan lima perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu aplikasi bahan organik berupa pupuk kandang dan tiga jenis pupuk hijau (daun tanaman Thitonia, daun ubi jalar, dan daun jagung) dengan dosis 15 Mg/ha. Data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan Analysis of Variance (ANOVA). Jika analisis ragam diperoleh berbeda nyata, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan Uji Duncan pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa aplikasi bahan organik dengan dosis 15 ton/ha memberikan pengaruh nyata dalam meningkatkan nilai pH, % C-organik, nilai KTK, namun tidak berpengaruh nyata terhadap peningkatan kation basa. Aplikasi pupuk kandang kotoran sapi (BPK) memberikan hasil paling baik dibandingkan aplikasi pupuk hijau pada material vulkanik Gunung Kelud. Sedangkan bila dibandingkan antara ketiga aplikasi bahan organik pupuk hijau, perlakuan BTD dengan aplikasi daun Tithonia diversifolia memberikan respon paling baik dibandingkan aplikasi pupuk hijau daun ubi jalar dan daun jagung pada material vulkanik Gunung Kelud. Secara keseluruhan aplikasi pupuk kandang kotoran sapi memberikan respon paling baik dalam meningkatkan kadar hara secara kompleks dibandingkan aplikasi pupuk hijau.