Pengujian Keragaman Biogeotekstil Untuk Pengendalian Limpasan Permukaan Dan Erosi Di Lahan Kering Andisol, Kota Batu

Main Author: Prastyka, YulindaAmilia
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131079/
Daftar Isi:
  • Lahan kering di Indonesia tersedia cukup luas dengan total 148 juta ha atau sekitar 78 persen dari luas daratan Indonesia. Sekitar 61,5 juta ha lahan kering di Indonesia sudah digunakan sebagai lahan pertanian. Berdasarkan luasan tersebut, lahan kering merupakan sumberdaya lahan yang mempunyai potensi besar untuk menunjang pembangunan pertanian di Indonesia. Namun demikian, usaha tani banyak dilakukan pada lahan kering yang berlereng dan rentan terhadap erosi. Hasil pengamatan di berbagai tempat menunjukkan bahwa pada lahan budidaya tanaman pangan semusim tanpa disertai konservasi tanah, erosi berkisar antara 46-351 t/ha/tahun.Untuk menekan tingginya tingkat erosi dilakukan pengendalian dengan menggunakan teknik konservasi tanah secara vegetatif yaitu dengan teknologi mulsa. Pemberian mulsa dimaksudkan untuk menutupi permukaan tanah agar terhindar dari pukulan butir hujan dan mempertahankan kelembaban tanah. Mulsa merupakan teknik pencegahan erosi yang cukup efektif. Dengan memanfaatkan berbagai bahan mulsa organik yang tersedia seperti Alang-alang (Imperata), Rumput Gajah (Pennisetum purpureum), Daun Pinus (Pinus L.), dan Jerami Padi. Bahan-bahan ini yang selanjutnya dikombinasikan dengan bahan geotekstil seperti Nilon, Polipropilen, dan Serat Mendong yang membuat mulsa mudah untuk diaplikasikan dan bertahan lebih lama atau bersifat permanen di lahan pertanian. Kombinasi inilah yang dinamakan Biogeotekstil yang berperan sebagai mulsa semi-organik. Biogeotekstil mampu meloloskan air ke dalam tanah karena bahan geotekstil memiliki tingkat kerapatan yang bervariasi. Keragaman biogeotekstil inilah yang diujikan dengan berbagai kualitas bahan dan dosis mulsa guna mendapatkan bahan dengan kualitas dan dosis yang efektif dalam pengendalian erosi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas biogeotekstil untuk menurunkan limpasan dan erosi. Penelitian ini menggunakan aplikasi Rainfall simulator sebagai hujan buatan untuk menguji keragaman dan ketebalan biogeotekstil dalam pengendaliannya terhadap limpasan permukaan dan erosi dengan intensitas hujan 89 mm/jam dan keseragaman distribusi 83%. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh penggunaan Biogeotekstil yang mempengaruhi limpasan adalah bahan mulsa dan bahan geotekstil. Semakin porus bahan geotekstil maka semakin rendah limpasan permukaannya, sedangkan pemakaian bahan mulsa membuat limpasan permukaan semakin tinggi jika dibandingkan dengan kontrol. Erosi tanah dapat dikendalikan dengan penggunaan biogeotekstil yang terbukti pada penelitian ini dapat menurunkan erosi empat kali lipat lebih rendah dibandingkan tanpa biogeotekstil.