Respon Pertumbuhan Dan Hasil Lima Varietas Kentang (Solanum Tuberosum L.) Akibat Pemberian Dua Macam Pupuk Kandang Di Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu
Main Author: | Pakaya, Cindriany |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131076/ |
Daftar Isi:
- Kentang ialah salah satu komoditi pangan yang umumnya dimanfaatkan sebagai sayur dan berbagai macam olahan industri Produksi kentang Indonesia hanya dapat memenuhi 10 % konsumsi kentang nasional, yaitu 8.9 juta ton per tahun (BPS 2014). Sebagai contoh, salah satu sentra budidaya tanaman kentang di Indonesia adalah Kota batu. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu 2014, produksi kentang pada lima tahun terakhir menunjukan hasil yang fluktuatif. Pada tahun 2009, produksi kentang di Kota Batu mencapai 8580 ton, di tahun 2010 mengalami penurunan menjadi 2761 ton, di tahun 2011 mengalami kenaikan menjadi 5084 ton, tahun 2012 mengalami peningkatan mencapai 7332 ton, kemudian meningkat lagi di tahun 2013 menjadi 7651 ton dengan luas lahan panen mencapai 500 ha. Produksi ini tergolong masih rendah bila dibandingkan dengan potensi hasilnya yang diusahakan secara intensif yaitu mencapai 10.000 ton per tahunnya. Desa Sumber Brantas adalah salah satu sentra budidaya tanaman kentang di wilayah Jawa Timur yang memiliki kondisi agroklimat yang sesuai untuk tumbuh optimal tanaman kentang. Kegiatan pertanian yang cukup intensif disertai penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus mengakibatkan terjadinya degradasi lahan sehingga kesuburan tanah di kawasan ini juga ikut menurun. Salah satu upaya untuk mengembalikan kesuburan lahan menjadi optimal ialah melalui penggunaan pupuk organik berupa pupuk kandang. Kandungan unsur hara makro primer yaitu N, P, dan K diharapkan mampu memperbaiki kondisi kehidupan di dalam tanah sehingga kesuburan lahan kembali menjadi optimal.Selain memberikan suplai hara yang tepat, untuk meningkatkan produktivitas tanaman kentang di desa ini dapat diupayakan melaui pemilihan varietas. varietas adalah salah satu faktor yang sangat menentukan dalam pertumbuhan dan hasil tanaman selain faktor lingkungan. Penggunaan varietas unggul diduga mampu memberikan respon yang baik terhadap pemupukan sehingga produksi yang diperoleh baik kualitas maupun kuantitas dapat meningkat. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pupuk kandang sapi dan pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan hasil lima varietas kentang. Sedangkan hipotesis yang diajukan adalah pupuk kandang ayam mampu memberikan hasil yang lebih baik pada pertumbuhan dan hasil lima varietas kentang. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan februari 2015 sampai juni 2015 di Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu, Malang. penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan 3 kali ulangan dengan pemberian pupuk kandang sebagai petak utama yang terdiri dari dua level yaitu pupuk kandang sapi 20 ton ha-1 dan pupuk kandang ayam 20 ton ha-1. Sedangkan untuk anak petaknya ialah perbedaan varietas yang terdiri dari 5 level yaitu varietas GL UB, varietas GL BPTP Malang, varietas GK UB, iv varietas GK BPTP Malang, dan varietas Nadia. Sehingga diperoleh 10 kombinasi perlakuan dengan 30 petak percobaan. Pengamatan yang dilakukan secara non destruktif yang meliputi tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), diameter batang (cm), dan jumlah batang. Selain itu juga dilakukan pengamatan deskripsi varietas. untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang diuji, data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam dengan taraf nyata 5 %. Apabila berbeda nyata, maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf kesalahan 5 %. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa, pemberian perlakuan pupuk kandang sapi dan pupuk kandang ayam memberikan interaksi pada lima varietas pada fase awal pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah batang, dan diameter batang. Sedangkan untuk komponen hasil, perlakuan pupuk kandang memberikan pengaruh yang nyata terhadap lima varietas kentang pada bobot umbi dan grade bobot umbi. Dari kelima varietas tersebut, varietas Nadia memiliki hasil produksi yang tinggi yaitu 14.7 ton ha-1 sedangkan hasil terendah terdapat pada varietas Granola Lembang UB yaitu 3.07 ton ha-1.