Pengaruh Pupuk Kandang Dan Tanaman Pionir Untuk Perbaikan Sifat Kimia Bahan Letusan Gunung Kelud
Main Author: | Ni`mah, Fatkun |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131073/ |
Daftar Isi:
- Gunung Kelud terletak di Kabupaten Kediri, Blitar dan Malang Provinsi Jawa Timur secara administratif, sedangkan terletak pada 7°56’ LS dan 112°18’30” BT secara geografis dengan ketinggian puncak 1.113,9 m di atas permukaan laut. Pada tanggal 13 Februari 2014 telah terjadi letusan Gunung Kelud yang telah mengeluarkan erupsi ke beberapa daerah. Material yang dikeluarkan pada saat letusan beragam dari material kasar hingga halus. Material yang paling jauh terlontar yaitu abu dan pasir vulkanik. Desa Pandansari Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang merupakan salah satu daerah yang terkena dampak erupsi Gunung Kelud. Ketebalan rata-rata abu dan pasir vulkanik di daerah ini yaitu 30 cm di atas permukaan tanah. Bahan letusan merupakan material yang mudah hilang karena terbawa oleh air. Hal ini disebabkan karena material ini memiliki tekstur lepas dan daya pegang antar partikel yang rendah. Hilangnya material bahan letusan dapat memungkinkan terjadinya kehilangan unsur hara yang terkandung di dalam material tersebut serta ketebalan bahan lateusan yang mencapai 30 cm di atas permukaan tanah dapat menggangu peredaran unsur hara yang akan diserap oleh tanaman dari tanah. Reklamasi lahan pertanian yang tertimbun abu dan pasir vulkanik setebal 30 cm sangat perlu dilakukan untuk memperbaiki kualitas tanah secara kimia. Perbaikan kualitas tanah secara kimia dapat dilakukan dengan memanfaatkan bahan yang terdapat di suatu daerah terkena dampak erupsi. Pupuk kandang sapi dan tanaman pionir berupa Arachis pintoi, Pennisetum purpureum, dan Tithonia diversifolia banyak ditemukan di daerah sekitar dampak yang keberadaannya kurang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Perbaikan kualitas tanah dengan mengkombinasikan antara penambahan pupuk kandang dengan menanam tanaman pionir diharapkan dapat memberikan pengaruh yang lebih baik dalam memperbaiki lahan paska erupsi. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Ngijo, Desa Kepuhharjo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Analisa dasar serta analisa hasil penelitian kandungan bahan letusan vulkanik dan pupuk kandang sapi dilaksanakan di Laboratorium Kimia Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 hingga Agustus 2015. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, gembor, papan nama plot percobaan, kamera, serta peralatan yang digunakan dalam analisa sifat kimia tanah dan sebagainya. Bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah bahan letusan, pupuk kandang sapi serta tanaman pionir (Arachis pintoi, Pennisetum purpureum, dan Tithonia diversifolia). Penelitian yang kami lakukan merupakan penelitan percobaan. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu RAK (Rancangan Acak Kelompok) dengan 8 perlakuan serta 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu dengan mengkombinasikan antara pupuk kandang dan 3 tanaman pionir. B0T0 = Kontrol, BPKT0 = 15 Mg/ha Pupuk Kandang + Tanpa Tanaman Pionir, BPKTAP = 15 Mg/ha ii Pupuk Kandang + Tanaman pionir Arachis, BPKTPP = 15 Mg/ha Pupuk Kandang + Tanaman pionir Pennisetum, BPKTTD = 15 Mg/ha Pupuk Kandang + Tanaman pionir Tithonia, B0TAP = Tanaman pionir Arachisi, B0TPP = Tanaman pionir Pennisetum, dan B0TTD =Tanaman pionir Tithonia. Hasil penelitian menunjukkan penambahan pupuk kandang sapi di dalam bahan letusan Gunung Kelud dapat meningkatkan % C-organik sebesar (3,28 kali lipat), % KTK sebesar (4,42 kali lipat), Kandungan K sebesar (1,20 kali lipat), Kandungan Na sebesar (1,11 kali lipat), dan Mg mengalami peningkatan sebesar 1,11 cmol/kg, jika dibandingkan dengan kontrol. Penambahan pupuk kandang sapi di dalam bahan letusan Gunung Kelud tidak dapat meningkatkat pH H2O dan jumlah Kalsium, sedangkan perlakuan kombinasi penambahan pupuk kandang dan penanaman 3 jenis tanaman pionir berupa Thitonia, Arachis dan Pennisetum Purpureum di dalam bahan letusan Gunung Kelud dapat meningkatkan pH sebesar (1,48 unit), % C-organik sebesar (3,37 kali lipat), % KTK sebesar (4,35 kali lipat), dan Mg sebesar 0,68 cmol/kg jika dibandingkan dengan kontrol. Perlakuan kombinasi penambahan pupuk kandang dan penanaman 3 jenis tanaman pionir di dalam bahan letusan Gunung Kelud tidak dapat meningkatkan jumlah kation-kation basa (K, Na, dan Ca) kecuali Mg.