Evaluasi Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Pada Kelompok Wanita Tani di Kecamatan Junrejo Kota Batu (Studi Kasus di Desa Dadaprejo, Desa Mojorejo, Desa Junrejo, dan Desa Tlekung)

Main Author: Salsabila, Rofi`ulMalika
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131058/1/Skripsi_Full_PDF.pdf
http://repository.ub.ac.id/131058/
Daftar Isi:
  • Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi setiap manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Menurut undang-undang RI nomor 8 tahun 2012 tentang pangan, bahwa negara berkewajiban mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu, dan bergizi seimbang, baik pada tingkat nasional maupun daerah hingga perseorangan secara merata di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia sepanjang waktu dengan memanfaatkan sumber daya, kelembagaan, dan budaya lokal. Namun seperti yang kita ketahui indonesia saat ini tidak terlepas dari persoalan krisis pangan, permintaan pangan yang semakin meningkat tidak diikuti dengan penyediaan pangan yang cukup. Adanya petambahan penduduk yang semakin meningkat setiap tahun dapat menyebabkan tingkat pembangunan perumahan, industri dan juga fasilitas umum semakin tinggi. Berdasarkan data BPS 2014, dalam PU-Net Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia menyatakan bahwa sedikitnya ada 180.000 Ha lahan pertanian dikonversikan menjadi lahan non pertanian setiap tahunnya. Hal tersebut tentu bisa berdampak pada menurunnya produksi pertanian sehingga mempengaruhi ketersediaan pangan masyarakat. Untuk mengatasi masalah terserbut pemanfaatan pekarangan bisa menjadi salah satu solusi untuk mencukupi ketersediaan pangan. Indonesia memiliki lahan pekarangan yang cukup luas yaitu mencapai 10,3 Hektar atau sekitar 14 % dari luas lahan pertanian keseluruhan. Menurut Menteri Pertanian Suswono potensi lahan pekarangan masih luas dan belum dimanfaatkan dengan baik. Melihat potensi pemanfaatan pekarangan tersebut, Kementrian Pertanian menginisiasi program optimalisasi pemanfaatan pekarangan melalui Konsep Rumah Pangan Lestari (KRPL). Kawasan Rumah Pangan Lestari merupakan aktualisasi pemanfaatan lahan pekarangan secara optimal dengan maksimalisasi produktivitas ii lahan lain yang ada dilingkungannya untuk pengembangan ketersediaan pangan yang beraneka ragam tiap rumah tangga dalam suatu wilayah desa/dusun/kampung. Kawasan Rumah Pangan Lestari pertama kali dimulai di Desa Kayen Kab. Pacitan dan kemudian berkembang diseluruh Jawa Timur salah satunya yaitu di Kecamatan Junrejo Kota Batu. Pelaksanaan KRPL di Kecamatan Junrejo ini telah dimulai sejak tahun 2013 namun dalam pelaksanaannya masih mengalami beberapa kendala seperti kendala sumber daya alam (SDA), kendala sumber daya manusia (SDM), kendala kelembagaan dan belum sesuai dengan pedoman pelaksanaannya, oleh karena itu perlu dilaksanakan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pelaksanaan program KRPL di lokasi penelitian apakah telah terlaksana sesuai dengan tujuan dan output yang diharapkan ditinjau dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan monitoring serta evaluasinya, selain itu peneliti juga ingin menganalisis apakah dengan adanya program KRPL berpengaruh terhadap biaya pengeluaran konsumsi pangan rumah tangga sesuai dengan tujuan pelaksanaannya. Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu : (1) Sejauh mana keberhasilan optimalisasi pemanfaatan pekarangan melalui program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) jika di tinjau dari persiapan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasinya di Kecamatan Junrejo Kota Batu ? (2) Apakah ada perubahan pengeluaran biaya konsumsi pangan rumah tangga pada pada peserta program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Kecamatan Junrejo Kota Batu sebelum dan sesudah melaksanakan program KRPL? Penentuan responden dalam penelitian ini yaitu dengan cara mengambil beberapa sampel dari populasi di Kecamatan Junrejo, teknik pengambilan sampling nya menggunakan metode random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dimana semua individu dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota sampel. Adapun cara yang digunakan dalam pengambilan sampel ini yaitu secara acak seperti sistem undian/kocokan ariasan. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan analisis deskriptif dengan menggunakan metode skoring untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan program, dan menggunakan uji beda rata-rata untuk mengetahui iii apakah terdapat perubahan dalam pengeluaran biaya konsumsi pangan tingkat rumah tangga sebelum dan setelah adanya program KRPL. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Pelaksanaan program kawasan rumah pangan lestari di Kecamatan Junrejo dapat dijakatakan berjalan dengan cukup baik atau sedang karena masih terdapat kendala-kendala dalam pelaksanaanya. (2) Dengan adanya program KRPL ini menyebabkan terjadinya perubahan pengeluaran biaya konsumsi tingkat rumah tangga, karena untuk memenuhi kebutuhan pangan setiap harinya anggora KRPL tidak perlu membeli seluruh kebutuhan sayur, anggota KRPL hanya perlu membeli bahan pelengkap saja, sehingga anggota KRPL dapat menghemat biaya konsumsi rumah tangga hingga Rp 200.000 – Rp 300.000 / bulan.