Daftar Isi:
  • Wortel adalah tumbuhan jenis sayuran umbi yang biasanya berwarna jingga atau putih dengan tekstur serupa kayu. Bagian yang dapat dimakan dari wortel adalah bagian umbi atau akarnya. Wortel bermanfaat untuk berbagai kesehatan tubuh. Benih wortel dapat diproduksi dengan 2 cara, yaitu melalui umbi dan biji. Mutu benih tergantung pada tahap pertumbuhan dan status tanaman. Periode vegetasi dan berbunga untuk wortel biasanya sangat panjang, dan bunga-bunga yang ditetapkan pada bagian tanaman ibu yang berbeda dan biji terbentuk di tanaman pada tahap perkembangan yang berbeda. Muniz (1999) melaporkan bahwa benih dari raja umbels memiliki kualitas yang lebih tinggi daripada mereka dari yang sekunder. Gray (1979) menekankan pentingnya posisi benih pada seedstalk pada kualitas benih. Pemangkasan umbel dan posisi umbel merupakan faktor penting dalam kualitas benih wortel (Pereira et al., 2008 dan Amjad et al., 2005) dalam Malek (2011). Pemangkasan umbel dan posisi umbel memberikan efek yang nyata pada karakter benih wortel terutama pada ukuran dan berat benih (Malek, 2011). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh perlakuan indukan wortel dan pemangkasan umbel dengan hasil dan mutu benih wortel. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2016 - Oktober 2016 di Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, dengan ketinggian sekitar 800 m di atas permukaan laut dan Laboratorium Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 6 perlakuan yang terdiri dari perlakuan indukan dengan 2 taraf, yaitu diameter 2,5-3,5cm(I1), diameter 3,5-4,5cm (I2) serta pemangkasan umbel dengan 3 taraf umbel yang dipertahankan, yaitu Umbel Primer (P1), Umbel Sekunder (P2), Umbel Primer dan Sekunder (P3). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan empat kali ulangan. Parameter pengamatan yang diamati adalah waktu umur awal berbunga, jumlah bunga per tanaman, diameter umbel, bobot umbel, jumlah benih per tanaman, persentase jumlah benih bernas, persentase jumlah benih hampa, fruit set, bobot benih bernas, bobot benih hampa, bobot kotoran benih, bobot 1000 benih, daya berkecambah, kecepatan tumbuh, keserempakan tumbuh, dan indeks vigor. Data pengamatan yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5%. Apabila hasilnya nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf nyata 5% untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara perlakuan indukan dan pemangkasan umbel. Perlakuan pemangkasan umbel dengan mempertahankan umbel primer (P1) menunjukkan hasil mutu benih terbaik. Pada perlakuan pemangkasan umbel dengan mempertahankan umbel primer dan sekunder (P3) menunjukkan jumlah benih per tanaman terbanyak. Perlakuan pemangkasan umbel dengan mempertahankan umbel sekunder (P2) menghasilkan jumlah benih cukup banyak dengan mutu benih yang baik.