Daftar Isi:
  • Produksi nanas di Indonesia pada tahun 2013 mencapai 1,8 juta ton menurut data dari Badan Pusat Statistik (2014). Kebutuhan buah terutama nanas di dunia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Buah nanas saat ini mendominasi perdagangan dunia untuk buah-buahan tropis. Keberhasilan budidaya tanaman nanas hingga panen atau sampai menghasilkan buah, selain dari proses budidaya atau proses pertumbuhan vegetatif, sangat ditentukan oleh keberhasilan bunga. Permasalahan yang ada adalah keberhasilan persentase bunga masih di bawah 98% dari total populasi (Abdurrahim, 2009), walaupun sudah dilakukannya forcing (perangsangan pembungaan). Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memelajari secara langsung interaksi antara interval pemupukan dan pemberian etilen terhadap keberhasilan bunga dan hasil tanaman nanas. Hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat interaksi antara pengurangan pemupukan dan frekuensi aplikasi etilen terhadap keberhasilan pembungaan dan produksi tanaman nanas. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai Juni 2015 di lokasi produksi PT. Great Giant Pineapple Lampung. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Petak Terbagi dengan 2 faktor dan diulang sebanyak 4 kali. Faktor pertama adalah frekuensi aplikasi etilen dengan 2 taraf perlakuan yaitu 2 kali aplikasi etilen dan 3 kali aplikasi etilen yang merupakan mainplot dan faktor kedua adalah pengurangan pemupukan sebelum aplikasi etilen dengan 3 taraf perlakuan yaitu pengurangan pemupukan 45 hari sebelum aplikasi etilen, 30 hari sebelum aplikasi etilen dan 15 hari sebelum aplikasi etilen yang merupakan subplot, sehingga didapatkan 6 kombinasi perlakuan. Pengamatan persentase pembungaan dilakukan pada 35, 40, 45, 50, 55 dan 60 hari setelah pemberian etilen pertama dari masing-masing perlakuan. Parameter pengamatan hasil meliputi bobot tanaman, bobot buah, diameter buah dan panjang buah yang diamati saat tanaman berumur 155 hari dari pemberian aplikasi etilen yang pertama. Persentase pembungaan yang diamati adalah total tanaman berbunga dengan cara membuat petak ubinan, setiap perlakuan terdapat 4 petak ubinan berukuran 3m x 5m yang masing-masing ubinan terdapat 100 tanaman, pada pengamatan panen dilakukan dengan cara mengambil 2 tanaman sampel pada setiap petaknya. Analisis data menggunakan uji F dengan taraf 5%, apabila terdapat pengaruh nyata, maka akan dilanjutkan dengan uji BNT dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada parameter pembungaan terdapat interaksi nyata terhadap persentase bunga pada pengamatan 35 DAF (day after forcing) dengan nilai tertinggi pada perlakuan F3P45 yang lebih cepat berbunga daripada perlakuan lainnya, dan nilai terendah pada perlakuan F2P15 yang ii pembungaannya rendah. Pada pengamatan 45 DAF hingga 60 DAF sudah tidak berbeda nyata, karena tanaman sudah mulai berbunga. Parameter pengamatan panen, menunjukkan pada perlakuan F2P15 secara konstan pada bobot tanaman, bobot buah, panjang buah dan diameter buah lebih baik daripada perlakuan yang lainnya, sedangkan pada perlakuan F3P45 merupakan perlakuan yang mempunyai nilai terendah pada semua parameter panen. Kesimpulan yang dapat diambil adalah interaksi antara pengurangan pemupukan dan aplikasi etilen pada perlakuan F3P45 dapat meningkatkan persentase pembungaan dan pada perlakuan F2P45 dapat meningkatkan hasil pengamatan panen pada bobot tanaman, bobot buah, panjang buah dan diameter buah.