Interaksi Masyarakat Yang Tinggal Di Kawasan Ub Forest Dalam Penggunaan Lahan Hutan (Studi Kasus Di Dusun Sumberwangi, Desa Donowarih Dan Dusun Sumbersari, Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang)
Main Author: | Oktadiani, Devi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13101/1/DEVI%20OKTADIANI.pdf http://repository.ub.ac.id/13101/ |
Daftar Isi:
- Hutan merupakan sumberdaya alam di Indonesia yang memiliki peranan penting dan strategis sebagai aset dan modal suatu bangsa. Keberadaan hutan dapat membentuk sebuah interaksi antara masyarakat dengan hutan. Interaksi tersebut dapat tercermin dari kegiatan yang dilakukan masyarakat seperti mengumpulkan hasil hutan dan memanfaatkan lahan hutan. Salah satu interaksi yang terjadi antara masyarakat dengan hutan terjadi di Desa Donowarih dan Desa Tawangargo, dimana masyarakat dari kedua desa memanfaatkan hutan di sekitarnya sebagai sumber perekonomian. Kawasan hutan di kedua desa sebelumnya dikelola oleh pihak Perhutani, namun saat ini sebagian kawasan hutan dikelola oleh pihak UB Forest. Masyarakat sejak dahulu telah memanfaatkan kawasan hutan tersebut dengan menggarap lahan hutan yang dijadikan sebagai lahan pertanian. Akan tetapi, lahan yang digarap oleh masyarakat di kawasan tersebut tidak semuanya memiliki luas lahan garapan yang sama luasnya. Besar kecilnya luas lahan yang digarap dikaitkan dengan faktor sosial ekonomi masyarakat yang meliputi lama bekerja di hutan, jumlah jenis tanaman yang ditanam, lama pendidikan, pendapatan, dan jumlah anggota keluarga. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) Mengetahui interaksi dalam penggunaan lahan hutan oleh masyarakat pada kawasan tersebut setelah berganti menjadi milik UB Forest, (2) Menganalisis pengaruh faktor sosial ekonomi terhadap luas lahan garapan masyarakat di kawasan UB Forest. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive atas bertimbangan bahwa Dusun Sumberwangi dan Dusun Sumbersari berada dekat dengan kawasan UB Forest dan merupakan dusun dengan interaksi masyarakatnya yang tinggi terhadap hutan di sekitarnya. Penentuan responden pada penelitian ini menggunakan proportionate random sampling diperoleh sebanyak 22 responden Dusun Sumberwangi dan 13 responden Dusun Sumbersari. Data responden diperoleh dari data primer melalui wawancara dengan menggunakan alat bantu kuesioner, observasi, dan dokumentasi, sedangkan data sekunder diperoleh dari pihak lain berupa jurnal, buku, dan instansi terkait dengan penelitian. Metode analisis data yang digunakan, yaitu analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda untuk menganalisis faktor sosial ekonomi terhadap luas lahan garapan masyarakat di kawasan UB Forest yang sebelumnya dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu. Interaksi yang selama ini terjalin antara masyarakat dari Dusun Sumberwangi, Desa Donowarih dan Dusun Sumbersari, Desa Tawangargo dengan kawasan hutan yang saat ini menjadi kawasan UB Forest masih terus berjalan. Adanya pergantian hak kepemilikan dalam pengelolaan hutan dari Perhutani menjadi milik UB Forest meskipun terdapat kebijakan atau peraturan baru yang berbeda dari sebelumnya tidak membuat masyarakat yang memiliki lahan garapan meninggalkan kawasan tersebut. Masyarakat tetap memanfaatkan lahan hutan i dengan menggarap lahan hutan yang dijadikan sebagai lahan pertanian dengan ditananami tanaman tahunan ataupun tanaman semusim. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada regresi linear berganda faktor sosial ekonomi secara simultan berpengaruh signifikan, sedangkan pada uji secara parsial variabel independen lama bekerja di hutan (LB), jumlah jenis tanaman (JT), pendapatan (PEN), dan jumlah anggota keluarga (JAK) berpengaruh secara signifikan, sementara variabel lama pendidikan (TP) tidak berpengauh signifikan terhadap variabel dependen luas lahan garapan di kawasan UB Forest (Y). Adapun beberapa saran yang diberikan dalam penelitian ini yaitu pihak UB Forest dapat membuat sebuah kebijakan secara adil pada masyarakat mengenai pembatasan kepemilikan lahan garapan di kawasan tersebut, selain itu masyarakat memanfaatkan lahan garapan yang dimiliki untuk ditanami dengan berbagai jenis tanaman tidak hanya sebatas menanam saja, namun dapat tetap mempertimbangkan jenis tanaman yang tepat untuk dibudidayakan, sehingga dapat meningkatkan pendapatan yang diperoleh dari kawasan UB Forest.