Analisis Tingkat Kesejahteraan Keluarga Petani Jagung (Studi Kasus Di Desa Patokpicis, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang)

Main Author: Dini, HarliFitria
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130996/
Daftar Isi:
  • Produksi tanaman pangan di Jawa Timur didominasi oleh produksi padi, sedangkan komoditas jagung menempati urutan kedua. Berdasarkan Jawa Timur dalam Angka (2013), produksi jagung di Jawa Timur dalam bentuk pipilan kering selama periode 2009-2013 mengalami peningkatan sebesar 2,67% per tahun. Daerah penghasil jagung di Jawa Timur terbanyak pada tahun 2013 secara berurut dari yang terbesar yaitu Tuban, Jember, Sumenep, Probolinggo, dan Malang. Lima daerah tersebut memiliki luas panen jagung lebih besar dibandingkan dengan daerah lain. Produksi jagung di Kabupaten Malang pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 49.631 ton, hal tersebut diakibatkan penurunan luas panen. Kabupaten Malang terdiri dari 33 kecamatan dan hampir semua kecamatan menanam jagung sebagai salah satu tanaman pangan.Namun, produksi jagung tertinggi pada tahun 2013 di Kabupaten yaitu kecamatan Wajak. Menurut data UPT PPL Wajak (2014), produksi jagung di Desa Patokpicis berada di posisi ke tiga, jumlah produksi secara berurutan yaitu Desa Wajak (4.112,5 ton), Desa Codo (2.240 ton), Desa Patokpicis (2.117 ton), Desa Sumberputih (1.612 ton), dan Desa Sukolilo (1.462,5 ton). Namun, untuk produksi jagung pangan atau jagung lokal, banyak diproduksi di Desa Patokpicis dan merupakan komoditas unggulan. Sedangkan komoditas unggulan Desa Wajak yaitu cabe, dan komoditas unggulan Desa Codo yaitu padi. Desa Patokpicis mempunyai potensi untuk mengembangkan produksi jagung dan agroindustri jagung. Namun, harga jagung yang tidak stabil bahkan cenderung rendah serta luas lahan yang dimiliki rata-rata kurang dari 0,5 hektar dapat mengakibatkan pendapatan rumah tangga petani mempunyai kecenderungan hanya dapat mencukupi sebagian kebutuhannya. ???????? ????? ??????????? ???? ??????????? ???????? ????????? ???????? ????? usahatani jagung berperan dalam tingkat kesejahteraan keluarga petani jagung di ????? ???????????? ?????????? ??????? ?????????? ????????? ??????? ????????????? penelitian ini adalah (1) Menganalisis kontribusi pendapatan usahatani jagung, usahatani non jagung, dan pendapatan sektor lainterhadap pendapatan rumah tangga petani di daerah penelitian, (2) Menganalisis tingkat kesejahteraan keluarga petani jagung di daerah penelitian, (3) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan keluarga petani jagung di daerah penelitian Hasil analisis tujuan pertama yaitu usahatani jagung memberikan kontribusi yang cukup besar (44,5%) terhadap pendapatan rumah tangga. Sedangkan kontibusi pendapatan paling besar diberikan oleh non usahatani (48,3%). Secara berurutan kontribusi masing-masing sektor pendapatan terhadap pendapatan rumah tangga adalah sebagai berikut: 1) Sektor lain (non usahatani): Rp 752.266 (48,3%), 2) Usahatani jagug: Rp 692.520 (44,5%), 3) Usahatani non jagung: Rp 112.708 (7,2%). Hasil analisis tujuan kedua yaitu sebagian besar keluarga petani jagung merupakan Keluarga Pra Sejahtera yaitu sebanyak 47,9% (23 petani dari 48). Hanya 1 responden yang tergolong dalam Keluarga Sejahtera III Plus, yaitu yang bersangkutan adalah Kepala Desa, dan memiliki lahan yang paling luas (1,25 ha). Sedangkan hasil analisis tujuan terakhir yaitu variabel pendapatan rumah tangga dan pengeluaran rumah tangga berpengaruh nyata terhadap tingkat kesejahteraan keluarga petani jagung, walaupun pengaruhnya hanya sedikit. Sedangkan rata-rata tingkat pendidikan anggota keluarga dan tingkat kesehatan rumah tangga dalam analisis ini tidak tampak pengaruhnya karena data antar responden tidak atau kurang bervariasi. Atas dasar hasil penelitian tersebut, maka disarankan: (1) Perlu adanya peningkatan pendapatan usahatani jagung, karena usahatani jagung merupkan sumber pendapatan utama yang berperan penting dalam pendapatan rumah tangga petani. (2) Petani jagung di Desa Patokpicis sebagian besar masih tergolong Keluarga Pra sejahtera, maka perlu adanya peningkatan pendapatan rumah tangga petani jagung. Peningkatan pendapatan rumah tangga petani jagung diharapkan dapat meningkatkan tingkat kesejahteraan keluarga petani jagung. (3) Perlu penelitian lebih lanjut mengenai rata-rata tingkat pendidikan anggota keluarga dan tingkat kesehatan rumah tangga karena hasil analisis dalam penelitian ini tidak nampak pengaruhnya akibat kurang bervariasinya data antara responden.