Analisis Efisiensi Ekonomi Pada Usahatani Krisan Komoditas Lokal Di Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur

Main Author: Mudjianto, Andi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130989/
Daftar Isi:
  • Hortikultura merupakan komoditas pertanian yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia dan memilki prospek yang menjanjikan di masa mendatang sekaligus sumber perolehan pendapatan bagi Indonesia. Konsumsi hortikultura dalam skala rumah tangga mencapai 16,1% pada tahun 2013 (PUSDATIN, 2014) . Hortikultura setiap saat harus selalu tersedia dalam jumlah yang cukup dengan mutu yang baik dan aman untuk dikonsumsi, selain itu dari segi harga juga terjangkau oleh masyarakat. Salah satu komoditas hortikultura tersebut adalah bunga krisan. Krisan merupakan salah satu tanaman hortikultura yang termasuk dalam kelompok tanaman hias yang menduduki peringkat pertama dari segi produksi dibandingkan dengan komoditas pesaing yaitu anggrek, mawar dan gladiol. Produktivitas krisan di Jawa Timur dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada tahun 2009 ke 2010 sebesar 15,9 % dan dari tahun 2010 ke tahun 2011 luas panen krisan turun secara drastis dikarenakan terjadi merosotnya eksistensi krisan sehingga banyak petani yang mengalih fungsikan lahan krisan mereka menjadi komoditas lain seperti jeruk dan mawar, namun produktifitasnya meningkat sebesar 12,1 %. Pada tahun 2011 ke 2012 produktifitasnya mengalami penurunan sebesar 9,5 %. Penurunan produktifitas yang terjadi pada tahun 2011 ke 2012 disebabkan oleh jumlah produksi yang tidak sebanding dengan jumlah luas panennya. Kota Batu merupakan penghasil krisan terbesar kedua di Jawa Timur setelah Kabupaten Pasuruan dengan jumlah produksi sebesar 22.037.548 tangkai pada tahun 2011. Jumlah tersebut menyumbang sebesar 43,21% dari total produksi krisan di Jawa Timur. Hal ini dikarenakan oleh kondisi iklim di Kota Batu sesuai untuk membudidayakan komoditas ini. Jumlah luas lahan, produksi, dan produktivitas krisan di Kota Batu pada tahun 2008-2014 mengalami kondisi yang berfluktuasi, hal ini disebabkan oleh kondisi iklim yang tidak menentu yang dapat menyebabkan pertumbuhan dari krisan tersebut. Desa Bumiaji adalah salah satu sentra penghasil krisan di Kota Batu. Luasan lahan pertanian yang dimiliki adalah 143 ha dimana 103 ha sebagian besar ditanami krisan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, petani krisan di Desa Bumiaji sering mengalami kerugian dalam kegiatan berusahataninya. Petani di Desa Bumiaji berpendapat bahwa permintaan bunga krisan yang musiman sangat berdampak pada pendapatan yang diterima oleh petani. Hal ini tidak berbanding lurus apabila dilihat bahwa pasar potensial dari krisan ini sangat luas, sebagai gambaran untuk kebutuhan pasar bunga lokal Surabaya saja masih terdapat kekurangan pasok antara 6.000 hingga 10.000 ikat bunga krisan atau sekitar 60.000 hingga 100.000 tangkai bunga per minggu. Ini belum termasuk permintaan pasar bunga lainnya. Pasar potensial lainnya adalah kota-kota besar seperti Denpasar, Jakarta, Bandung, dan kota-kota besar lainnya yang ada di Indonesia (Kusno dan Kuntoro, 2011). Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan mengenai Analisis Efisiensi ii Ekonomi Pada Usahatani Krisan Komoditas Lokal Di Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur adalah untuk menganalisis faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap produktivitas usahatani krisan, untuk menganalisis tingkat efisiensi teknis pada usahatani krisan di daerah penelitian dan untuk menganalisis tingkat efisiensi ekonomis pada usahatani krisan di daerah penelitian. Penentuan lokasi penelitian ini ditentukan secara purposive di Kota Batu, Kecamatan Bumiaji, tepatnya di Desa Bumiaji, dikarenakan Kota Batu merupakan salah satu sentra bunga krisan di Jawa Timur, dan juga Desa Bumiaji adalah tempat dimana sentra krisan tersebut. Metode penentuan responden yang digunakan yaitu secara sensus, dengan metode ini diperoleh jumlah petani krisan sebanyak 33 orang petani. Metode pengambilan data yaitu dengan wawancara, kuisioner, angket dan dokumentasi yang berhubungan dengan penelitian. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis fungsi produksi Cobb-Douglass, dan analisis fungsi biaya. Hasil penelitian menunjukkan Faktor produksi yang berpengaruh nyata pada usahatani krisan lokal di Desa Bumiaji Kota Batu adalah: lahan dengan nilai koefisien 0,484 dan memiliki nilai thitung sebesar 2,285 yang lebih besar bila dibandingkan dengan ttabel yaitu sebesar 2,056 pada taraf kesalahan 5% dan pupuk K dengan nilai koefisien yang negatif sebesar -0,225 dan memiliki thitung sebesar 2,329 yang lebih besar bila dibandingkan dengan ttabel yaitu sebesar 2,056 pada taraf kesalahan 5% dan tenaga kerja dengan nilai koefisien 0,135 dan memiliki nilai thitung sebesar 1,644 yang lebih besar bila dibandingkan dengan ttabel yaitu sebesar 1,315 pada taraf kesalahan 20%. Sedangkan variabel bibit, pupuk N, pupuk P, dan pestisida tidak berpengaruh terhadap produksi krisan lokal. Petani memenuhi efisiensi teknis apabila produksi potensialnya sama dengan produksi aktual. Rata-rata efisiensi teknis di Desa Bumiaji adalah 86,4% artinya produksi aktual petani hanya mencapai 86,4% dari produksi potensialnya, sehingga masih ada peluang sebesar 13,6% untuk mencapai produksi maksimalnya. Sedangkan untuk efisiensi ekonomis Faktor yang berpengaruh nyata pada biaya usahatani krisan lokal di Desa Bumiaji Kota Batu adalah: harga pupuk urea yang memiliki nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar 3,159 dengan taraf kepercayaan 99% , harga pestisida yang memiliki nilai koefisien regresi positif sebesar 2,15 dengan taraf kepercayaan 95%, upah tenaga kerja yang memiliki nilai koefisien regresi positif sebesar 5,027 dengan taraf kepercayaan 99 %, dan jumlah produksi yang memiliki nilai koefisien regresi positif sebesar 1,166 dengan taraf kepercayaan 99 %. Sedangkan variabel harga lahan, pupuk ZA, NPK, dan phonska tidak berpengaruh terhadap produksi krisan lokal. Petani memenuhi efisiensi ekonomis apabila mereka menggunakan biaya produksi minimal untuk menghasilkan sejumlah output. Rata-rata efisiensi ekonomis di Desa Bumiaji adalah sebesar 70,4 persen. Petani di Desa Bumiaji masih berlebihan dalam menggunakan biaya produksi, sehingga untuk mencapai efisiensi ekonomis petani perlu menghemat biaya input produksi sebesar 29,6 persen.