Analisis Kebutuhan Konsumen Terhadap Kualitas Produk “Fitrice” (Studi Kasus Di Pt Petrokimia Gresik, Jawa Timur)

Main Author: Izzati, FarahVia
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130987/
Daftar Isi:
  • Kebutuhan pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar yang mutlak untuk dipenuhi oleh manusia karena sebagai sumber energi dan gizi. Pangan dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan hidup yang didapat dari energi dan gizi yang dikandung dalam bahan pangan. Salah satu sumber bahan pangan di Indonesia adalah beras. Beras adalah bahan pangan fungsional yang mengandung satu atau lebih komponen pembentuk yang mempunyai fungsi fisiologis tertentu dan bermanfaat bagi kesehatan. Sebagai bahan pangan pokok di Indonesia, beras putih memiliki nilai Indeks Glikemik yang tinggi. Indeks glikemik adalah kemampuan bahan pangan meningkatkan kadar gula dalam darah. Indeks glikemik yang tinggi akan mempengaruhi peningkatan resiko Diabetes Melitus. Dimana menurut WHO, jumlah penderita diabetes mellitus mengalami peningkatan. Salah satu produk pengolahan hasil pertanian dalam bentuk beras pratanak dengan Indeks Glikemik yang rendah adalah produk “FitRice”. “FitRice” diproduksi oleh Departemen Riset Pemuliaan dan Pengolahan Hasil Pertanian PT Petrokimia Gresik yang masih perlu dikembangkan karena tergolong produk baru keluaran PT Petrokimia Gresik. pengembangan yang dilakukan adalah berdasarkan kebutuhan konsumen terhadap kualitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kepuasan konsumen terhadap produk “FitRice”, menganalisis kebutuhan konsumen terhadap kualitas produk “FitRice” dan untuk menganalisis kunci pertukaran (trade-off) kebutuhan konsumen dengan respon teknis untuk dilakukan perbaikan pada produk “FitRice”, ju ga menganalisis faktor penyebab yang mempengaruhi ketidaksesuaian kebutuhan konsumen dengan produk “FitRice”. Penentuan lokasi dilakukan secara purposive sampling yaitu di PT Petrokimia Gresik yang sedang melakukan pengembangan produk baru. Penelitian dilakukan pada Februari sampai April 2015. Sedangkan metode penentuan responden perusahaan adalah judgemental sampling dan penentuan responden konsumen adalah convenience. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan tabulasi data deskriptif untuk meringkas dan mempermudah pemahaman karakteristik dan kebutuhan konsumen terhadap beras dengan Indeks Glikemik yang rendah. Selain itu, untuk menganalisis tingkat kepuasan konsumen menggunakan Customer Satisfaction Index (CSI), untuk menganalisis kebutuhan konsumen terhadap kualitas produk dilakukan dengan metode Quality Function Deployment sampai tahapan pertama yaitu House of Quality, dan diagram sebab-akibat untuk menganalisis faktor penyebab kerusakan produk. Hasil dari analisis CSI menunjukkan tingkat kepuasan konsumen terhadap produk sebesar 68,86%, hasil analisis House of Quality adalah beberapa karakteristik perlu mendapat perhatian untuk dipertahankan kualitasnya maupun dilakukan perbaikan dengan urutan proritas adalah ketahanan produk, kecepatan mendapat produk, harga, warna, manfaat, labeling mutu, tekstur, informasi gizi, aroma, berat bersih, jenis kemasan, nama produsen, dan prestise. Sedangkan ii respon teknis yang perlu mendapat perhatian dan perbaikan untuk dilakukan adalah dengan melihat nilai kontribusi terbesar sampai terendah. Nilai kontribusi perbaikan tertinggi sampai terendah adalah memperbaiki proses pratanak, proses distribusi, proses penggilingan, desain label dan kemasan, promosi, proses pengeringan, proses penyimpanan, kualitas bahan baku, pelayanan pelanggan, legalitas izin edar, kebijakan harga, proses pengemasan, dan proses cleaning. Hasil analisis dari diagram sebab-akibat bahwa ketidaksesuaian antara kebutuhan konsumen dengan kondisi produk adalah warna beras putih kecoklatan, aroma kurang sedap, dan tekstur sedang (kurang pulen) disebabkan oleh faktor bahan baku dan metode.