Pengaruh Kompos Limbah Daun Minyak Kayu Putih Untuk Pertumbuhan Semai Tanaman Kayu Putih (Melaleuca Cajuputi Powell)
Main Author: | Rahmawati, Auliya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130972/ |
Daftar Isi:
- PMKP Sukun, Ponorogo merupakan salah satu pabrik yang mengekstrasi daun kayu putih menjadi minyak kayu putih yang terletak di Jawa Timur. Proses pemasakan DKP di PMKP Sukun selain menghasilkan minyak kayu putih juga menghasilkan produk sampingan berupa limbah daun kayu putih. Dalam satu tahun PMKP Sukun dapat menghasilkan limbah daun kayu putih ± 6.485.220 kg (Rahmawati, 2015). Supadma dan Dewa (2008) menyebutkan dua alternatif pemecahan masalah limbah, yaitu membuang limbah pada suatu tempat yang aman dan mengolah limbah menjadi bahan yang bermanfaat, misalnya sebagai bahan kompos. Selain itu kompos juga dapat mengurangi volume dari limbah daun kayu putih yang ada di PMKP Sukun, Ponorogo. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perlakuan pupuk kompos limbah daun minyak kayu putih (bokashi) terhadap pertumbuhan semai tanaman kayu putih (Melaleuca cajuputi Powell). Metode yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 9 perlakuan dan 3 ulangan dengan parameter pengamatan berupa tinggi semai, jumlah daun, bobot kering, pH tanah, c-organik, N, P, K, dan serapan N. Penelitian dilaksanakan di RPH Nglayang, BKPH Sukun, KPH Madiun pada bulan Februari sampai dengan April 2015. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian perlakuan pupuk kompos dan pupuk bokashi (bokashi 1, bokashi 2, dan bokashi 3) pada media tanam semai kayu putih berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah daun, pH tanah, phospor, dan kalium, serta berpengaruh nyata terhadap kandungan amonium. Jumlah daun mulai terlihat sangat nyata pada saat umur 10 MSP. Bokashi 3 7,25:5 pada media tanam menghasilkan jumlah daun paling banyak dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya. Penambahan pupuk kompos KPH 7,25:3 pada media tanam menghasilkan semai paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya. Penambahan bokashi 1 7,25:5 pada media tanam semai kayu putih menghasilkan tinggi semai tertinggi ke-2 setelah kompos KPH. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan limbah daun kayu putih sebagai bahan baku kompos pada media tanam semai kayu putih yang lebih baik untuk pertumbuhan semai yaitu pupuk bokasi 1 dengan dosis 167 g/polybag untuk tinggi semai kayu putih, dan pupuk bokashi 3 dengan dosis 167 g/polybag untuk jumlah daun semai kayu putih. Pemanfaatan bokashi 3 dengan dosis 167 g/polybag lebih disarankan untuk digunakan sebagai media tanam semai kayu putih karena yang diperlukan untuk meningkatkan produksi minyak kayu putih adalah bagian daunnya.