Peranan Wanita Dalam Mendukung Ketahanan Pangan Tingkat Rumah Tangga Melalui Kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (Krpl) Di Desa Sengguruh Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang
Main Author: | Fibriyani, FifiNur |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130962/ |
Daftar Isi:
- Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya menjadi hak asasi setiap rakyat Indonesia dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk melaksanakan pembangunan nasional. Pangan yang aman, bermutu, bergizi, beragam, dan tersedia secara cukup merupakan prasyarat utama yang harus dipenuhi dalam upaya terselenggaranya suatu sistem pangan yang memberikan perlindungan bagi kepentingan kesehatan serta makin berperan dalam meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat (Undang – undang no.7 tahun 1996 ). Kenyataannya, menurut Purwaningsih (2008) kondisi pangan di Indonesia dilihat dari sisi pemenuhannya, tidak semua kebutuhan pangan dapat dipenuhi, karena kapasitas produksi dan distribusi pangan semakin terbatas. Kebutuhan pangan senantiasa meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Permasalahan secara umum mengenai ketahanan pangan adalah jumlah penduduk yang besar dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat. Melihat besarnya potensi sumberdaya yang dimiliki Indonesia dan melihat pentingnya melakukan pembinaan terhadap kaum perempuan Kementerian Pertanian menyusun suatu konsep yang disebut dengan “Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (Model KRPL)” yang merupakan himpunan dari Rumah Pangan Lestari (RPL) yaitu rumah tangga dengan prinsip pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan dan dirancang untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga, diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal, pelestarian tanaman pangan untuk masa depan, serta peningkatan pendapatan yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pelaksanaannya sebagian besar dilakukan oleh para wanita yang mengembangkan pangan lokal melalui model kemandirian rumah tangga pangan yang di mulai dengan unit kelompok desa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kegiatan KRPL yang sudah di implementasikan di Desa Sengguruh, untuk mengidentifikasi peranan wanita dalam kegiatan KRPL di Desa Sengguruh, dan untuk menganalisis kontribusi yang diberikan KRPL terhadap ketahanan pangan rumah tangga Desa Sengguruh. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis deskrptif kualitatif dan analisis gender model harvard. Analisis deskrptif kualitatif digunakan untuk menjawab tujuan kegiatan KRPL yang sudah di implementasikan di Desa Sengguruh dan untuk menganalisis kontribusi yang diberikan KRPL terhadap ketahanan pangan rumah tangga Desa Sengguruh. Sedangkan tujuan kedua yaitu peranan wanita Desa Sengguruh dianalisis dengan Analisis Gender model Harvard dimana mengenal pola pembagian kerja antara laki – laki dan wanita dalam memanfaatkan lahan pekarangan melalui kegiatan KRPL. Analisis gender yang digunakan dalam penelitian ini adalah aspek aktifitas, aspek akses, aspek kontrol dan aspek manfaat. ii Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat diambil kesimpulan yaitu mengenai implementasi kegiatan KRPL yang telah dilaksanakan di Desa Sengguruh. implementasi kegiatan KRPL merupakan penerapan dari semua tahapan dan kegiatan yang ada dalam program KRPL. Kegiatan KRPL di Desa Sengguruh dilakukan pengenalan pada bulan April 2013 dan pelaksanaannya pada bulan Maret 2014. Tahapan yang terdapat pada kegiatan KRPL meliputi kegiatan persiapan, sosialisasi, pelatihan, pelaksanaan, pendampingan dan evaluasi. Pada tahap persiapan meliputi dua kegiatan utama yaitu pengumpulan informasi awal mengenai potensi sumber daya Desa Sengguruh, pemilihanan KBD (Kebun Bibit Desa) dan Demlot, dan pembuatan aturan kegiatan. Setiap kegiatan dalam kegiatan KRPL selalu dilakukan pendampingan yang dilaksanakan oleh tim PPL daerah Kepanjen yaitu Ibu Ida Setyoningsih SP dan pada setiap bulan selalu dilakukan evaluasi kegiatan kerja. Hasil dari Analisis gender model Harvard pada peranan wanita dalam kegiatan KRPL Desa Senggruh didapat dari analisis aspek aktifitas dalam KRPL, aspek akses sumberdaya KRPL, kontrol terhadap sumberdaya KRPL, dan aspek manfaat KRPL. Hasil dari skala likert peranan wanita menunjukkan nilai skor 44,7% dimana angka tersebut menunjukkan bahwasanya rata-rata peran wanita dalam kegiatan KRPL di Desa Sengguruh berada pada kategori “tinggi”. Kondisi ketahanan pangan rumah tangga Desa Sengguruh berada pada kategori sedang yaitu sekitar 73%, dimana indikator terendah adalah ketersediaan pangan dengan nilai sebesar 55% sedangkan indikator aksesibilitas pangan 75 % dan indikator stabilitas ketersediaan pangan sebesar 82 %. Kontribusi KRPL yang disumbangkan terhadap ketersediaan pangan rumah tangga anggota KRPL Desa Sengguruh dapat dilihat dari kepemilikan lahan pekarangan yang dimiliki dan dari diberikannya beberapa jenis tanaman yang ditanam di pekarangan. Pada indikator aksesibilitas pangan terdapat tiga sub sistem yaitu akses fisik, akses ekonomi dan akses sosial. Sub sistem dalam stabilitas pangan yaitu frekuensi makan dalam satu hari dan tersedia atau tidaknya cadangan bahan pangan pokok dalam rumah tangga. Saran yang dapat diberikan adalah : (1) Perlu dilakukan perbaikan pada KBD yang beberapa bagian mengalami kerusakan dan pergantian media tanam yang sudah banyak mengalami kerusakan. (2) Penambahan seperti koperasi yang dapat mempermudah anggota KRPL dalam memasarkan hasil pertanian dan menyerap tenaga kerja sehingga penghasilan anggota semakin meningkat. (3) Diharapkan peserta KRPL dapat melanjutkan program KRPL serta mampu membudidayakan berbagai tanaman di pekarangannya.