Identifikasi Warna Kulit Buah 14 Aksesi F1 Jeruk (Citrus Sp) Terseleksi Dengan Marka Molekuler

Main Author: Wati, DevitaAprilia
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130955/
Daftar Isi:
  • Jeruk Siam merupakan salah satu jenis komoditas hortikultura berfungsi sebagai sumber gizi, sumber pendapatan, dan sumber devisa negara. Jeruk siam banyak diminati oleh konsumen domestik karena rasanya yang manis, namun belum dapat diperuntukkan sebagai komoditas ekspor karena masih memiliki beberapa kelemahan seperti kualitas buah yang rendah, yaitu penampilan kulit buah kurang menarik, rasa dan warna yang beragam (Soelarso, 1996). Salah satu teknologi pemuliaan yang dapat diterapkan untuk mendapatkan tanaman jeruk yang memiliki penampilan kulit menarik adalah dengan menggunakan seleksi marka molekuler. Metode ini melakukan pelacakan sifat-sifat tanaman berdasarkan DNA yang dimiliki tanaman. Seleksi dengan bantuan marka molekuler didasarkan pada sifat genetik tanaman sehingga tidak dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Sejak tahun 2006 Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) telah melakukan persilangan secara konvensional antara jeruk Siam dengan beberapa varietas tetua jantan untuk mendapatkan komoditas jeruk Siam unggul baru dengan kriteria warna kulit buah kuning orange. Pada tahun 2013 tanaman F1 hasil persilangan tersebut telah diseleksi secara fenotip sebanyak 14 aksesi dengan karakter kulit buah orange. Seleksi berdasarkan morfologi masih dipengaruhi oleh faktor lingkungan sehingga diperlukan untuk memastikan karakter pada 14 aksesi secara genetik. Penelitian terhadap 14 aksesi F1 jeruk melalui seleksi molekuler ini diperlukan untuk mendapatkan tanaman yang terseleksi secara genetik dengan karakter kulit buah orange. Melalui penelitian marka molekuler maka kepemilikan varietas akan diperkuat dengan identitas tanamannya secara spesifik dalam bentuk karakter gen yang dimiliki. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pemuliaan Balai Penelitian Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) Tlekung Kecamatan Junrejo Kota Batu, Jawa Timur. Penelitian dilakukan pada bulan Maret – Juni 2015. Metode yang digunakan untuk identifikasi secara genetik warna kulit buah jeruk adalah menggunakan marka molekuler Analisa molekuler akan dilakukan dengan menggunakan 6 pasang primer yaitu PSY2, PDS, LCYB Cit, LCYE Cit, CHYB Cit dan ZEP. Primer yang digunakan adalah gen pembentuk enzim karotenoid. Enzim karotenoid berfungsi sebagai zat pengatur warna kulit buah pada jeruk. Tanaman yang digunakan dalam penelitian berjumlah 14 aksesi tanaman jeruk F1 yang telah berumur 7 tahun serta digunakan 6 tetua sebagai kontrol yaitu Siam Banjar, Keprok Satsuma, Siam Madu, Siam Mamuju, Siam Pontianak dan Soe. Hasil visualisasi PCR akan dianalisis secara deskriptif untuk mengidentifikasi pita DNA. Pita DNA yang dianalisis adalah pita yang dapat dibaca dengan jelas tanpa memperhatikan perbedaan intensitasnya. Identifikasi pita DNA dengan ii melihat pola pita yang tampak pada hasil elektroforesis untuk setiap sampel yang diujikan dan pita yang muncul akan dibandingkan dengan tetua atau kontrol. Hasil identifikasi molekuler untuk mengetahui jalur biosintesis karotenoid terhadap 14 aksesi F1 menunjukkan adanya gen pembentuk enzim karotenoid yang bervariasi pada seluruh aksesi F1. Perbedaan gen yang dimiliki oleh masing-masing aksesi F1 mempengaruhi jalur biosintesis sehingga fenotip dari aksesi F1 memiliki perbedaan. Hasil identifikasi pada 14 aksesi F1 menunjukkan bahwa 12 aksesi F1 (A1, A2, A3, A4, A5, B1, B2, B3, C1, C2, D1, dan D2) hanya memiliki beberapa gen atau salah satu gen pembentuk enzim karotenoid (primer PSY 2, PDS, LCYB Cit, LCYE Cit, CHYB Cit, dan ZEP). Gen pembentuk karotenoid yang tidak terdapat pada 12 aksesi tersebut menyebabkan secara fenotip hanya terekspresi pada warna hijau-kekuningan hingga kuning saja. Aksesi F1 (E1 dan F1) memiliki semua gen pembentuk enzim karotenoid sehingga mampu terekspresi secara fenotip pada warna kuning orange hingga orange.