Dampak Perubahan Iklim Terhadap Produktivitas Kopi Robusta (Coffea Robusta) Di Kabupaten Malang
Main Author: | Prasetyo, SigitBudi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130949/ |
Daftar Isi:
- Perubahan iklim merupakan fenomena alam global yang menyita perhatian berbagai pihak di dunia karena dampaknya dirasakan oleh seluruh makhluk hidup di seluruh muka bumi. Adanya perubahan tekanan udara akibat memanasnya suhu bumi (global warming) menyebabkan iklim secara keseluruhan berubah, maka terjadi peningkatan frekuensi dan intensitas banjir dan kekeringan serta peningkatan periodisitas El-Nino (Las et al., 2011).Perubahan iklim diperkirakan memiliki dampak negatif, salah satu dampak negatifnya adalah dapat menurunkan produksi tanaman, khususnya tanaman kopi (Iscaro, 2014). Kopi robusta (Coffea robusta) merupakan salah satu hasil komoditi perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi diantara tanaman perkebunan lainnya dan berperan penting sebagai sumber devisa melainkan juga merupakan sumber penghasilan bagi tidak kurang dari satu setengah juta jiwa petani kopi robusta di indonesia (Rahardjo, 2012). Nilai ekspotasi kopi robusta sepanjang periode 2001-2004 secara kumulatif 792,30 juta US$ dengan volume 1,01 juta ton, pada periode tahun 2005-2009 mencapai 3.54 miliar US$ dengan volume 2,16 juta ton, pada periode tahun 2010-2013 mencapai 3,85 miliar US$ dengan volume 1,85 juta ton (BPS, 2014). Kabupaten Malang merupakan salah satu daerah penghasil kopi robusta robusta di Indonesia khususnya Jawa Timur. Kopi robusta asal Kabupaten Malang ini sudah terkenal di Indonesia maupun di luar negeri, baik dari segi produksi dan kualitasnya. Hal tersebut dibuktikan dengan mendapatkan pengakuan dunia menyusul telah dikantonginya sertifikat komoditas kopi robusta yang telah diterbitkan oleh The Common Code for The Coffea Comunity (4C) Association (Anonimous, 2015). Produktivitas kopi robusta sangat dipengaruhi oleh teknik budaya, pengendalian hama dan penyakit, pengendalian gulma dan salah satunya adalah kondisi iklim. Penelitian telah dilaksanakan di Kabupaten Malang, Jawa Timur di kecamatan terpilih (Ampelgading, Tirtoyudo, Dampit dan Sumbermanjing) sebagai sentra produksi kopi robusta. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juni hingga Agustus 2015.Metode Penelitian yang digunakan pada pelaksanaan penelitian adalah metode survei, yaitu penelitian mengambil sampel data dari suatu populasi melalui observasi sebagai alat pengumpulan data.Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan pengumpulan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara 40 petani kopi dan pengamatan tanaman kopi robusta. Pengamatan lapang meliputi luas lahan, jarak tanam, diameter batang, tinggi tanaman, diameter tajuk, pupuk yang digunakan. Data sekunder berupa data iklim/klimat 10 tahun terakhir yang meliputi, data curah hujan, suhu dan kelembaban. Data Sekunder berikutnya berupa pengambilan data produksi kopi robusta dari instansi–instansi yang terkait. Dalam penelitian ini analisis kuantitatif yang digunakan adalah analisis korelasi dan analisis regresi. Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan keeratan antara unsur iklim dengan produktivitas kopi robusta. Analisis regresi linear ii digunakan untuk mengetahui nilai pengaruh variabel (positif atau negatif) terhadap fluktuasi produktivitaskopi robusta. Hasil dari penelitian ini menunjukkan iklim secara umum berpengaruh terhadap produktivitas kopi robusta di Kabupaten Malang. Namun hanya suhu yang berhubungan postif terhadap produktivitas kopi robusta sedangkan curah hujan dan kelembaban tidak berhubungan nyata. Artinya, apabila terjadi peningkatan suhu maka produktivitas kopi robusta akan ikut meningkat selama peningkatan tersebut tidak melebihi batas optimum. Unsur iklim yang paling berpengaruh terhadap produktivitas kopi adalah suhu. Dari hasil regresi dapat dijelaskan bahwa 40,1% variasi produktivitas kopi robusta dapat dijelaskan oleh variasi variabel suhu. Sehingga dapat diperoleh persamaan : Produktivitas = -5,352 + 0,253 Suhu (23-30oC) Selain unsur iklim, produktivitas kopi robusta secara umum juga dipengaruhi oleh pertumbuhan tanaman dan teknik budidaya yang meliputi diameter batang, diameter tajuk, jarak tanam (populasi) dan pemupukan. Sedangkan tinggi tanaman tidak berhubungan nyata terhadap produktivitas kopi robusta.