Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Bawang Merah Di Jawa Timur

Main Author: Emirta, Yani
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130944/
Daftar Isi:
  • Bawang merah (Allium ascalonicum L), merupakan komoditi hortikultura yang tergolong sayuran rempah. Sayuran rempah jenis ini banyak dibutuhkan terutama sebagai pelengkap bumbu masakan untuk menambah cita rasa dan kenikmatan dalam makanan. Hampir setiap makanan menggunakan bawang merah sebagai bumbu pelengkap (Rahayu, 1994). Bawang merah termasuk salah satu komoditas hortikultura yang sering mengalami fluktuasi harga setiap bulannya. Kegunaannya dalam hampir setiap masakan membuat perubahan harga yang terjadi sangat dirasakan dampaknya. Harga bawang merah yang berfluktuasi, dapat berdampak positif maupun negatif. Dampak positif yang ditimbulkan adalah pada saat harga bawang merah sedang tinggi, petani mendapatkan keuntungan yang lebih besar dan dapat menutupi biaya produksi yang sudah dikeluarkan. Sedangkan untuk dampak negatifnya adalah bagi konsumen ketika harga bawang merah sedang naik, konsumen merasa dirugikan karena biaya pengeluaran untuk membeli bawang merah meningkat. Provinsi Jawa Timur pada dasarnya merupakan pusat produksi bawang merah nomor 2 di Indonesia setelah provinsi Jawa Tengah (BPS, 2013). Selain untuk memenuhi konsumsi sendiri, produksi bawang merah di Jawa Timur juga didistribusikan ke provinsi lain (Lensaindonesia, 2013). Produksi bawang merah di Jawa Timur mengalami peningkatan di sejumlah sentra produksi, antara lain Kabupaten Nganjuk, Probolinggo dan Pamekasan. Namun harga bawang merah di sejumlah daerah di Jawa Timur mengalami kenaikan harga, padahal secara umum Jawa Timur memiliki sumber produksi bawang merah yang subur (Bappeda Jatim, 2013). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga bawang merah di Jawa Timur, sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan yang berkenaan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi harga bawang merah di Jawa Timur, agar Pemerintah selaku pembuat kebijakan dapat mengendalikan faktor-faktor tersebut guna memperkecil fluktuasi harga bawang merah. Penentuan lokasi pada penelitian ini dilakukan secara purposive yaitu di Provinsi Jawa Timur. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder dalam bentuk time series bulanan tahun 2010-2014. Variabel yang digunakan adalah variabel harga bawang merah sebagai variabel terikat dan variabel produksi bawang merah, konsumsi bawang merah, harga bawang merah pada bulan sebelumnya, impor bawang merah, dan dummy hari besar keagamaan nasional sebagai variabel bebasnya. Metode analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga bawang merah. Berdasarkan dari analisis data faktor-faktor yang mempengaruhi harga bawang merah di Jawa Timur diketahui bahwa rata-rata harga bawang merah setiap tahunnya sebesar Rp 13.912 per kg, Rp 22.968 per kg, Rp 9.728 per kg, Rp 27.727 per kg, Rp 16.522 per kg. Harga bawang merah tertinggi terjadi pada bulan Agustus 2014, yakni mencapai Rp 42.270 per kg diatas harga rata-rata ii bawang merah dari harga bawang merah nasional yang hanya sebesar Rp 21.223 per kg. Sedangkan harga bawang merah terendah terjadi pada bulan Januari 2012, yakni hanya sebesar Rp 7.463 per kg dimana harga tersebut dibawah harga rata-rata bawang merah dari harga bawang merah nasional yang mencapai Rp 12.584 per kg. Hasil analisis dari lima variabel bebas yang digunakan antara lain: variabel produksi bawang merah, konsumsi bawang merah, harga bawang merah pada bulan sebelumnya, impor bawang merah, dan dummy hari besar keagamaan nasional bahwa hanya tiga diantaranya yang memberikan pengaruh nyata terhadap terjadinya perubahan harga bawang merah di Jawa Timur periode Januari 2010-Desember 2014 yakni variabel konsumsi bawang merah, harga bawang merah pada bulan sebelumnya dan dummy hari besar keagamaan. Variabel-variabel bebas yang tidak berpengaruh signifikan seperti produksi bawang merah dan impor bawang merah disebabkan karena penawaran bawang merah di Jawa Timur dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Kebijakan yang dapat ditawarkan untuk mengatasi perubahan harga bawang merah yang setiap bulannya tidak stabil salah satunya adalah dengan melakukan kegiatan rutin operasi pasar dan mengadakan pasar lelang di beberapa sentra produksi bawang merah di Jawa Timur. Selain itu juga melakukan antisipasi terhadap persediaan bawang merah di pasaran saat menjelang perayaan hari besar keagamaan nasional. Perubahan harga bawang merah yang cenderung mengalami kenaikan di setiap tahunnya menjadi tugas rumah penting bagi Pemerintah selaku pembuat kebijakan terutama yang berkaitan dengan harga bawang merah.