Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Jenis Bap Terhadap Pertumbuhan Planlet Sub Kultur Jaringan Tanaman Nanas (Ananas Comosus L. Merr)

Main Author: Purita, ShelaYaka
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130941/
Daftar Isi:
  • Nanas (Ananas comosus L) merupakan tanaman yang perlu dikembangkan dalam skala perkebunan karena buahnya bernilai ekonomis dan juga permintaan pasar saat ini. Prospek komoditas buah nanas sangat besar terutama apabila buah nanas diolah menjadi makanan kaleng, selai, sirup buah, dan sirup kulit buah nanas. Indonesia hingga saat ini hanya mampu mengekspor sebagian kecil saja yaitu berkisar antara 5 sampai 6% dari kebutuhan dunia. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan ini diperlukan pasokan nanas yang sangat besar. Untuk pengembangan tanaman ini secara masal, untuk memenuhi permintaan pasar diperlukan teknik yang mampu memperbanyak hasil bibit dengan hasil yang seragam dengan jangka waktu yang lebih cepat, sehingga pasokan nanas lebih dapat dikontrol. Teknik kultur jaringan merupakan alternatif untuk memecahkan masalah ini. Teknologi ini telah banyak digunakan untuk pengadaan bibit seragam dan kualitasnya terjamin terutama pada berbagai tanaman hortikultura. Melalui kultur jaringan, tanaman dapat diperbanyak setiap waktu sesuai kebutuhaan sehingga menghasilkan hasil produksi yang tinggi dan mampu memenuhi pasar ekspor nanas. Penggunaan sitokinin BAP pada konsentrasi yang tepat dapat memacu pertumbuhan planlet terutama pertumbuhan tunas. Zat pengatur tumbuh sitokinin merupakan zat pengatur tumbuh (ZPT) yang berperan alam proses pembelahan sel, pembentukan organ, dan pembentukan mata tunas pada tumbuhan. Pemberian sitokinin diharapkan dapat memicu pertumbuhan tunas planlet nenas secara vegetativ dapat dilaksanakan lebih awal, bahkan sebelum planlet tumbuh menjadi tanaman dewasa. Pada penelitian ini akan dilakukan pemberian zat pengatur tumbuh jenis BAP dengan konsentrasi yang berbeda, diharapakan dapat mmepercepat pertumbuhan tunas planlet tanaman nanas. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui konsentrasi yang sesuai dalam mempercepat pertumbuhan tunas planlet tanaman nanas. Penelitian ini dilakukan di Laboraturium Kultur Jaringan Dinas Pertanian Kabupaten Kediri Jawa Timur, dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juni 2015. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 6 perlakuan dan 10 kali ulangan. Perlakuannya adalah P0 = MS, P1 = MS + BAP 0,50 ppm, P2 = MS + BAP 0,75 ppm, P3 = MS + BAP 1 ppm, P4 = MS + BAP 1,5 ppm, P5 = MS + BAP 2 ppm. Hasil penelitian menunjukan pemberian konsentrasi zat pengatur tumbuh jenis BAP dengan konsentrasi yang berbeda dapat mempercepat pertumbuhan tunas planlet tanaman nanas. Pada setiap perlakuan yang diteliti menujukan hasil yang berpengaruh nyata, perlakuan MS + 2 ppm BAP menujukan sebagai konsenstrasi pemberian ZPT yang mampu mempercepat pertumbuhan beberapa parameter yaitu rata-rata awal muncul daun sebesar 8,23 yang menujukan waktu muncul daun tercepat, kemudian rata-rata planlet tumbuh sebesar 0,90. Untuk jumlah tunas pada planlet tanaman nanas muncul tertinggi pada perlakuan MS + 1 ppm BAP dengan rata-rata muncul 2,00 pada umur 35 dan 42 hsi. Pada tinggi planlet tertinggi, pemberian konsentrasi BAP yang mempercepat pertumbuhan planlet nanas terdapat pada perlakuan MS + 1,5 ppm BAP sebesar 19,43 sedangkan pada perlakuan muncul tunas , tunas muncul tercepat pada penambahan kinsentrasi MS + 2 ppm BAP yaitu sebesar 3,53. Yang terakhir pada perlakuan MS + 0,5 BAP merupakan perlakuan tertinggi dalam memunculkan jumlah daun yaitu sebesar 5,03.