Pengaruh Macam Pupuk Organik Dan Dosis Npk Pada Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L)

Main Author: Wibowo, MohArik
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130930/
Daftar Isi:
  • Bawang merah (Allium ascalonicum L) familI Lilyceae ialah komoditas sayuran rempah, produktifitas bawang merah di Indonesia belum stabil antara 9,28 ton ha-1 hingga 10,22 ton ha1, kesuburan lahan merupakan faktor penentu dalam peningkatan produktifitas bawang merah, dari hasil penelitian Setyorini (2005) bahwa sebagian besar lahan pertanian di Indonesia yang berupa lahan kering maupun lahan sawah, memiliki bahan organik yang rendah yaitu < 2%, oleh karena itu perlu dilakukan penambahan bahan organik kedalam tanah untuk dapat meningkatkan produktifitas pertanian. Penggunaan pupuk kimia anorganik yang berlebihan juga dapat menyebabkan ketergantungan terhadap pupuk dan mengurangi kesuburan tanah, selain itu jumlah pupuk kimia anorganik semakin sulit untuk didapat oleh petani karena bahan baku pembuatannya yang tidak dapat diperbarui. Upaya dalam meningkatkan produktifitas dapat dilakukan dengan penambahan bahan organik tanah yang berupa pupuk kotoran ternak, kompos dan pupuk hijau, yang dapat meningkatkan sifat fisik, biologi serta kimia tanah, perbaikan sifat tersebut searah dengan kebutuhan tanaman yang mampu meningkatkan pertumbuhan dan produktifitas tanaman. Menurut Atmojo (2003) penambahan bahan orgaanik selain menambah pasokan unsur hara tanah juga penting dalam memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah yang mendukung pertumbuhan tanaman. Percobaan dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya di Desa Jatikerto Kecamatan Kromengan Kabupaten Malang. dengan keadaan tanah terdapat C-organik 1,2%. Percobaan dilakukan bulan Februari–Mei 2015. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAK F) dengan 2 faktor yaitu macam pupuk organik (P) dengan empat taraf yaitu organik kotoran ayam, kotoran sapi, C. juncea dan paitan dengan perlakuan dosis NPK (N) dengan tiga taraf yaitu dosis NPK 75%, 50%, dan 25%. setiap kombinasi perlakuan diulang tiga kali. Pengamatan yang dilakukan meliputi variabel jumlah daun, luas daun, berat kering total tanaman, Laju pertumbuhan tanaman, Indeks Luas Daun, bobot umbi per rumpun, bobot umbi per meter. Data pengamatan yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisa ragam (uji F) dengan taraf 5%. Hasil analisis ragam yang berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil pada taraf 5 %. Percobaan menunjukan terjadi interaksi antara jenis pupuk kandang dengan dosis NPK terlihat pada parameter jumlah daun, luas daun, indeks luas daun, bobot kering total tanaman, laju pertumbuhan tanaman, bobot umbi per rumpun, bobot umbi per meter, Berdasarkan bobot umbi per meter pada perlakuan kotoran ayam dengan dosis NPK 50% (217,5 kg urea ha-1, 125 kg SP36 ha-1, 83,5 kg KCl ha-1) memberikan hasil 1523 gram m-2 lebih baik 8,8% dari diskripsi bawang ii merah varietas bauji dengan produksi umbi 13 - 14 t ha-1 atau 1300 – 1400 gram per m-2, sehingga dengan pemberian kotoran ayam 20 t ha-1 dapat menurunkan pemberian dosis NPK hingga 50% (217,5 kg urea ha-1, 125 kg SP36 ha-1, 83,5 kg KCl ha-1).