Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Pemupukan Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine Max (L.) Merill)
Main Author: | Nainggolan, AlexanderSabaraja |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130919/ |
Daftar Isi:
- Kedelai merupakan salah satu komoditas pangan utama setelah padi dan jagung. Kebutuhan kedelai di Indonesia setiap tahun selalu meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perbaikan pendapatan per kapita. Data BPS (2014) menyebutkan bahwa produktivitas kedelai nasional pada tahun 2013 hanya sebesar 1,45 ton ha-1. Produktivitas kedelai yang rendah tersebut dapat ditingkatkan karena melihat potensi hasil dari tanaman kedelai yang masih cukup tinggi. Pada kedelai varietas Anjasmoro memiliki rata-rata hasil sebesar 2-2,3 ton ha-1 (Balitkabi, 2014). Pengolahan tanah adalah perlakuan terhadap tanah untuk menciptakan keadaan tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Pengolahan tanah yang dilakukan secara intensif dapat menurunkan kualitas tanah karena porositas tanah yang tinggi dan kemantapan agregrat yang menurun sehingga evaporasi tinggi. Pengolahan tanah diperlukan karena dapat meningkatkan aerasi tanah sehingga dapat meningkatkan oksigen tanah. Pengolahan tanah yang dilakukan makin baik dapat mengakibatkan akar tanam lebih mudah berpenetrasi lebih dalam untuk mengikat air. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh sistem pengolahan tanah dan pemberian pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max L.) varietas Anjasmoro. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ialah : 1) Ada pengaruh perlakuan sistem pengolahan tanah terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai varietas Anjasmoro. 2) Ada pengaruh perlakuan pemberian pupuk organik dan anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai varietas Anjasmoro. 3) ada interaksi antara sistem pengolahan tanah dan pupuk terhadap hasil tanaman kedelai varietas Anjasmoro. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2014 hingga Febuari 2015 di Balai Benih Induk Palawija yang berlokasi di Jalan Raya Randuagung Singosari Malang. Lokasi penelitian terletak pada ketinggian 491 meter di atas permuakaan laut dengan jenis tanah Inseptisol dan temperatur rata-rata harian berkisar antara 24,4°C- 29°C. Alat – alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : cangkul, petak kuadran ukuran 100 cm x 100 cm, tali rafia, kamera, penggaris, alat tugal, timbangan analitik, oven. Bahan- bahan yang digunakan antara lain : benih kedelai varietas Anjasmoro, pupuk kandang ayam, pupuk kandang sapi, pupuk majemuk NPK phonska, dan pestisida. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan 9 kombinasi perlakuan. Percobaan ini diulang sebanyak 3 kali. Sistem olah tanah diletakkan sebagai petak utama yang terdiri atas 3 taraf, ialah Tanpa Olah Tanah, Pengolahan Minimum, dan Pengolahan Maksimum sedangkan sebagai anak petak ialah Pupuk Organik yang terdiri atas 3 taraf, ialah Pupuk NPK (kontrol), Pupuk Kandang Ayam, dan Pupuk Kandang Sapi. Perlakuan diulang 3 kali sehingga total petak percobaan ialah 27 petak. ii Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terjadi perbedaan yang nyata antara perlakuan sistem pengolahan tanah terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai varietas Anjasmoro. Walaupun terjadi peningkatan hasil pada perlakuan pengolahan tanah minimum dan maksimum dibandingkan dengan tanpa olah tanah berturut – turut sebesar 23% dan 13%. Tidak terjadi perbedaan yang nyata antara perlakuan pemberian pupuk anorganik, pupuk kandang ayam, dan pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai varietas Anjasmoro. Walaupun dengan pemberian pupuk kandang sapi dan kandang ayam berturut –turut terjadi peningkatan sebesar 12% dan 14% dibandingkan dengan pemberian pupuk anorganik. Tidak terjadi interaksi antara perlakuan perbedaan pengolahan tanah dan perbedaan pemberian pupuk terhadap hasil tanaman kedelai varietas Anjasmoro.