Rejuvinasi Dan Pemurnian Genetik Enam Varietas Kacang Panjang (Vigna Sesquipedalis (L). Fruwirth) Berpolong Ungu Berdasarkan Karakter Morfologi

Main Author: Supriatun, Nanik
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130904/
Daftar Isi:
  • Kacang panjang berpolong ungu sebagai salah satu jenis plasma nutfah kacang panjang yang telah terbentuk. Kacang panjang berpolong ungu diduga memiliki kandungan senyawa antosianin yang dapat dimanfaatkan untuk kesehatan manusia. Saat ini benih 6 varietas kacang panjang ungu yang tersedia sudah ada dalam penyimpanan selama 1 tahun dengan jumlah benih yang terbatas sehingga perlu upaya untuk memperbaharui kembali viabilitas atau mutu benih agar tetap terjaga dan dengan jumlah benih yang lebih banyak dari sebelumnya, dengan melalui kegiatan rejuvinasi. Rejuvinasi ialah kegiatan peremajaan benih untuk memastikan dan menjaga viabilitas benih. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merejuvinasi dan memurnikan genetik enam varietas kacang panjang berpolong ungu. Hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat varietas yang memberikan hasil rejuvinasi terbaik setelah dilakukan pemurnian genetik. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Juni 2015 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Jatikerto Kecamatan Kromengan Kabupaten Malang. Alat yang digunakan ialah cangkul, tugal, gembor, sabit, tali rafia, meteran, ajir, descriptor PVT/PPI/19/1, papan nama, kamera, RHS Color Chart. Bahan yang digunakan ialah enam varietas kacang panjang berpolong ungu yaitu BU 1, BU 2, BU 3, BU 4, BU 5, dan BU 6, pupuk yang digunakan ialah NPK. Penelitian menggunakan metode blok tunggal tanpa ulangan, dalam satu varietas terdiri dari 20 tanaman. Pengamatan dilakukan pada tanaman sampel yaitu 10 tanaman pada masing-masing varietas. Parameter pengamatan meliputi karakter kuantitatif dan kualitatif. Pengamatan kuantitatif meliputi umur berbunga (hst), jumlah bunga, jumlah polong per tanaman, panjang polong (cm), jumlah biji per polong, bobot 100 biji (kg), persentase fruit set (%), dan potensi hasil biji per tanaman (g/tan). Pengamatan kualitatif dilakukan menggunakan RHS Color Chart dan descriptor (PVT/PPI/19/1) meliputi warna daun, bentuk daun, bentuk ujung daun, warna kelopak bunga, warna sayap bunga, warna polong, tekstur permukaan polong, warna utama biji, dan tekstur permukaan biji. Pengolahan data kuantitatif dilakukan dengan cara menghitung kisaran rerata, ragam, simpangan baku, dan KK (Koefisien Keragaman). Pada data pengamatan karakter kualitatif dianalisis secara deskriptif dengan melakukan perbandingan hasil pengamatan dengan deskripsi karakter yang didapat dari Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) keenam varietas yang diuji. Dari hasil rejuvinasi dapat diketahui bahwa varietas BU 2 memiliki hasil terbaik dibandingkan dengan varietas BU 1, BU 3, BU 4, BU 5, dan BU 6, hal ini dapat diketahui dari hasil pengamatan pada parameter jumlah biji tan-1 (1329 biji/tan), berat total biji ( 89,55 g/tan), jumlah polong tan-1 ( 75,00) dan rata-rata panjang polong ( 44,03 cm). Dari hasil pemurnian genetik dapat diketahui bahwa keenam varietas memiliki karakter yang sesuai dengan deskripsi PPVTPP dan ii memiliki nilai KK rendah hingga sedang yang membuktikan tingkat keragaman sempit. Ditemukan tipe simpang pada varietas BU 1, BU 4, BU 5, dan BU 6 namun tipe simpang tersebut tidak direjuvinasi.