Analisis Efisiensi Teknis Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Usahatani Nanas (Ananas Comosus L) Di Desa Ngancar, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri
Main Author: | Badriyah, Umu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130897/ |
Daftar Isi:
- Komoditas hortikultura merupakan komoditas yang sangat prospektif untuk dilakukan pengembangan, baik untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun internasional. Salah satu jenis komoditas hortikultura yang penting untuk dilakukan pengembangan dan peningkatan produktivitasnya adalah buah nanas. Wilayah Indonesia memiliki potensi untuk pengembangan produksi nanas, karena memiliki agroklimat yang sesuai untuk tanaman nanas. Provinsi Jawa Timur merupakan penghasil nanas terbesar nomor tiga di Indonesia, dan kontribusi nanas tertinggi untuk Jawa Timur adalah Kabupaten Kediri. Kecamatan yang berpotensi untuk pengembangan produksi nanas di Kabupaten Kediri adalah di Kecamatan Ngancar, karena produksinya paling tinggi pada tahun 2013 yaitu 143.366,4 ton tepatnya di Desa Ngancar dengan produktivitas sebesar 61,2 ton/ha. Namun produktivitas ini masih terbilang rendah, Petani nanas di Desa Ngancar cenderung masih berlebihan dalam menggunakan faktor-faktor produksi usahatani nanas. penggunaan bibit yang tidak sesuai dengan anjuran, selain itu penggunaan tenaga kerja tidak dibatasi. Sehingga diduga usahatani nanas di Desa Ngancar belum efisien secara teknis, selain itu terdapat masalah sosial yang yang dapat mempengaruhi tingkat inefisiensi teknis usahatani nanas, yaitu terdapat petani dengan usia yang sudah tidak produktif, pendidikan masih rendah, pengalaman yang kurang dan anggota keluarga yang banyak. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis faktor produksi yang mempengaruhi produksi usahatani nanas di Desa Ngancar, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. (2) menganalisis tingkat efisiensi teknis penggunaan faktor-faktor produksi usahatani nanas di Desa Ngancar Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri. (3) menganalisis faktor sosial yang berpengaruh terhadap inefisiensi teknis usahatani nanas di Desa Ngancar Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri. Tujuan pertama dan kedua dijawab dengan menggunakan fungsi produksi coob-douglas stochastic frontier. Faktor-faktor produksi yang mempengaruhi produksi nanas dapat diketahui dengan metode estimasi MLE (Maximum Likelihood Estimate), sedangkan tujuan ketiga dijawab dengan analisis regresi. Hasil analisis yang telah dilakukan diantaranya: (1) faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi nanas di Desa Ngancar adalah luas lahan, bibit dan tenaga kerja. Faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi nanas pada taraf kepercayaan 99% adalah faktor luas lahan memiliki nilai koefisien positif sebesar 1,962. Kemudian faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi nanas pada taraf kepercayaan 90% adalah faktor tenaga kerja yang memiliki nilai koefisien negatif sebesar -0,245 dan faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi nanas pada taraf kepercayaan 80% adalah bibit dengan nilai koefisien -0,819. Sedangkan faktor produksi yang lain yaitu ii pupuk tetes, pupuk urea dan ZPT tidak berpengaruh nyata terhadap produksi nanas pada taraf kepercayaan 80%. (2) petani nanas di Desa ngancar belum 100% atau full-effisiens mencapai efisien secara teknis. Petani yang sudah mencapai efisiensi teknis adalah sebanyak 24 petani atau 55.82% dari total petani responden, sedangkan sisanya yaitu sebanyak 19 petani atau 44,18% belum mencapai efisiensi teknis. Tingkat efisiensi teknis rata-rata usahatani nanas di Desa Ngancar adalah 0.789. Tingkat efisiensi tertinggi yang dicapai oleh petani nanas di Desa Ngancar adalah 0.986, sedangkan tingkat efisiensi teknis terendah adalah 0,406. (3) Hasil analisis regresi menujukan bahwa faktor sosial yang berpengaruh nyata pada taraf kepercayan 99% terhadap inefisiensi teknis produksi nanas adalah pengalaman dan jumlah anggota keluarga yaitu masing-masing mempunyai nilai koefisien sebesar -0,008 dan 0,061 sedangkan pendidikan petani berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 98% atau sebesar -0,013 dan untuk usia tidak berpengaruh nyata terhadap inefisiensi teknis pada taraf kepercayaan 90%. Saran untuk usahatani nanas di Desa Ngancar adalah sebaiknya kuantitas peggunaan faktor-faktor produksi usahatani nanas sesuai dengan rekomendasi dari petani yang sudah mencapai efisiensi teknis. Sebaiknya petani responden yang belum mencapai efisiensi teknis, mengkombinasikan faktor-faktor produksi yang dimiliki seperti yang dilakukan oleh petani yang sudah mencapai efisiensi teknis. Sehingga petani yang belum efisien secara teknis dapat mencapai efisiensi teknis. Peningkatan keterampilan petani dalam mengalokasikan faktor produksi dapat diupayakan melalui penerapan sekolah lapang pertanian atau penyuluhan, pemerintah juga diharapkan dapat memberi fasilitas berupa pendidikan kejar paket A, B dan C yang dapat menambah wawasan para petani, sehingga selanjutnya dapat meningkatkan efisiensi teknis dan menurunkan inefisiensi usahatani nanas di Desa Ngancar.