Penampilan Sifat Ketahanan Penyakit Layu Bakteri (Ralstonia Solanacearum) Dan Produktivitas Tinggi Tanaman Cabai Merah (Capsicum Annuum L.) Pada 24 Famili F5

Main Author: Sholeh, Aziz
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130893/
Daftar Isi:
  • Cabai merah (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis tanaman sayuran yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan banyak digemari oleh masyarakat. Badan Pusat Statistik (2015) mencatat luas panen pada tahun 2010-2012 berturut-turut adalah 122.755 ha, 121.063 ha dan 120.275 ha, sedangkan produksinya mencapai 807.160 ton, 888.852 ton dan 954.363 ton. Dari data tersebut, produktivitas cabai berturut-turut 6,58 ton ha-1, 7,34 ton ha-1 dan 7,93 ton ha-1. Produktivitas tanaman cabai tergolong sangat rendah karena menurut (Agustin, Ilyas, Anas dan Suwarno, 2010) menyatakan bahwa potensi produktivitas tanaman cabai bisa mencapai 20-40 ton ha-1. Rendahnya produktivitas cabai disebabkan oleh serangan hama dan penyakit serta kurang tersedianya benih yang berkualitas. Salah satu penyakit yang menyerang tanaman cabai ialah penyakit layu bakteri. Penyakit ini cukup berbahaya karena pada tingkat serangan berat penyakit ini dapat menyebabkan kematian pada tanaman dan kegagalan panen sehingga menimbulkan kerugian atau penurunan hasil yang relatif besar (Semangun, 1994). Program pemuliaan tanaman ialah salah satu upaya untuk mendapatkan tanaman yang tahan terhadap serangan layu bakteri dan meningkatkan produktivitas tanaman cabai merah. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui ketahanan cabai merah (Capsicum annuum L.) terhadap serangan layu bakteri (Ralstonia solanacearum) dan memiliki produktivitas tinggi pada 24 famili F5. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ialah terdapat famili F5 cabai merah (Capsicum annuum L.) yang tahan terhadap serangan layu bakteri (Ralstonia solanacearum) dan memiliki produktivitas tinggi. Penelitian dilaksanakan pada Februari hingga Agustus 2015 di Desa Gesingan, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang dengan ketinggian tempat ±1100 m dpl dan suhu rata-rata 20o-27o C. Alat yang digunakan ialah rak tray, plastik semai, gembor, cangkul, meteran, alat pelubang mulsa, ajir bambu, tali rafia, timbangan analitik, papan penelitian, bambu, kamera, ose, petridish, pinset, bunsen, erlenmeyer, backer glass, botol media, glass L, auotoclave, LAFC, spektrofotometer, tabung reaksi, pipet dan alat tulis. Bahan yang digunakan ialah cocopeat, pupuk kompos, pupuk urea, pupuk SP-36, pupuk KCl, pepton, casein, glukosa, aquades, agar, TZC, dan 24 famili cabai merah generasi F5 hasil persilangan TW2 X PBC473 dan TW2 X Jatilaba. Metode penelitian menggunakaan metode single plot dengan menanam semua generasi F5 hasil seleksi cabai merah F4 tanpa ulangan. Variabel pengamatan yang diamati yaitu tinggi tanaman (cm), bobot per buah (g), diameter buah (cm), panjang buah (cm), jumlah buah per tanaman, jumlah buah baik, jumlah buah jelek, dan intensitas serangan penyakit layu bakteri. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini berupa nilai koefisien keragaman genetik (KKG), koefisien keragaman fenotip (KKF), dan intensitas serangan penyakit. ii Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada 24 famili cabai merah, terdapat 22 famili terseleksi berdasarkan ketahanan penyakit layu bakteri. Berdasarkan respon ketahanan penyakit layu bakteri dan produktivitas tanaman, didapatkan 5 famili yang terpilih yaitu famili A3 8 14, A4 92 12, B2 46 6, B5 27 20 dan B6 42 13. Pada famili A3 8 14 terdapat 5 individu yang terpilih, famili A4 92 12 terdapat 9 individu yang terpilih, famili B2 46 6 terdapat 6 individu terpilih, famili B5 27 10 terdapat 15 individu terpilih dan famili B6 42 13 terdapat 5 individu terpilih.