Kajian Air Tersedia Pada Lahan Tanaman Tebu (Saccharum Officinarum L.) Di Kebun Pdp Margomulyo Kediri

Main Author: Rohmah, Naely
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130883/
Daftar Isi:
  • Kebutuhan gula di Indonesia semakin meningkat, namun tidak dapat diikuti dengan peningkatan jumlah produksi gula. Data Dirjenbun (2015) menunjukkan bahwa kebutuhan gula nasional mencapai 5,7 juta ton, sedangkan produksi gula nasional di Indonesia hanya mencapai ± 2,5 juta ton. Rendahnya produksi gula ini dikarenakan berpindahnya sebagian lahan budidaya tebu, dari lahan basah (sawah irigasi) menjadi lahan kering tadah hujan. Pada budidaya tebu lahan kering, biasanya ketersediaan air menjadi salah satu faktor utama yang membatasi produktivitas tebu. PDP Margomulyo merupakan salah satu perusahaan perkebunan di Kabupaten Kediri yang membudidayakan tanaman tebu pada lahan kering tadah hujan. Berdasarkan data produksi, produksi tebu di PDP Margomulyo mengalami penurunan selama 5 tahun terakhir. Adanya penurunan produktivitas tebu pada PDP Margomulyo dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti penggunaan tebu keprasan pada beberapa lokasi kebun dan lahan yang digunakan merupakan sawah tadah hujan. Penggunaan tebu keprasan secara terus menerus menyebabkan turunnya rendemen dan penggunaan sawah tadah hujan menyebabkan pemberian air hanya mengandalkan air hujan. Sementara itu tanaman tebu membutuhkan air yang cukup untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Sifat air dalam tanah yang dinamis, menyebabkan ketersediaan air tanah juga akan berubah-ubah sesuai dengan faktor yang mempengaruhi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui jumlah air yang tersedia pada lahan tebu dan (2) mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi ketersediaan air di dalam tanah khususnya pada lahan tanaman tebu. Penelitian dilaksanakan di Kebun Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Analisis contoh tanah dilakukan di laboratorium Fisika dan Kimia Tanah Universitas Brawijaya pada bulan Maret sampai Juni 2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Persiapan dimulai dari kegiatan studi pustaka dan pembuatan peta kerja. Penentuan lokasi pengamatan dilakukan berdasarkan perbedaan lereng, lereng yang digunakan yaitu 0 - 8%, 8 - 15%, 15 - 30%. Pelaksanaan penelitian meliputi pengukuran tingkat kemiringan lahan, dan ketinggian tempat. Pengambilan contoh tanah utuh dan tidak utuh dilakukan pada masing-masing lapisan sampai kedalaman 120 cm dari permukaan tanah. Analisis contoh tanah yang dilakukan meliputi bahan organik, tekstur, kemantapan agregat, berat isi, sebaran pori dan air tersedia. Data hasil analisis laboratorium selanjutnya dilakukan analisis secara statistik menggunakan uji korelasi dan regresi untuk mengetahui keeratan hubungan antar parameter dan pengaruh sebab akibat antar parameter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total air tersedia dalam profil tanah di lokasi T1 sebesar 119,92 % v/v, di lokasi T2 sebesar 77,69 % v/v, dan sebesar 91,45 % v/v di lokasi T3. Kadar air tersedia di lokasi penelitian dipengaruhi oleh kemantapan agregat tanah, pori mikro, pori meso, fraksi pasir dan fraksi debu.