Perilaku Konsumen Kopi Bubuk Robusta Pada Warung Kopi (Studi Kasus Di Tiga Warung Kopi Kelurahan Merjosari, Malang)

Main Author: Fitriah, Hidayatul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130882/
Daftar Isi:
  • Kopi adalah salah satu minuman yang digemari masyarakat dunia sejak berabad-abad silam. Sampai saat ini kopi merupakan salah satu komoditas minuman yang paling akrab di berbagai lapisan (Cahyono, 2011). Konsumsi kopi dunia terus meningkat sebesar 3-4% setiap tahunnya. Di Indonesia sendiri konsumsi masyarakat Indonesia akan kopi meningkat pesat sebesar 98% dalam 10 tahun terakhir. Dua jenis kopi yang paling sering dikonsumsi antara lain kopi Arabika dan kopi Robusta. Seiring dengan pertumbuhan konsumennya, belakangan ini usaha warung kopi menjadi usaha yang menjanjikan. Saat ini, usaha kedai kopi muncul menjadi usaha yang memiliki konsep tempat, konsep jualan (marketing), konsep kemasan, konsep menu, dan konsep pelayanan yang menarik. Seperti yang tergambar di Kelurahan Merjosari Malang, warung kopi bermunculan menyajikan menu utama kopi Robusta dan menu lainnya. Suasana di setiap kedai kopi yang memiliki ciri khas berbeda-beda menjadi salah satu daya tarik bagi para konsumen. Ngopi hanyalah aktifitas mengisi waktu luang dan tempat untuk istirahat dari kepenatan. Namun perkembangannya kini kedai kopi menjadi sebuah tempat yang penting untuk menghabiskan waktu luang maupun waktu beraktifitas sehari-hari. Warung kopi memperlihatkan peranan dan fungsinya, bukan hanya sekedar mendapatkan segelas tetapi juga sebagai suatu media interaksi antara sesama pengunjung kedai kopi ataupun dengan penjual minuman kopi. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu (1) Mendeskripsikan faktor yang menjadi penyebab konsumen berlangganan di warung kopi terkait aktivitas konsumen di warung kopi tempat penelitian (2) Mendeskripsikan alasan dan latar belakang konsumen dalam keputusan mengonsumsi kopi bubuk Robusta (3) Mendeskripsikan peran warung kopi bagi konsumen. Metode yang digunakan adalah memilih secara sengaja 3 warung kopi yang mewakili daerah Kelurahan Merjosari yaitu warung kopi Jemblung, warung kopi Setunggal dan warung kopi Bagio dimana ketiganya terletak di daerah pasar induk Merjosari dalam radius 1km. Informan utama dalam penelitian ini adalah pemilik warung dengan total 3 informan dari 3 warung tersebut, sedangkan konsumen yang sering datang mengkonsumsi kopi Robusta di warung kopi yang berjumlah 24 orang. Penelitian ini merupakan penelitian statistik deskriptif dan menggunakan alat analisa miles dan Huberman yang terdiri dari tiga kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil pada penelitian ini bahwa tujuan utama konsumen datang ke warung kopi adalah minum kopi. Selain tujuan utama minum kopi, alasan konsumen mengkonsumsi kopi bubuk di warung kopi yaitu karena jenis kopi yang dijual mempunyai banyak variasi, lokasi warung kopi yang strategis, fasilitas warung kopi yang lengkap seperti catur, kartu remi, wifi, stopcontac, televisi, keragaman produk seperti makanan dan minuman yang beragam dan suasana di warung kopi itu sendiri yang dirasa nyaman bagi konsumen. Alasan tersebut dapat mendukung aktifitas konsumen selama berada di warung kopi seperti mencari hiburan, nobar, ii mengerjakan tugas, bermain game dan diskusi ataupun rapat. Alasan konsumen mengonsumsi kopi bubuk Robusta dibandingkan dengan kopi jenis lain ataupun kopi instan yaitu karena harga kopi yang tidak terlalu mahal (sedang), kualitas kopi yang baik, rasa kopi yang enak dan aroma kopi sangat tercium. Peran warung kopi terhadap pembentukan aktivitas konsumen di warung kopi tempat penelitian sangatlah beragam. Konsumen membentuk kebiasaan dan aktivitas baru di warung kopi yang menggeser peran utama sebagai tempat minum kopi menjadi peran lain, diantaranya sebagai tempat berkumpul seperti tempat bertemu dengan teman, perkumpulan mahasiswa organisasi ataupun berkumpul sekedar mengobrol. Kedua, sebagai tempat mengerjakan tugas dan juga mendownload materi dan belajar. Ketiga, sebagai tempat diskusi seperti diskusi ringan sampai rapat dan diskusi mengenai topik yang sedang digemari sesama konsumen seperti isu politik, diskusi perkuliahan sampai diskusi strategi bermain game dan yang terakhir sebagai tempat refreshing yaitu tempat bersantai, nobar bola, bermain game, sosial media dan menikmati suasana di sekitarnya. Saran yang diberikan penulis yaitu konsumen harus mengetahui dampak negatif minum kopi. sehingga diharapkan bagi konsumen agar sadar tidak hanya terhadap dampak positif namun juga harus mengetahui dampak negatifnya. Sedangkan hal lain yang dapat dilakukan pemilik warung yaitu meningkatkan kualitas warung dengan cara memperbaiki dan memperindah warung kopi guna mendapatkan konsumen yang lebih banyak. Karena sepengetahuan peneliti bahwa bangunan warung kopi masih seadanya dan kurang indah. dirasa Konsumen tidak akan keberatan jika harga naik karena sebanding dengan tempat yang lebih layak. Bagi peneliti lain disarankan menggunakan kajian yang berbeda yang belum diteliti dalam penelitian ini seperti pengaruh negatif dan positif berdirinya warung kopi di sekitar kampus serta dampak yang ditimpulkan terhadap pola hidup konsumennya. Disarankan juga untuk memperluas jumlah sampel yang dipakai, sehingga dapat memperkaya hasil penelitian dan dapat melengkapi data penelitian yang belum ada dalam penelitian ini.