Analisis Optimalisasi Produksi Pada Produk Olahan Jintan Hitam (Nigella Sativa) (Studi Kasus Di Agroindustri Pt Agaricus Sido Makmur Sentosa, Desa Bedali, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang)
Main Author: | Widjaya, ElvaRahmat |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130877/ |
Daftar Isi:
- Pertanian yang awalnya hanya untuk kebutuhan pokok sebagai bahan pangan para pelakunya, kini bergeser sebagai sumber mata pencaharian untuk mencapai keuntungan. Sejalan dengan hal tersebut, pengolahan pertanian pun kini telah berkembang pesat sebagai industri mengingat hasil pertanian Indonesia yang melimpah. Industri-industri pertanian yang muncul inilah yang dikenal dengan istilah agroindustri. Agroindustri dituntut kreatif dan berinovasi dalam membuat hasil outputnya agar mampu bersaing dan bertahan di pasaran saat ini. Selain itu, pelaksanaan agroindustri juga harus berjalan dengan baik di semua kegiatannya terutama pada kegiatan perencanaan produksi. Apabila perencanaan kegiatan produksi dilakukan dengan perhitungan kombinasi jumlah output yang tepat, akan mengoptimalkan keuntungan agroindustri di samping terbatasnya sumberdaya yang dimiliki. Hal ini dilakukan untuk mengatasi masalah adanya keterbatasan sumberdaya yang dimiliki sehingga keuntungan maksimal tetap dapat diperoleh. Perencanaan optimalisasi produksi merupakan salah satu langkah yang perlu diambil untuk mengatasi permasalahan ketersediaan bahan-bahan produksi untuk menghasilkan output optimal sehingga mampu meningkatkan keuntungan. Salah satu contoh agroindustri yang melakukan inovasi dalam kegiatan usahanya adalah PT Agaricus Sido Makmur Sentosa (Asimas). PT Asimas merupakan agroindustri yang bergerak di bidang budidaya jamur dan pengolahan tanaman obat-obatan dengan jintan hitam sebagai pemasok keuntungan terbesar dari bidang usaha pengolahan produknya. Berdasarkan permasalahan tersebut perlu dilakukan penelitian terkait dengan optimalisasi produksi pada agroindustri produk olahan jintan hitam. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu (1) mengidentifikasi sistem produksi pada produk olahan jintan hitam dan (2) menganalisis keuntungan optimal dari produksi produk olahan jintan hitam. Penelitian ini dilakukan pada PT Agaricus Sido Makmur Sentosa yang terletak di Desa Bedali, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive dengan dua pertimbangan, pertama, PT Asimas merupakan agroindustri kreatif yang mengolah produk herbal salah satu diantaranya jintan hitam, kedua, melihat adanya potensi agroindustri yang memilih tanaman herbal sebagai bahan olahannya, memiliki peluang pasar yang masih sangat besar untuk dikembangkan. Metode penentuan responden penelitian dilakukan secara purposive sampling, yaitu dengan memilih manajer produksi sebagai informan dengan pertimbangan memiliki penguasaan ilmu di sektor produksi. Metode analisis data menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan metode deskriptif, digunakan untuk mengidentifikasi sistem produksi pada produk olahan jintan hitam. Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis keuntungan optimal dari produksi ii produk olahan jintan hitam berupa analisis linear programming dengan fungsi tujuan memaksimalkan keuntungan dan fungsi kendala yang terdiri dari bahan baku jintan hitam, etanol 70%, cabosil, amilum, dextrin, laktosa, karamel, pewarna makanan, air mineral, magnesium stearat, minyak gas, solar, listrik, tenaga kerja tetap, dan tenaga kerja harian. Hasil identifikasi sistem produksi pada produk olahan jintan hitam menunjukkan bahwa pada subsistem persediaan dan kebutuhan produksi, perusahaan menyediakan jumlah sumberdaya lebih tinggi dibanding kebutuhan mulai dari bahan penunjang, hingga tenaga kerja, sedangkan pada bahan baku memiliki jumlah ketersediaan yang sama dengan kebutuhan yaitu sebesar 400 kg per sekali produksi. Untuk hasil jadi total produk kaplet jintan hitam adalah 2.250 unit per proses produksi, produk ekstrak kental jintan hitam adalah 436 botol, dan produk kaplet ramuan 3 dimensi adalah 1.002 unit. Hasil analisis keuntungan optimal dari produksi produk olahan jintan hitam menunjukkan bahwa kombinasi output optimal yang diperoleh adalah dengan memproduksi kaplet jintan hitam sebanyak 2.857 unit, ekstrak kental sebanyak 388 unit, dan kaplet ramuan 3 dimensi sebanyak 763 unit. Sedangkan keuntungan optimal yang dapat diperoleh perusahaan memiliki nilai lebih tinggi dengan selisih Rp 3.176.225,- dibanding keuntungan aktual. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, perusahaan disarankan (1) mengalokasikan input produksi dengan jumlah lebih sedikit di atas total kebutuhan produksi selain amilum dan air mineral agar tidak terlalu banyak sisa input produksi yang terbuang sehingga dapat meminimalkan biaya input per proses produksi (2) mengubah kombinasi output per proses produksi sesuai dengan hasil analisis agar mampu mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi dibanding keuntungan aktual.