Observasi Dan Karakterisasi Morfologi Tanaman Pisang (Musa Spp.) Di Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri

Main Author: Nedha
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130875/
Daftar Isi:
  • Pisang (Musa spp.) adalah salah satu komoditas unggulan yang memberikan kontribusi paling besar terhadap produksi buah-buahan nasional di Indonesia. Kabupaten Kediri merupakan salah satu wilayah yang mempunyai keragaman plasma nutfah pisang di Jawa Timur. Salah satu daerah yang merupakan sentra produksi pisang di Kabupaten Kediri adalah Kecamatan Ngancar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaman tanaman pisang di Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri berdasarkan karakteristik morfologinya. Penelitian dilaksanakan di sepuluh desa yaitu Bedali, Kunjang, Jagul, Pandantoyo, Margourip, Ngancar, Manggis, Babadan, Sempu dan Sugihwaras. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai bulan Juli 2015. Metode yang digunakan adalah metode survei jelajah dan pengamatan/karakterisasi. Selain itu, juga dilakukan wawancara dengan masyarakat setempat untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan keragaman pisang di lokasi penelitian. Kegiatan dilakukan berdasarkan pada buku panduan deskriptor pisang IPGRI tahun 1996. Karakter yang diamati terdiri dari karakter vegetatif dan karakter generatif. Data karakteristik morfologi pisang yang telah diperoleh dianalisis secara deskriptif dan dilakukan pengelompokkan berdasarkan kesamaan karakter, kemudian dilanjutkan dengan analisis genom menggunakan sistem skoring Simmond dan Sepherd (1955) serta analisis hubungan kekerabatan dengan menggunakan Hierarchi Cluster metode Average Linkage (Between Groups) pada program SPSS versi 17 sehingga diperoleh besarnya indeks similaritas dan dendogram hubungan kekerabatan. Berdasarkan hasil observasi dan karakterisasi yang telah dilakukan ditemukan 26 genotip tanaman pisang yaitu pisang kepok super, kepok urang, kepok gajih, raja nangka, raja brentel, raja temen, ambon, marlin, mas, susu, klutuk, morosebo, byar, pulud, bawen, kitiran, glintung, sri, kidang, jaran, ijo meduro, ijo sembot, ijo lumut, masan, cavendish dan taiwan. Desa yang memiliki keragaman terbanyak adalah desa sugihwaras dengan jumlah 23 genotip. Sedangkan desa yang memiliki keragaman paling sedikit adalah desa margourip dengan jumlah 10 genotip pisang. Berdasarkan pemotongan dendogram pada tingkat kemiripan 81% diketahui bahwa 26 genotip yang diamati terbagi menjadi 4 kelompok. Kelompok I terdiri dari 23 genotip pisang. Kelompok II terdiri dari pisang masan. Kelompok III terdiri dari pisang klutuk. Sedangkan kelompok IV terdiri dari pisang sri. Genotip pisang yang memiliki hubungan kekerabatan terjauh adalah pisang kepok super dan morosebo sebesar 13%. Sedangkan genotip pisang yang memiliki hubungan kekerabatan terdekat adalah pisang ijo sembot dan ijo meduro sebesar 97,6%.