Pendugaan Variabilitas Dan Heritabilitas 18 Famili F5 Cabai Merah Besar (Capsicum Annuum L.)
Main Author: | Ayu, DyanKusumaning |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130873/ |
Daftar Isi:
- Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis tanaman sayur yang penting di Indonesia karena mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Produksi cabai nasional pada tahun 2013 mencapai 1.012 juta ton, namun produksi tersebut masih belum dapat memenuhi kebutuhan cabai dalam negeri. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya produktivitas cabai di Indonesia yaitu 8.16 ton/ha pada tahun 2013 (BPS, 2014). Produktivitas tersebut masih rendah apabila dibandingkan dengan potensi produksinya, yaitu 22 ton/ha (Syukur, 2010). Produktivitas dan kualitas cabai masih perlu diperbaiki, mendorong pemulia untuk melakukan perbaikan karakter cabai. Variabilitas genetik yang luas pada cabai, merupakan modal dasar bagi program pemuliaan tanaman. Hibridisasi merupakan salah satu cara untuk memperluas variabilitas genetik. Pada penelitian ini terdapat dua tetua yang digunakan untuk persilangan, yaitu : TW2 dan PBC 473. Penelitian ini bertujuan untuk menduga nilai variabilitas dan heritabilitas pada 18 famili F5 cabai merah besar (C. annuum L.) serta mendapatkan famili dan seragam terbaik hasil seleksi pada 18 famili F5 cabai merah besar. Hipotesis penelitian ini ialah terdapat satu atau lebih karakter yang memiliki nilai variabilitas dan heritabilitas yang rendah pada 18 famili F5 cabai merah besar (C. annuum L.) serta didapatkan famili terbaik hasil seleksi pada F5 cabai merah besar. Penelitian dilaksanakan di Desa Gesingan, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang dengan ketingggian tempat ± 1.100 m dpl. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari – Agustus 2015. Bahan tanam yang digunakan adalah benih populasi 18 famili F5 cabai merah besar hasil persilangan TW2 X PBC473. Metode penelitian yang digunakan adalah metode single plot. Setiap famili F5 ditanam sebanyak 60 tanaman dan 20 tanaman pada tetua. Pengamatan dilakukan pada 12 karakter kuantitatif dan 9 karakter kualitatif. Prosedur pengamatan mengacu pada Descriptor for Capsicum oleh International Plant Genetic Resources Institute (IPGRI, 1995). Data hasil pengamatan kuantitatif dianalisis berdasarkan nilai varians, standart deviasi varians, dan heritabilitas arti luas. Hasil penelitian menunjukkan variabilitas fenotipe pada seluruh famili F5 cabai merah besar adalah sempit, antara lain karakter umur berbunga, umur panen, tinggi tanaman, tinggi dikotomus, diameter batang, bobot per buah, diameter buah, dan panjang buah. Begitu pula variabilitas genetik pada seluruh famili adalah sempit, yaitu pada karakter umur berbunga, umur panen, tinggi tanaman, tinggi dikotomus, diameter batang, bobot per buah, bobot buah total, diameter buah, dan panjang buah. Nilai duga heritabilitas seluruh famili F5 bervariasi antara rendah sampai tinggi yaitu berkisar antara 0 – 84%. Karakter diameter batang, diameter buah, tinggi dikotomus, bobot per buah dan panjang buah memiliki heritabilitas yang rendah. Berdasarkan nilai variabilitas dan heritabilitas yang rendah diperoleh empat karakter penting sebagai kriteria seleksi antara lain, bobot rata-rata per buah, bobot buah total per tanaman, diameter buah dan panjang ii buah. Variabilitas dan heritabilitas yang rendah menunujukkan bahwa famili terpilih relatif seragam. Famili terpilih memiliki nilai rata-rata sama atau lebih tinggi dari nilai rata-rata seluruh famili. Hasil seleksi diperoleh tujuh famili terpilih yaitu famili A1 26 2, A1 26 6, A1 33 18, A3 8 14, A4 92 12, A6 31 18, dan A7 39 13. Selain karakter kuantitatif yang dijadikan sebagai kriteria seleksi, karakter kualitatif juga berperan dalam penetuan seleksi. Pada kedelapan famili terpilih memiliki presentase keseragaman yang tinggi pada setiap karakter kualtitatif.