Penetapan Erodibilitas Tanah Berdasarkan Kemiringan Lereng Pada Pertanaman Kopi (Coffea Canephora) Di Pdp Margomulyo Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri
Main Author: | Setiyorini, DianRahayu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130856/ |
Daftar Isi:
- PDP Margomulyo merupakan salah satu perkebunan lahan kering milik daerah yang membudidayakan kopi (Coffea canephora) sebagai komoditas unggulan. Tanaman kopi yang dibudidayakan di PDP Margomulyo berada pada kemiringan lereng yang bervariasi dari 3 - >45%. Dengan bervariasinya kemiringan lereng tersebut mempunyai potensi cukup besar untuk terjadi erosi yang didukung dengan tingginya curah hujan, rendahnya tutupan kanopi dan praktek budidaya pertanian yang masih kurang tepat, dimana penerapan teknik konservasi masih belum memenuhi jumlah yang dibutuhkan. Bedasarkan hasil wawancara dengan masyarakat sekitar dan mandor lapang PDP Margomulyo, pada tahun 2014 terjadi pengurangan luasan lahan pertanaman kopi akibat erosi seluas 2,77 Ha. Penelitian dilakukan di PDP Margomulyo yang terletak dikawasan lereng Gunung Kelud di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri dan analisis tanah dilakukan di Laboratorium Fisika dan Kimia Tanah Jurusan Ilmu Tanah Universitas Brawijaya Malang. Penelitian dilaksanakan bulan Maret – November 2015. Alat yang digunakan dalam penelitian yaitu cangkul, bor untuk mengambil tanah, GPS, klinometer, ring sampel untuk mengambil sampel tanah utuh, plastik, kertas label, spidol, penggaris, kamera, alat tulis dan alat-alat laboratorium. Bahan yang digunakan yaitu peta tata guna lahan, sampel tanah dan bahan-bahan kimia untuk analisis laboratorium. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survey sesuai dengan kemiringan lereng yang telah ditentukan pada pertanaman kopi. Parameter pengamatan yang digunakan yaitu tekstur, struktur, bahan organik dan permeabilitas tanah. Data pendukung yang diperlukan yaitu data curah hujan dan peta tata guna lahan. Pengumpulan data didapatkan dari analisis laboratorium terhadap sifat fisik dan kimia tanah kemudian dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus persamaan Weischmeier dan Smith yaitu 100 K = 2.1?[1.14] (10)[−4](12−a)+ 3.25 (b−2)+ 2.5 (c−3) Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai erodibilitas tanah tertinggi didapatkan pada kemiringan lereng 15 – 30% (T8 dan T9) dan >45% (T14) sebesar 0,23 sedangkan nilai erodibilitas tanah terendah didapatkan pada kelas kemiringan lereng 3 – 8% (T3) sebesar 0,12 (rendah) sehingga dapat dikatakan wilayah ini tahan atau resisten terhadap erosi. Tingginya nilai erodibilitas tanah pada 5 kelas kemiringan lereng di lokasi penelitian disebabkan oleh tingginya persentase pasir dan kandungan bahan organik yang mempengaruhi struktur dan permeabilitas tanah. Selain itu, teknik konservasi dan vegetasi penutup tanah juga memberikan pengaruh terhadap besar nilai erodibilitas tanah.