Efikasi Herbisida Paraquat Dan Ametrin Dalam Mengendalikan Gulma Pada Tanaman Jagung (Zea Mays L.) Varietas Pertiwi 3
Main Author: | Alhuda, Suredi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130844/ |
Daftar Isi:
- Jagung adalah produk pertanian Internasional. Di Indonesia jagung adalah bahan pangan kedua setelah padi. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan produktifitas tanaman jagung adalah gulma. Gulma merupakan kompetitor bagi tanaman jagung dalam menyerap air, cahaya dan unsur hara di dalam tanah. Kerugian akibat gulma mendorong adanya upaya dalam pengendalian gulma. Salah satu alternatif dalam mengendalikan gulma yaitu dengan menggunakan herbisida. Efektifitas pemberian herbisida antara lain ditentukan oleh dosis herbisida. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari dan mengetahui dosis herbisida Paraquat dan Ametrin yang efektif untuk mengendalikan gulma pada areal tanaman jagung varietas Pertiwi 3; mengetahui pengaruh aplikasi herbisida Paraquat dan Ametrin terhadap pertumbuhan tanaman jagung varietas Pertiwi 3; dan mengetahui pergeseran gulma akibat pengaruh herbisida Paraquat dan Ametrin. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Pendem, Kecamatan Junrejo, Kabupaten Batu pada bulan April sampai Agustus 2015. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor yaitu faktor Bramoxone 276 SL dan Amexon dengan taraf dosis: P0 = Weedy (bergulma); P1 = Weed free (bebas gulma); P2 = Ametrin 1 kg ha-1 + Penyiangan 21 dan 35 HST; P3 = Ametrin 1,5 kg ha-1 + Penyiangan 21 HST, P4 p = Ametrin 2 kg ha-1; P5 = Paraquat 1 kg ha-1 aplikasi 21 HST + Penyiangan 35 HST; P6 = Paraquat 2 kg ha-1; P7 = Ametrin 1 kg ha-1 + Paraquat 1 kg ha-1 aplikasi 21 HST. Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga. Analisis sidik ragam diteruskan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) terhadap hasil yang berbeda nyata. Pengamatan meliputi pengamatan pada gulma (dominasi gulma, fitotoksisitas gulma, bobot kering gulma total, perubahan komunitas gulma) dan pengamatan pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung (tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, luas daun, fitotoksisitas, komponen hasil, dan ubinan). Hasil penelitian menunjukkan ditemukan 24 spesies gulma. Dosis yang efektif dan efisien untuk mengendalikan gulma pada tanaman jagung adalah kombinasi herbisida Ametrin dan Paraquat dengan dosis Ametrin 1 kg ha-1 + Paraquat 1 kg ha-1 aplikasi 21 HST (P7). Penggunaan herbisida Ametrin dan Paraquat mengakibatkan terjadinya pergeseran gulma pada tanaman jagung. Penggunaan herbisida Ametrin dan Paraquat memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil produksi tanaman jagung. Analisisa ekonomi pengendalian gulma menunjukkan nilai R/C ratio pada masing-masing perlakuan adalah P1 = 1,81, P2 = 1,79, P3 = 1,89, P4 = 1,95, P5 = 1,94, P6 = 1,98 dan P7 = 1,99.