Aplikasi Npk Majemuk Dan Kompos Blotong Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Tomat (Solanum Lycopersicum) Ditanam Diantara Tanaman Kubis (Brassica Oleraceae)

Main Author: Nisaa, Brilliantin
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130841/
Daftar Isi:
  • Peningkatkan produksi tomat diperlukan lahan yang luas, sedangkan pada saat ini luas lahan pertanian di Indonesia semakin menurun akibat alih fungsi lahan. Penanaman dua tanaman atau lebih dalam satu area lahan merupakan solusi karena lebih efisien dalam penggunaan lahan, waktu, dan juga tenaga kerja, meningkatkan biodiversitas dan mengurangi resiko kegagalan hasil. Di sisi lain, pola tanam tumpangsari memiliki permasalahan yaitu terjadinya persaingan antar tanaman. Persaingan yang sering terjadi adalah persaingan cahaya dan unsur hara. Pemberian pupuk organik pada tanah diharapkan mampu menurunkan penggunaan pupuk anorganik. Pupuk anorganik NPK Majemuk memiliki keunggulan lebih efisien dalam hal pengaplikasian dan kandungan unsur hara yang dapat memenuhi kebutuhan tanaman tomat dan kubis. Pupuk organik yang digunakan adalah pupuk kompos blotong yang mengandung N (1,45%), P2O5 (4,17%), K2O (0,65%), CaO (4,28%), MgO (0,55%) C-Organik (34,31%), C/N (24%). Penelitian bertujuan untuk mempelajari pengaruh interaksi pemupukan NPK Majemuk dan kompos blotong untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Penelitian dilaksanakan di lahan milik warga Desa Ngroto, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur dengan ketinggian tempat pada lokasi penelitian 1,050 mdpl. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Juni 2015. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial (RAKF) dengan 2 faktor yang terdiri dari pemberian kompos blotong dan NPK Majemuk (15-15-15). Faktor pertama yaitu pemberian kompos blotong yang terdiri dari 4 taraf yaitu 300 g tan-1 (B1), 600 g tan-1 (B2), 900 g tan-1 (B3), dan 1200 g tan-1 (B4). Faktor kedua adalah pemberian pupuk NPK Majemuk (15-15-15) dengan 3 taraf yaitu 500 kg ha-1 (M1), 750 kg ha-1 (M2), dan 1000 kg ha-1. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Uji F dengan taraf 5%, apabila ada beda nyata maka hasil analisis diuji lanjutan dengan menggunakan BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara pupuk NPK dan kompos blotong yang berpengaruh pada tinggi tanaman dan luas daun tanaman tomat. Masing-masing perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda pada komponen hasil antara tanaman tomat dan kubis. Pada tanaman tomat pupuk kompos blotong berpengaruh terhadap waktu berbunga, jumlah buah per tanaman, bobot buah per tanaman, dan bobot buah per hektar. Pada tanaman kubis pupuk NPK dan kompos blotong masing-masing berpengaruh terhadap bobot krop tanaman, semakin tinggi dosis pupuk maka hasil panen semakin meningkat. Hasil analisis ekonomi pada setiap kombinasi perlakuan menunjukkan bahwa aplikasi pupuk NPK 750 kg ha-1 dan kompos blotong 600 g tan-1 merupakan perlakuan yang menguntungkan untuk tanaman tomat yang ditanam diantara tanaman kubis dengan R/C rasio 1,54.