Identifikasi Morfologi Dan Hubungan Kekerabatan Tanaman Porang (Amorphophallus Muelleri Blume) Di Kabupaten Nganjuk, Madiun Dan Bojonegoro
Main Author: | Aisah, BIntiNur |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130840/ |
Daftar Isi:
- Porang (Amorphophallus muellery Blume) merupakan family Aracea, merupakan jenis tanaman umbi yang mempunyai potensi dan prospek untuk dikembangkan di Indonesia. selain mudah didapatkan tanaman porang mampu menghasilkan karbohidrat dan indeks panen tinggi. Kebutuhan makanan pokok utama berupa karbohidrat masih dipenuhi dari beras, diikuti oleh jagung dan serealia yang lain. Sumber karbohidrat dari jenis umbi-umbian seperti ubi kayu, ubi jalar, talas, kimpul, uwi, ganyong, garut, suweg dan iles-iles terbatas sebagai bahan makanan paceklik (Kriswidiarti, 1980). Pada beberapa tahun terakhir kebutuhan porang sangat besar. Pada tahun 2009 kebutuhan chip porang mencapai 3.400 ton chip porang, di Jawa Timur produksi porang pada tahun 2009 hanya sekitar 3.000-5.000 ton umbi basah dengan rendemen 20% maka produksi chip masih sekitar 600 kg-1000 ton chip. Berdasarkan informasi dari petani setempat, diketahui bahwa jenis tanaman porang hanya terdapat satu jenis masih didasarkan pada penciri morfologi umbi atau hasil panen saja dan belum terdapat informasi tentang penciri morfologi organ lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter morfologi tanaman porang (Amorphophallus muelleri Blume) dan untuk mengetahui tingkat keragaman dan kekerabatan tanaman porang (Amorphophallus muelleri Blume) yang dikembangkan petani di daerah Nganjuk, Madiun, Bojonegoro. Hipotesis penelitian Diduga ada tingkat keragaman tanaman porang (Amorphophallus muelleri Blume) yang terdapat di daerah Nganjuk, Madiun, dan Bojonegoro. Penelitian dilakukan mulai bulan Februari sampai dengan Juni 2015, di Kabupaten Nganjuk 420 m dpl (KPH Nganjuk), Kabupaten Madiun 317 m dpl (KPH Madiun), dan Kabupaten Bojonegoro 530 m dpl (KPH Bojonegoro). Penelitian dilaksanakan dengan metode identifikasi tanaman porang yang berada di wilayah-wilayah Kabupaten Nganjuk, Madiun, dan Bojonegoro. Sebelum dilakukan penelitian dilakukan pra survei dengan cara menggali informasi tentang keberadaan tanaman porang yang didapatkan dari dinas pertanian, kehutanan atau dari nara sumber lain. Penelitian ini melibatkan informan kunci dan informan lainnya yang dapat memberikan informasi tentang tanaman porang dan keberadaannya. Informan lainnya ditentukan berdasarkan informasi dari informan kunci menggunakan prinsip snowball sampling. Pengamatan penunjang meliputi ketinggian tempat, suhu, kelembaban, curah hujan, naungan, dan dokumentasi dari sampel-sampel yang sudah dikoleksi. Data curah hujan, kelembaban, dan suhu diperoleh dari Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika Karangploso Malang. Identifikasi morfologi tanaman porang pada Kabupaten Nganjuk, Madiun, dan Bojonegoro menunjukkan adanya kesamaan pada sifat bentuk bulbil, warna permukaan bulbil, tekstur permukaan bulbil, warna daging bulbil, bentuk umbi, tekstur permukaan umbi, warna daging umbi, warna daun, bentuk daun, warna ii corak tangkai, bobot bulbil, diameter bulbil, jumlah daun, dan diameter bulbil. Namun mempunyai keragaman pada warna tangkai, bentuk corak tangkai, dan warna permukaan umbi. Berdasarkan kemiripan sifita-sifat morfologi, terdiri atas sifat daun, sifat tangkai, sifat bulbi, dan sifat umbi pada tingkat kemiripan 0,796 tanaman porang pada Kabupaten Nganjuk, Madiun, dan Bojonegoro dapat dikelompokkan atas tiga kelompok. Kelompok pertama terdiri dari 6 tanaman yaitu NB1, NB2, NB3, MK2,MK3,MK1. Kelompok kedua terdiri dari 8 tanaman yaitu MP3, BB2, BB3, BJ2, MP1, BJ3, BB1. Pada kelompok ketiga terdiri dari 7 tanaman yaitu NS1, NS2, NS3, NT2, NT3, BJ1.