Analisis Keuntungan Usahatani Belimbing Manis Di Kelurahan Tugu Kecamatan Cimanggis Kota Depok
Main Author: | Novianto, AdhitiyoTeguh |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130838/1/SKRIPSI_-_ADHITIYO_TEGUH_NOVIANTO_0810440172.pdf http://repository.ub.ac.id/130838/ |
Daftar Isi:
- Buah-buahan memiliki prospek menjanjikan di masa datang dikarenakan permintaan pasar akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi buah untuk memenuhi kebutuhan gizi. Salah satu jenis tanaman buah yang dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan gizi adalah belimbing. Perkembangan produksi buah belimbing di Indonesia memiliki tren positif, dilihat dari rata-rata peningkatan sebesar 6,92 % dari tahun 2008 – 2012. Provinsi Jawa Barat dengan Kota Depok sebagai kota strategis dan berpotensi sebagai lokasi pengembangan usahatani belimbing. Salah satu lokasi berlangsungnya usahatani belimbing manis di Kota Depok yakni Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis dan petani belimbing manis di lokasi tersebut menjadi salah satu pemasok belimbing terbesar di pasar pusat Jakarta. Oleh sebab itu pengembangan usahatani belimbing baik jika diarahkan kepada petani di Kelurahan Tugu. Sebagai langkah awal dalam pengembangan usahatani belimbing manis, perlu dilakukan evaluasi mengenai jumlah produksi, biaya, harga jual, dan penerimaan sehingga dapat diambil keputusan yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis struktur biaya produksi, penerimaan dan keuntungan serta nilai titik impas (BEP) dari usahatani belimbing manis di Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive berdasarkan tujuan penelitian dan penelitian dilaksanakan pada bulan November – Desember 2013. Jumlah sampel petani sebanyak 30 petani dari populasi 95 petani ditentukan dengan metode simple random sampling dengan toleransi kesalahan 15 %. Analisis data yang digunakan yakni analisis deskriptif meliputi gambaran umum lokasi penelitian, karakteristik petani responden, dan penyajian data kuantitatif, serta analisis kuantitatif terdiri atas analisis biaya total, penerimaan, dan pendapatan usahatani, Gross B/C Ratio, dan Break Even Point (BEP) yang terdiri atas BEP Produksi, BEP Harga, dan BEP Penerimaan. Hasil analisis keuntungan usahatani belimbing manis di Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok yakni total biaya investasi sebesar Rp.67.775.080,00/ha, total biaya tetap sebesar Rp.336.334.131,00/ha dan total biaya variabel sebesar Rp.2.479.730.909,00/ha, sehingga didapatkan biaya total usahatani belimbing manis selama 25 tahun sebesar Rp.2.883.840.119,00/ha. Total penerimaan usahatani belimbing manis selama 25 tahun sebesar Rp.4.892.031.111,00 per hektar. Besarnya keuntungan usahatani belimbing manis selama 25 tahun sebesar Rp.1.776.271.607,00 per hektar. Rata-rata nilai Gross B/C ratio dari usahatani belimbing manis sebesar 1,50 artinya setiap Rp 1,00 biaya yang dikorbankan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 1,50. Rata-rata nilai titik impas atau Break Even Point (BEP) dari usahatani belimbing manis di Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok pada satu hektar lahan antara lain BEP produksi sebesar 2.946,32 kg, BEP harga sebesar Rp.5.231,00 dan BEP penerimaan sebesar Rp.26.872.332,00.