Uji Toleransi 8 Genotip Tanaman Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill.) Terhadap Cekaman Salinitas

Main Author: Isnasa, IrsantyNadya
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130830/1/SKRIPSI_IRSANTY_NADYA_ISNASA.pdf
http://repository.ub.ac.id/130830/
Daftar Isi:
  • Lahan salin di Pantai Utara Jawa cukup luas untuk dijadikan lahan pertanian, namun lahan tersebut memiliki kandungan garam yang tinggi sehingga keragaman tanamannya rendah. Lahan salin adalah lahan dengan kandungan garam tinggi (>4 mS cm-1) yang terlarut dalam air sehingga dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Tingginya kadar garam pada daerah ini menyebabkan sedikitnya komoditas yang bisa dibudidayakan. Komoditas pilihan yang dapat dikembangkan pada kondisi garam tinggi yaitu tanaman tomat karena tanaman tomat memiliki sifat moderat sensitif terhadap cekaman garam. Tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) adalah komoditas pertanian yang memiliki beragam manfaat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang selalu meningkat setiap tahunnya, pengujian toleransi tanaman tomat terhadap salinitas perlu dilakukan untuk melihat genotip-genotip unggul yang mampu toleran pada lingkungan bergaram tinggi. Pengujian toleransi tanaman terhadap salinitas dapat dilakukan dengan cara pemberian air garam pada tanaman karena perlakuan pemberian garam yang diberikan pada tanaman dapat meningkatkan daya toleransi tanaman terhadap salinitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toleransi 8 genotip tanaman tomat terhadap cekaman salinitas sehingga didapatkan genotip yang memiliki toleransi tinggi terhadap cekaman salinitas. Sehingga hipotesis yang diajukan adalah terdapat genotip-genotip yang memiliki toleransi tinggi terhadap salinitas yang diberikan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai Mei 2015 yang bertempat di Rumah Plastik Kebun Percobaan Jatikerto Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan menggunakan 2 faktor. Faktor pertama adalah 8 genotip tanaman tomat yaitu: G1, G2, G3, G4, G5, G6, G7, G8. Sedangkan faktor kedua adalah pemberian garam yang terdiri dari 3 taraf, yaitu : 0 ppm (S1), 4.000 ppm (S2), 8.000 ppm (S3). Dari perlakuan yang digunakan terdapat 24 kombinasi perlakuan yang diulang 3 kali sehingga terdapat 72 satuan percobaan. Masing-masing satuan percobaan terdapat 4 tanaman sehingga total tanaman berjumlah 288 tanaman. Alat-alat yang digunakan selama penelitian yaitu : timbangan analitik, gelas ukur, polibag ukuran 5 kg, meteran, penggaris, label, ajir, tali rafia, jangka sorong, pnetrometer, kamera, conductivity meter, chlorophyll meter SPAD, cangkul, sekop, alat tulis. Sedangkan bahan yang digunakan adalah 8 genotip tanaman tomat, tanah, pupuk kandang sapi, pupuk NPK, Pestisida, air dan garam. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), kadar klorofil, panjang akar (cm), berat kering akar (g), umur berbunga (HST), jumlah bunga per tanaman, fruit set (%), jumlah buah per tanaman, bobot buah per tanaman (g), bobot per buah (g), diameter buah (cm), ketebalan daging buah (cm), kekerasan buah (kgf), panjang buah (cm), warna buah, bentuk buah dan electric conductivity (EC) pada media tanam. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis ragam Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan uji F ii pada taraf 5% untuk mengetahui pengaruh perlakuan. Apabila terdapat pengaruh yang nyata dari perlakuan yang diberikan, maka diuji lanjut menggunakan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) 5%. Penentuan tingkat toleransi tanaman diketahui melalui indeks toleransi, indeks toleransi terhadap cekaman salinitas akan dihitung menggunakan rumus IC = CI/C0. Nilai indeks cekaman pada 8 genotip yang diuji di bawah salinitas 8.000 ppm menunjukkan toleransi yang tinggi pada beberapa parameter yaitu : tinggi tanaman, kadar klorofil daun, panjang akar, umur berbunga, jumlah bunga, jumlah buah, fruit set, diameter buah, ketebalan daging buah, kekerasan buah, dan panjang buah. Namun menunjukkan toleransi yang rendah pada parameter berat kering akar, bobot buah per tanaman, dan bobot per buah. Genotip 5 adalah genotip yang memiliki toleransi paling tinggi terhadap cekaman salinitas hingga 8.000 ppm dibandingkan 7 genotip lain yang diuji dilihat dari parameter tinggi tanaman, berat kering akar, umur berbunga, fruit set, jumlah buah, bobot buah per tanaman, bobot per buah, ketebalan daging buah dan panjang buah. Namun dengan memperhatikan aspek lain, seperti rasa yang terlalu asam dan sedikit asin, genotip ini lebih sesuai ditanam pada lahan salin di bawah 8.000 ppm.