Daftar Isi:
  • Presentasi wanita sebagai tenaga kerja semakin meningkat baik di negara maju maupun di negara berkembang. Terlihat dari saat ini wanita tidak saja melakukan kegiatan di dalam lingkup keluarga, tetapi banyak di antara bidangbidang kehidupan masyarakat yang membutuhkan kehadiran wanita dalam penanganannya. Industri rumah tangga dan industri kecil menawarkan kesempatan kerja terutama bagi kaum wanita karena waktu kerjanya yang fleksibel sehingga tidak mengganggu aktivitasnya dalam mengurus rumah tangga, selain itu lokasi tempat kerjanya yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggal semakin mempermudah tenaga kerja wanita untuk menjalankan peran gandanya yaitu sebagai ibu rumahtangga dan pencari nafkah. Hal ini tercermin dari banyaknya wanita dan ibu rumah tangga yang bekerja pada UMKM pusat produksi dan penjualan pudak di Desa Sukodono. Pada kenyataanya, produktivitas tenaga kerja wanita tersebut tergolong masih rendah, dikarenakan upah yang mereka terima dari hasil bekerja pada UMKM pusat produksi dan penjualan pudak sebagai buruh sangat rendah, jauh dibandingkan dengan upah minimum regional Kabupaten Gresik. Namun, dengan upah yang minim tersebut ternyata memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pendapatan rumah tangganya. Kegiatan yang dilakukan tenaga kerja wanita dipengaruhi oleh curahan waktu kerja yang tergantung pada faktor sosial ekonomi dan keadaan keluarganya, seperti tingkat umur, jumlah anggota keluarga, tingkat upah, jumlah anak balita dan tingkat pendidikan. Adapun Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) mendeskripsika curahan waktu kerja tenaga kerja wanita pada UMKM pusat produksi dan penjualan pudak, (2) Menganalisis faktor faktor yang mempengaruhi curahan waktu kerja tenaga kerja wanita pada UMKM pusat produksi dan penjualan pudak, (3) Menganalisis besarnya kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita sektor informal terhadap pendapatan total rumah tangga pada UMKM pusat produksi dan penjualan pudak di Desa Sukodono Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik. Pendekatan penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang dapat diartikan sebagai pendekatan penelitian yang dilandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sempel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Analisis kuantitatif menggunakan analisis regresi linier berganda dengan pengolahan data menggunakan SPSS 16 for Windows. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel independen yaitu usia, jumlah anggota keluarga, upah, jumlah anak balita dan pendidikan terhadap variabel dependen yaitu curahan waktu kerja, hubungan ii masing-masing variabel independen yang positif atau negatif, dan memprediksi nilai dari variabel independen. Jenis penelitian ini adalah tergolong penelitian deskriptif – kuantitatif. Teknik pengumpulan data ini menggunakan metode sensus yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mencatat seluruh elemen (bagian) dari populasi. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive yaitu di UMKM pusat produksi dan penjualan pudak di Desa sukodono Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik. Penentuan responden pada penelitian ini dilakukan secara sensus. Teknik penentuan responden dilakukan bila semua anggota populasi digunakan sebagai sempel. Hal ini digunakan bila jumlah populasi relatif kecil. Suatu usaha umumnya terdapat berbagai macam pekerjaan / proses yang dilakukan oleh para pekerjanya. Begitu pula dalam UMKM pusat produksi dan penjualan pudak ini memiliki beberapa jenis pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kerja wanita hingga akhirnya mejadi produk yang siap untuk dipasarkan, diantaranya penjahitan kemasan pudak (ope), pencampuran bahan dan pengadukan, memasukkan adonan dalam kemasan pudak (ope) dan pengukusan, pengikatan tali dan pemberian label. Waktu yang dicurahkan tenaga kerja wanita pada UMKM pusat produksi dan penjualan pudak ini bervariasi antara 5 – 9 jam per hari. Menurut Simanjuntak (1998) seseorang termasuk golongan bekerja penuh bila jam kerjanya lebih dari 35 jam seminggu. Sedangkan seseorang termasuk golongan setengah penganggur (visible underemployed) bila bekerja kurang dari 35 jam seminggu. Jika dilihat rata-rata secara keseluruhan curahan waktu kerja wanita termasuk pekerja penuh karena rata-ratanya diatas 35 jam/minggu atau setara dengan 176,4 jam/bulan. Besarnya curahan waktu kerja tidak mengikat dan tidak mutlak ditentukan oleh pemilik UMKM pusat produksi dan penjualan pudak, jam kerja ditentukan sesuai jumlah produksi pudak yang dilakukan oleh pemilik UMKM. Semakin besar dan berkembangnya UMKM tersebut, maka akan semakin besar pula jumlah pudak yang diproduksi tiap harinya sehingga jam kerja yang diperlukan juga akan semakin banyak Berdasarkan hasil analisis Uji F, diketahui nilai F hitung lebih besar dari F tabel maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen yaitu usia, jumlah anggota keluarga, upah, ada tidaknya anak balita dan pendidikan secara bersama sama. Hasil juga dapat dilihat dari taraf signifikansi. nilai signifikansi lebih kecil dari taraf signifikan yaitu 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen yaitu usia, jumlah anggota keluarga, upah, jumlah anak balita dan pendidikan secara bersama sama berpengaruh nyata terhadap variabel dependen yaitu curahan waktu kerja. Berdasarkan hasil uji t diperoleh hasil bahwa variabel upah tenaga kerja wanita dan penddikan secara individual berpengaruh nyata terhadap curahan waktu kerja tenaga kerja wanita pada umkm pusat produksi dan penjualan pudak pada tingkat signifikansi 5 %. Hal ini karena nilai probabilitas lebih kecil daripada nilai signifikansi 5 % (0,05). Sedangkan untuk variabel usia, jumlah anggota keluarga dan jumlah anak balita tidak berpengaruh nyata terhadap curahan waktu kerja tenaga kerja wanita karena nilai probabilitas lebih besar daripada nilai signifikansi 5%. Konsep rumah tangga menunjuk pada arti ekonomi dari satuan keluarga, seperti bagaimana keluarga itu mengelola kegiatan ekonomi keluarga, pembagian iii kerja dan kemudian berapa jumlah pendapatan yang diperoleh atau konsumsinya serta jenis produksi dan jasa yang dihasilkan (Raharjo, 1984). Upah tenaga kerja wanita yang diperoleh dari UMKM pusat produksi dan penjualan pudak ini beraneka ragam, upah tenaga kerja wanita per hari tertinggi sebesar Rp 40.000 dan terendah yaitu Rp 24.000/hari. Sedangkan rata-rata pendapatan tenaga kerja wanita perbulan sebesar Rp. 742.285. Pendapatan rumah tangga tenaga kerja wanita hanya diperoleh dari bekerja pada UMKM pusat produksi dan penjualan pudak, sehingga tidak ada pendapatan tenaga kerja wanita yang diperoleh selain dari UMKM pusat produksi dan penjualan pudak karena tidak ada pekerjaan sampingan yang digeluti selain pekerjaan tersebut. Dari hasil analisis yang dapat dilihat dari tabel menunjukkan pendapatan tenaga kerja wanita rata0rata perbulannya Rp Rp 742.285. pendapatan tenaga kerja wanita ini dibawah UMR kabupaten Gresik yaitu Rp 2.700.000. Kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita dari bekerja pada umkm pusat produkasi dan penjualan pudak terhadap pendapatan rumah tangga adalah sebesar 40,40 % dan 59,60 % merupakan kontribusi pendapatan rumah tangga selain pendapatan tenaga kerja wanita dari umkm produksi dan penjualan pudak. Kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita cukup tinggi bila dibandingkan dengan kontribusi pendapatan rumah tangga dari selain pendapatan tenaga kerja wanita dari UMKM pusat produksi dan penjualan pudak.