Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Petani Tebu Dalam Menjual Hasil Usahatani Ke Tengkulak Di Desa Darungan Kecamatan Pare Kabupaten Kediri
Main Author: | Hartana, SatriaYudha |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130828/ |
Daftar Isi:
- Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) adalah satu anggota familia rumput-rumputan (Graminae) yang merupakan tanaman asli tropika basah, namun masih dapat tumbuh baik dan berkembang di daerah subtropika, pada berbagai jenis tanah dari dataran rendah hingga ketinggian 1.400 m di atas permukaan laut (dpl). Tebu merupakan bahan baku yang diolah menjadi gula, dan gula tergolong salah satu kebutuhan pokok yang dikonsumsi oleh masyarakat. Petani tebu memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam menjual hasil produksinya. Petani tebu dapat menjual hasil produksinya kepada lembaga pemasar ataupun langsung menjualnya kepada produsen gula yaitu pabrik gula. Hasil usahatani tebu yang akan dijual ke pabrik gula harus memenuhi beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh petani. Terdapat beberapa syarat salah satunya yaitu jumlah kuantitas tebu yang ditentukan oleh pabrik gula yang harus dipenuhi oleh petani. Desa Darungan merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Pare Kabupaten Kediri yang berpotensi besar akan usahatani tebunya. Sehingga usahatani tebu di desa ini dijadikan sebagai sumber mata pencaharian masyarakat desa guna mencukupi kebutuhan sehari-hari. Petani di Desa Darungan didominasi oleh petani kecil yang hanya memiliki lahan yang tidak terlalu luas. Saluran pemasaran yang terdapat dalam memasarkan hasil usahatani tebu terdapat dua jenis dalam penelitian yang dilakukan ini. Pemasaran dari petani tebu dapat dijual kepada tengkulak lalu tengkulak menjual lagi ke pabrik gula untuk diproses tebu menjadi gula. Selain itu terdapat juga pemasaran hasil usahatani tebu dari petani tebu lalu dijual kepada pabrik gula dengan syarat melakukan kemitraan terlebih dahulu dengan pabrik gula. Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan penelitian tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani tebu dalam menjual hasil usahatani tebunya ke tengkulak. Dengan dilakukannya penelitian ini berguna untuk memberi informasi bagi petani Desa Darungan untuk dapat membuat keputusan penjualan hasil usahataninya dengan lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani tebu dalam menjual hasil usahatani ke tengkulak atau berkelompok menjual hasil usahatani ke pabrik gula serta mengidentifikasi kendala yang dialami oleh petani dalam menjual tebunya. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Darungan yang ditentukan secara purposive. Dalam penentuan responden menggunakan metode cluster sampling yang respondennya terdapat dua kategori. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah petani tebu yang menjual hasil usahatani ke tengkulak dan petani tebu yang berkelompok menjual hasil usahatani ke pabrik gula. Petani responden yang menjual hasil usahatani ke tengkulak sebanyak 76 orang dan menggunakan metode simple random sampling dan perhitungan rumus slovin dengan error term sebesar 15% maka hasilnya yaitu sebanyak 28 orang. Sedangkan petani responden yang berkelompok menjual hasil usahataninya ke pabrik gula sebanyak 15 orang maka menggunakan metode sensus. ii Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi logit. Analisis regresi logit merupakan analisis yang digunakan untuk menjelaskan faktor yang mempengaruhi petani tebu dalam memutuskan untuk menjual hasil usahataninya adalah model logit. Alasan utama digunakan model ini adalah karena variabel dependen (Y) yang akan diuji berupa dummy (binary). Sedangkan variabel independen (X) dapat berupa campuran data kategori maupun non kategori. Selain itu variabel independen juga dapat berupa kualitatif ataupun kuantitatif. Pada hasil analisis penelitian ini diketahui bahwa faktor-faktor yang dipertimbangkan yang mempengaruhi petani tebu dalam menjual hasil usahatani ke tengkulak di Desa Darungan, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri antara lain yaitu umur petani, pendidikan, pengalaman berusahatani, jumlah tanggungan keluarga, luas lahan, dan informasi. Variabel yang berpengaruh nyata terhadap pengambilan keputusan petani tebu dalam menjual hasil usahatani ke tengkulak adalah luas lahan. Pada faktor luas lahan memiliki nilai koefisien variabel sebesar -4,749 dan nilai Exp (B) sebesar 0,009. Dapat diartikan bahwa setiap bertambahnya luas lahan petani persatuan hektar maka akan menurunkan peluang pengambilan keputusan petani dalam menjual hasil usahatani ke tengkulak sebesar 0,009 kali lebih dibanding dengan petani yang berkelompok menjual hasil usahatani ke pabrik gula. Hasil nilai Wald sebesar 3,793 dan tingkat signifikan sebesar 0,051 dengan tingkat kepercayaan sebesar 90 persen yang artinya variabel luas lahan signifikan. Dari nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel luas lahan berpengaruh secara signifikan terhadap pengambilan keputusan petani dalam menjual hasil usahatani ke tengkulak atau pabrik gula. Sehingga luas lahan yang dimiliki oleh petani responden merupakan faktor utama dari beberapa faktor yang ada yang dijadikan acuan petani untuk memilih menjual hasil usahatani tebunya kepada tengkulak atau ke pabrik gula. Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : 1. Bagi petani dianjurkan untuk dapat menjual hasil usahatani selain ke tengkulak yaitu dapat menjual ke pabrik gula apabila tidak dapat memenuhi syarat luas lahan secara individu maka petani dapat berkelompok untuk dapat menjual ke pabrik gula. Selain itu bermitra dengan pabrik gula dapat memperoleh beberapa keuntungan seperti adanya kredit bagi anggota kemitraannya serta akan mendapatkan bimbingan dari petugas pabrik gula untuk memantau budidaya tebu agar dapat menghasilkan tebu yang baik sehingga akan meningkatkan penghasilan dan mengurangi kendala yang dialami petani; 2. Bagi peneliti selanjutnya, dianjurkan untuk menyertakan faktor-faktor lain dalam analisis untuk dipertimbangkan sehingga hasil penelitian bisa lebih representatif. Selain itu dapat ditambahkan mengenai analisis usahatani dan pendapatan petani tebu yang menjual ke tengkulak ataupun yang berkelompok menjual ke pabrik gula.