Efektivitas Herbisida 2,4-D Dalam Pengendalian Gulma Pada Tanaman Padi (Oryza Sativa L.)
Main Author: | Purnamasari, ChiciDwi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130803/ |
Daftar Isi:
- Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan penghasil beras yang potensial untuk dikembangkan. Kebutuhan beras akan berbanding lurus dengan konsumsi beras masyarakat Indonesia. Menurut Rusono et al. (2013), konsumsi beras pada tahun 2011 sebesar 33.056.000 ton sedangkan pada tahun 2012 sebesar 33.047.000 ton. Dalam upaya pemenuhan kebutuhan beras maka perlu menjaga kestabilan produkivitas padi melalui praktik budidaya tanaman yang tepat. Salah satu kendala dalam penanaman padi yaitu keberadaan gulma. Gulma merupakan tumbuhan yang keberadaannya tidak dikehendaki oleh manusia pada suatu lokasi yang mampu menurunkan hasil pertanian (Widaryanto, 2009). Gulma padi sawah umumnya didominasi oleh golongan berdaun lebar, golongan teki maupun golongan rumput. Teknik pengendalian gulma pada tanaman padi dapat dilakukan dengan penyiangan manual dan penggunaan herbisida. Salah satu herbisida yang dapat mengendalikan gulma pada pertanaman padi adalah herbisida berbahan aktif 2,4-D. Herbisida berbahan aktif 2,4-D merupakan jenis herbisida yang selektif untuk mengendalikan gulma berdaun lebar pada tanaman padi serta bersifat sistemik. Faktor yang harus diperhatikan dalam pengaplikasian herbisida antara lain jenis herbisida, waktu aplikasi dan dosis herbisida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas berbagai tingkat dosis herbisida 2,4-D dalam mengendalikan gulma tanaman padi. Hipotesis yang diajukan yaitu (1) Dosis herbisida 2,4-D yang efektif dalam mengendalikan gulma pertanaman padi adalah dosis 1,5 l ha-1(2) Tingkat dosis herbisida yang diaplikasikan memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Mei 2015, bertempat di Dusun Jatisari, Desa Ngajum, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang dengan ketinggian tempat 220-400 mdpl. Suhu udara 27-29 oC dan curah hujan sekitar 85-546 mm bulan-1. Alat yang digunakan dalam penelitian meliputi cangkul, petak kudrat, hand sprayer, gelas ukur, LAM (Leaf Area Meter), meteran, sabit, kamera digital, timbangan analitik, oven, gunting, karung dan papan label. Sedangkan bahan yang digunakan dalam penelitian meliputi herbisida (berbahan aktif: 2,4-D) merk dagang DAMIN 875 SL, benih padi, varietas IR 64, pupuk Urea, pupuk KCl, pupuk SP-36 dan air bersih. Penelitian ini menggunakan rancangan RAK non-faktorial yang terdiri dari 1 faktor yaitu pengendalian gulma (P) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu P0 = kontrol (tanpa pengendalian gulma), P1 = Herbisida 2,4-D dosis 1,5 l ha-1, P2 = Herbisida 2,4-D dosis 2,0 l ha-1, P3 = Herbisida 2,4-D dosis 2,5 l ha-1, P4 = Herbisida 2,4-D dosis 3,0 l ha-1 dan P5 = Penyiangan manual. Pengamatan dilakukan pada gulma, komponen pertumbuhan dan hasil tanaman padi serta pengamatan fitotoksisitas. Pengamatan gulma dilakukan dengan menggunakan petak kuadrat berukuran 0,5 x 0,5 m. Letak petak contoh ditetapkan secara sistematis. Pengamatan dilakukan sebelum olah tanah, sebelum aplikasi, 1 MSA, 3 MSA dan 5 MSA. Pengamatan pertumbuhan dilakukan secara non-destruktif dan destruktif meliputi tinggi tanaman per rumpun, jumlah daun per rumpun, luas daun per rumpun dan jumlah ii anakan per rumpun yang diamati sebelum aplikasi, 1 MSA, 3 MSA, dan 5 MSA. Pengamatan hasil meliputi jumlah malai per rumpun dan bobot gabah kering giling (GKG) yang dilakukan setelah keluar malai dan saat panen. Pengamatan fitotoksisitas pada padi dilakukan pada 1 MSA, 2 MSA dan 3 MSA. Data yang diperoleh dari pengamatan dianalisis menggunakan uji F pada taraf 5% untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang telah diberikan. Apabila terdapat pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji lanjutan menggunakan uji BNT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian gulma menggunakan herbisida 2,4-D dosis 1,5 l ha-1 efektif untuk mengendalikan gulma pertanaman padi dengan menurunkan 51,27% bobot kering total gulma dibandingkan tanpa pengendalian gulma. Herbisida 2,4-D mampu mengendalikan beberapa spesies gulma berdaun lebar dan gulma golongan teki yaitu spesies gulma Marsilea crenata Presl., Monochoria vaginalis (Burm.f.) Presl dan Cyperus difformis L. Herbisida 2,4-D dosis 1,5 l ha-1 dan 2,0 l ha-1 mengakibatkan keracunan ringan sedangkan dosis 2,5 l ha-1 dan 3,0 l ha-1 mengakibatkan keracunan berat pada tanaman padi. Keracunan berat pada tanaman padi mengakibatkan waktu panen mundur 14 hari. Pengendalian gulma dengan penyiangan manual menghasilkan bobot gabah kering giling (GKG) 5,82 ton ha-1, sedangkan tanaman padi yang mengalami keracunan berat menghasilkan bobot gabah kering giling (GKG) 3,82 ton ha-1 dan 3,52 ton ha-1 (lebih rendah 34,36% dan 39,52%) dibandingkan penyiangan manual. Herbisida dengan dosis rendah mengakibatkan keracunan ringan sehingga gulma masih mampu bersaing dengan tanaman budidaya yang menghasilkan bobot gabah kering giling (GKG) 4,15 ton ha-1 dan 3,97 ton ha-1 (lebih rendah 28,45% dan 31,79%) dibandingkan penyiangan manual.