Produktivitas Dan Risiko Pada Produksi Kacang Atom (Kasus Di Pt. Dua Kelinci, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah)

Main Author: Hanum, Amalia
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130794/
Daftar Isi:
  • PT. Dua Kelinci adalah suatu perusahaan yang memproduksi varian kacang kulit, kacang berbalut tepung, serta produk makanan ringan berbahan dasar tepung. Pengukuran produktivitas perlu dilakukan secara baik dan benar untuk mengevaluasi produktivitas lini produksi pada saat ini. Ukuran produktivitas dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan penambahan fasilitas produksi yang akan mendukung aktivitas perusahaan. Hasil produksi meningkat tidak berarti produktivitasnnya meningkat, karena produktivitas dikaitkan dengan penggunaan penggunaan sumber daya yang efisien untuk menghasilkan barang dan jasa. Pokok permasalahan yang dibahas dalam penilitian ini adalah bagaimana cara pengukuran produktivitas perusahaan dan rencana apa yang harus dilakukan agar dapat meningkatkan produktivitas perusahaaan di masa yang akan datang. Metode pengukuran produktivitas yang akan digunakan adalah Analitical Hierarchy Process (AHP) yakni pembobotan setiap kriteria produktivitas sehingga dapat menentukan prioritas atau tingkat kepentingan dengan membuat perbandingan berpasangan antar kriteria. Selanjutnya metode Objective Matrix (OMAX) mengacu pada langkah-langkah OMAX yakni menentukan kriteriakriteria yang penting dalam peningkatan produktivitas di bagian produksi kacang atom, pengumpulan data lini produksi kacang atom, perhitungan nilai rasio produktivitas, perhitungan nilai produktivitas standard perusahaan, penentuan bobot masing-masing rasio, penentuan skor, penentuan nilai produktivitas tiap periode, penentuan nilai produktivitas keseluruhan, evaluasi produktivitas. Langkah selanjutnya yakni membuat Trafic Light System yang berfungsi sebagai tanda apakah skor produktivitas memerlukan perbaikan atau tidak memerlukan perbaikan. Selanjutnya melakukan pengolahan risiko tiap kriteria dengan menggunakan metode Root Cause Analysis (RCA) dan memberikan rekomendasi perbaikan yang berpengaruh pada produktivitas dimasa yang akan datang. Hasil pengukuran produktivitas menggunakan metode Objective Matrix (OMAX) yakni pada tahun 2013 tingkat produktivitas dari perusahaan didapatkan nilai sebesar 3,235%, kemudian pada tahun 2014 tingkat produktivitas naik menjadi 3,35% dengan indeks 3,5%. Kriteria yang paling memberikan kontribusi dalam peningkatan produktivitas bagian produksi dan perlu diperbaiki adalah kriteria pemakaian bahan baku karena nilai bobot kepentingan bahan baku paling tinggi diantara semua kriteria yakni sebesar 0,415%. Risiko yang teridentifikasi dari tiap indikator produktivitas dan dapat mengganggu produktivitas adalah risiko terhadap pemakaian kacang ose yang melebihi target, risiko dalam penggunaan jam kerja mesin yang kurang optimal, risiko akan penurunan kapasitas mesin produksi kacang atom dan risiko dalam pemborosan penggunaan listrik. Tingkat risiko yang termasuk kedalam kategori extreme risk yakni produktivitas pemakaian jam kerja mesin dan jumlah kerusakan mesin. Indikator produktivitas yang terdapat di kategori high risk adalah produktivitas penggunaan listrik. Indikator produktivitas yang masuk dalam kategori medium risk yakni ii produktivitas bahan baku, hal tersebut berarti perusahaan perlu melakukan penanggulangan terhadap risiko yang terjadi pada indikator produktivitas tersebut. Rekomendasi perbaikan yang dapat disarankan untuk produktivitas PT. Dua Kelinci yakni memberikan pelatihan terhadap karyawan secara lebih intensif dan berkala terhadap karyawan yang membutuhkan peningkatan kemampuan dengan program pelatihan yang tepat, selain itu perlu pengawasan yang lebih baik oleh supervisor pada saat penggunaan bahan baku dan mesin yang berjalan untuk tetap menjaga prosedur proses produksi perusahaan, adanya koordinasi bagian produksi dengan bagian marketing tentang informasi produksi yang mendadak perlu dievaluasi, segera dalam mengambil tindakan pengecekan mesin yang sebaiknya dilakukan secara berkala agar mesin tetap terawat dan tahan lama, melakukan pengecekan yang rutin dan pelumasan bagian mesin yang rutin juga sangatlah penting, tidak harus menunggu bagian mesin yang rusak baru diadakan pengecekan terhadap mesin tersebut agar mengurangi keseringan dalam perawatan mesin sehingga lebih menghemat penggunaan listrik.