Upaya Meminimasi Waste Dengan Pendekatan Lean Healthcare Di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Mawaddah Medika
Main Author: | Roikhan, Muhammad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13077/ |
Daftar Isi:
- Rumah Sakit Mawaddah Medika adalah salah satu rumah sakit di Kabupaten Mojokerto yang berdiri sejak tahun 2009. Permasalahan tentang adanya waste merupakan suatu permasalahan yang sering muncul dalam suatu instansi. Pada penelitian awal di Rumah Sakit Mawaddah Medika terdapat suatu masalah waste pada aktivitas menunggu proses pemeriksaan yang mana terjadi karena proses pencarian berkas rekam medis yang lama dan waste pada aktivitas pengecekan berkas rekam medis karena adanya kegiatan transportasi yang tidak dibutuhkan. Tujuan dari penelitian ini yaitu memberikan rekomendasi perbaikan untuk meminimasi atau menghilangkan waste yang ada dalam proses pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Mawaddah Medika sehingga proses pelayanan kesehatan bisa lebih efektif dan efisien serta meningkatkan kepuasan bagi para pasien. Penelitian ini dilakukan dengan penyebaran kuesioner waste kepada petugas yang sudah ahli dibidangnya kemudian dilakukan pembobotan waste yang terbesar. Dari hasil pembobotan ini nantinya akan dianalisis penyebabnya dengan menggunakan diagram sebab akibat dan akan diberikan rekomendasi perbaikannya. Alur penelitian ini diawali dengan studi literatur, studi lapangan, identifikasi masalah, perumusan masalah dan tujuan masalah. Dilanjutkan dengan pengumpulan data, pengidentifikasian waste, penyusunan kuesioner, penyebaran kuesioner dan pembobotan waste kritis. Selanjutnya dilakukan analisis penyebab waste kritis, pembuatan rekomendasi perbaikan, kesimpulan dan saran. Pada penelitian ini dianalisa 8 macam waste pada lean healthcare yang mana terdapat 34 macam aktivitas yang masih tergolong waste. Berdasarkan penyebaran kuesioner yang telah dilakukan didapatkan bahwa aktivitas “menunggu proses pembuatan obat” memiliki persentase yang paling tinggi yaitu 7,268%, kemudian aktivitas “Pengecekan ada tidaknya berkas rekam medis pasien” sebesar 5,74%, lalu aktivitas “menunggu dokter datang ke ruang pemeriksaan” sebesar 5,74% dan aktivitas “berkas rekam medis menumpuk karena masih dalam proses” sebesar 5,33%. Dari keempat aktivitas ini akan dicari akar penyebabnya dengan diagram sebab akibat. Ada banyak faktor penyebab dari keempat macam aktivitas ini, salah satunya adalah lamanya waktu pencarian obat, stok obat di apotek habis atau kadaluarsa, penulisan keterangan obat di rak kurang jelas, salah entri obat, SOP kerja belum sesuai, tingkat komunikasi yang rendah, kurang motivasi, tenaga kerja kurang terampil, jumlah pegawai rekam medis sedikit, ruang pemeriksaan harus tenang dan tidak boleh ada gangguan, jumlah dokter yang sedikit, dll. Rekomendasi perbaikan yang dapat diberikan berupa pemberian label tulisan obat secara lebih besar dan jelas, adanya pengelompokan jenis obat, pemberian alat kontrol visual berupa slogan atau himbauan, penambahan rak dan area tempat penyimpanan obat, penambahan meja tempat pembuatan obat, menerapkan budaya 5S ke sesama pegawai, evaluasi mengenai prosedur kerja yang sesuai, penambahan jumlah pegawai rekam medis, mencari dokter pengganti sementara, dll.