Pengaruh Kerapatan Tanaman Dan Pupuk Urea Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kale (Brassica Oleracea Var Acephala)

Main Author: Fajri, Laeli Nur
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/13076/1/LAELI%20NUR%20FAJRI.pdf
http://repository.ub.ac.id/13076/
Daftar Isi:
  • Kale adalah jenis tanaman hortikultura yang termasuk dalam famili Brassicaceae spesies Brassica oleracea. Popularitas tanaman kale di Indonesia masih kurang dikarenakan informasi mengenai manfaat tanaman yang sedikit. Tanaman kale termasuk tanaman bernilai ekonomis tinggi. Terdapat peningkatan permintaan kale seiring dengan pengetahuan masyarakat yang semakin berkembang namun tidak diimbangi dengan peningkatan produksi kale, maka diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan hasil produksinya. Upaya yang dapat dilakukan ialah dengan menentukan kerapatan tanaman untuk menentukan jumlah populasi dalam satu luasan lahan. Tujuan menentukan kerapatan ialah agar tanaman memperoleh dan memanfaatkan lingkungan tumbuhnya secara optimal. Pengaruh pertumbuhan dan hasil lain yang dapat berpengaruh yaitu pemupukan urea yang dibutuhkan oleh kale karena tanaman kale adalah jenis sayuran yang dikonsumsi pada bagian daun sehingga memerlukan unsur hara dengan kandungan nitrogen yang cukup. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengaruh interaksi antara kerapatan tanaman dan pupuk urea yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen tanaman kale (Brassica oleracea var acephala). Penelitian ini dilaksanakan pada Maret sampai Mei 2018 di Desa Torongrejo Kecamatan Junrejo Kota Batu. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama yaitu kerapatan (K) yang terdiri dari tiga taraf yaitu 20 x 20 cm (K1), 20 x 25 cm (K2) dan 25 x 25 cm (K3). Sedangkan faktor kedua ialah pemberian pupuk urea (N) yang terdiri dari tiga taraf yaitu urea 100 kg ha-1 (N1), urea 200 kg ha-1 (N2) dan urea 300 kg ha-1 (N3). Banyaknya kombinasi perlakuan (K x N) adalah 9 dengan tiga kali ulangan sehingga menghasilkan 27 satuan percobaan. Variabel pengamatan pertumbuhan yang dilakukan meliputi panjang tanaman (cm), jumlah daun (helai) dan indeks klorofil. Pengamatan hasil antara lain bobot segar total per tanaman (g) dan bobot segar konsumsi per tanaman (g). Pengamatan lingkungan antara lain intersepsi cahaya dan suhu udara. Data yang didapatkan dari hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam ANOVA (uji F) dengan taraf 5%. Apabila terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan Uji BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan hasil interaksi yang berbeda nyata pada parameter panjang tanaman (17 hst) dan jumlah daun (24 hst) namun tidak terjadi interaksi pada variabel pengamatan hasil tanaman kale. Hasil terbaik tanaman kale terlihat pada perlakuan kerapatan 25 cm x 25 cm dengan pupuk urea 200 kg ha-1. Pengaruh faktor tunggal kerapatan berbeda nyata pada variabel panjang tanaman, jumlah daun, bobot segar, bobot konsumsi dan intersepsi cahaya. Variabel panjang tanaman memiliki hasil terbaik pada perlakuan kerapatan 25 cm x 25 cm (K3) masing-masing pada 24, 31, 38, 45 hst. Variabel jumlah daun pada 17 hst tidak berbeda nyata namun memiliki hasil berbeda nyata pada 31, 38, dan 45 hst. Bobot segar per tanaman memiliki nilai terbesar pada perlakuan kerapatan 25 cm x 25 cm (K3) dengan nilai 138.68 gram dan terendah dengan 87.85 gram (K1). Sama dengan bobot segar, bobot konsumsi juga berpengaruh nyata dengan nilai tertinggi pada perlakuan yang sama dengan nilai 112.06 gram. Variabel intersepsi cahaya matahari 17 hst dan 24 hst memiliki hasil tidak berbeda nyata, pada 31, 38 dan 45 memiliki hasil berbeda nyata masing-masing nilai tertinggi pada 25 cm x 25 cm (K3) dengan nilai masingmasing 81.22%, 84.29%, dan 87.04%. Faktor tunggal pupuk urea berpengaruh nyata pada variabel panjang tanaman, jumlah daun dan indeks klorofil daun. Variabel panjang tanaman berpengaruh nyata pada 38 dan 45 hst pada perlakuan pupuk urea 300 kg ha-1. Variabel indeks klorofil memiliki pengaruh nyata dengan tertinggi di perlakuan Pupuk urea 300 kg ha-1 (N3) nilai 52.24 pada 17 hst dan 54.03 pada 38 hst.