Analisis Keunggulan Komparatif Dan Kompetitif Usahatani Melon (Cucumis Melo L.) Di Desa Prayungan, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo

Main Author: Meiningtyas, RidhaKIrana
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130752/
Daftar Isi:
  • Sektor hortikultura, terutama buah, merupakan salah satu produk pertanian yang memiliki nilai penting bagi kehidupan masyarakat Indonesia terutama jika dilihat dari aspek ekonomi dan kesehatan. Salah satu produk buah-buahan yang mempunyai nilai komersial dan pangsa pasar yang luas mulai dari pasar tradisional hingga pasar modern di Indonesia adalah buah melon. Selain pada pasar domestik melon juga memiliki peluang pada pasar internasional. Adanya perjanjian perdagangan bebas menyebabkan peluang ekspor melon menjadi semakin terbuka. Adanya perdagangan bebas menyebabkan komoditas melon harus memiliki daya saing. Peningkatan daya saing pengusahaan komoditi melon perlu dilakukan dengan melihat keunggulan komparatif dan kompetitif. Produk pertanian yang memiliki daya saing tinggi akan mampu bersaing dengan produk dari luar, dan akan meningkatkan volume ekspor sehingga akan menambah devisa negara. Salah satu produsen melon di Indonesia adalah di Desa Prayunga, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo. Pengembangan usahatani melon yang dilakukan selama ini terkendala pada cuaca yang tidak menentu, biaya yang semakin meningkat dan produktivitas yang selalu fluktuatif. Melon yang berasal dari Desa Prayungan ini banyak dipasarkan di pasar tradisional maupun modern di wilayah Jakarta. Melon yang dihasilkan diharapkan mampu bersaing dengan melon dari daerah lain dan melon impor. Terkait dengan hal tersebut, perlu dikaji tentang kemampuan bersaing komoditas melon di Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo khususnya di Desa Prayungan, terutama dalam hal keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif. Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yaitu menganalisis keunggulan komparatif dan kompetitif serta menganalisis pengaruh perubahan harga output, dan harga pupuk anorganik terhadap keunggulan komparatif dan kompetitif usahatani melon di Desa Prayungan, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo. Metode penentuan lokasi pada penelitian ini dilakukan secara purposive yaitu di Desa Prayungan, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga Mei 2015. Pada penelitian ini responden yang digunakan adalah petani melon yang ada di Desa Prayungan dengan jumlah petani responden sebanyak 32 orang petani melon. Metode analisis data yang digunakan dalam analisis keunggulan komparatif yaitu dengan menggunakan metode analisis Domestic Resource Cost (DRC) dan keunggulan kompetitif dengan metode analisis Private Cost Ratio (PCR). Keunggulan komparatif usahatani melon di Desa Prayungan dapat dilihat dari nilai Domestic Resource Cost Ratio (DRCR). Nilai DRCR yang dimiliki adalah sebesar 0,077, yang berarti bahwa usahatani melon di Desa Prayungan memiliki keunggulan komparatif dan efisien secara ekonomi. Semakin kecil nilai DRCR semakin tinggi keunggulan komparatif yang dimiliki, dan semakin besar nilai DRCR semakin kecil keunggulan komparatif yang dimiliki. Nilai DRCR ii kurang dari satu menunjukkan bahwa memproduksi komoditas melon di dalam negeri lebih menguntungkan dibanding dengan mengimpor. Keunggulan kompetitif usahatani melon dapat diketahui dari nilai Private Cost Ratio (PCR). Hasil perhitungan yang dilakukan, nilai PCR didapat sebesar 0,347, berarti usahatani melon yang dijalankan efisien secara finansial. Semakin kecil nilai PCR yang diperoleh, maka semakin tinggi tingkat keunggulan kompetitif yang dimiliki dan efisien secara privat serta usahatani telah mampu membiayai faktor domestik pada harga privat. Analisis sensitivitas yang dilakukan dapat diketahui bahwa keunggulan komparatif dan kompetitif dapat dipengengaruhi oleh perubahan harga input maupun output. Keunggulan komparatif dan kompetitif mengalami penurunan apabila terjadi kenaikan harga pupuk anorganik dan penurunan harga output. Apabila harga input naik dan harga output turun secara terus-menerus akan menyebabkan keunggulan komparatif dan kompetitif semakin turun dan penerimaan yang diteima petani juga akan mengalami penurunan.