Pengaruh Ekstrak Buah Lerak Sapindus Rarak De Candolle. Terhadap Penekanan Serangan Wereng Batang Coklat Nilaparvata Lugens Stal. (Homoptera: Delphacidae)

Main Author: Amin, SaumaHunnadi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130742/
Daftar Isi:
  • Nilaparvata lugens Stal. (Homoptera, Delphacidae) atau lebih dikenal dengan wereng batang coklat (WBC) merupakan hama penting pada tanaman padi, WBC dilaporkan dapat menimbulkan kerusakan berat di berbagai provinsi di Indonesia. Bahkan bila serangan berat terjadi pada fase vegetatif, maka tanaman padi tidak dapat dipanen sama sekali. Petani mengandalkan insektisida kimia sintetik untuk mengendalikan hama tersebut. Salah satu sarana pengendalian hama yang ramah lingkungan dan tidak berbahaya bagi kesehatan ialah dengan insektisida nabati yang bahan aktifnya berasal dari tumbuhan.Tanaman yang dapat digunakan sebagai insektisida nabati salah satunya adalah buah lerak Sapindus rarak DC. Informasi mengenai keefektifan ekstrak buah lerak dengan menggunakan pelarut air dan pelarut metanol terhadap wereng coklat masih sangat terbatas, dengan demikian perlu dilakukan penelitian dan pengkajian lebih lanjut mengenai efektivitas ekstrak lerak dengan pelarut air dan methanol dalam mengendalikan WBC. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai dengan Januari 2015 di Laboratorium Entomologi dan rumah kaca, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Lengkap dengan 9 perlakuan yang masing-masing diulang 3 kali. Perlakuan terdiri dari dua macam pelarut (air dan metanol) dengan konsentrasi masing-masing 125 g/l, 250 g/l, 500 g/l, 1000 g/l, dan air tanpa ekstrak sebagai kontrol. Masing-masing unit perlakuan disemprotkan pada nimfa instar IV dan V serangga uji yang telah diinfestasikan pada tanaman padi varietas mimbramo yang telah berumur 3 minggu setelah tanam. Variabel pengamatan pada penelitian ini yaitu mortalitas WBC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa macam pelarut yang digunakan tidak berpengaruh nyata terhadap mortalitas WBC. Pelarut air bisa mematikan 49,02% populasi hama, sedangkan pelarut metanol dapat mematikan 52,78% populasi hama yang diujikan. Konsentrasi ekstrak berpengaruh nyata terhadap mortalitas WBC. Ekstrak buah lerak dengan pelarut air konsentrasi 125 g/l, 250 g/l, 500 g/l, dan 1000 g/l berturut-turut menyebabkan mortalitas sebesar 8,66%, 28,16%, 38,56%, dan 49,02%. Eksrak buah lerak menggunakan pelarut metanol dengan konsentrasi 125 g/l, 250 g/l, 500 g/l, dan 1000 g/l menyebabkan mortalitas sebesar 19,66%, 17,7% , 39,54%, dan 52,78%. Gejala yang terjadi akibat pengaruh ekstrak buah lerak terhadap WBC ditandai dengan aktifitas berkurang, berhenti menghisap cairan pada batang padi dan akhirnya mati dengan ditandai mengkerutnya abdomen dan berwarna pudar.