Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Selada (Lactuca Sativa L.) Akibat Pemberian Biourin Sapi Dan Kascing

Main Author: Nugroho, DhenysBagus
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130731/
Daftar Isi:
  • Tanaman selada (Lactuca sativa L.) adalah sayuran yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Pengembangan budidaya selada mempunyai prospek yang bagus, karena dapat meningkatkan pendapatan petani dan sumber gizi masyarakat. Selada biasa dikonsumsi segar, maka dari itu penerapan teknologi ramah lingkungan semakin penting artinya dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Untuk itu diperlukan kesadaran petani dalam hal kesehatan dan kelestarian lingkungan. Pertanian organik kemudian dipercaya menjadi salah satu alternatifnya. Pemanfaatan dan penggunaan kembali limbah peternakan sebagai bahan organik masih belum ditangani secara optimal, sedangkan ketersediaan limbah ternak dari peternakan juga terus bertambah seiring meningkatnya produksi. Pemanfaatan urin sapi sebagai pupuk tanaman merupakan alternatif yang dapat dilakukan sebagai pemanfaatan dan pengelolaan limbah peternakan agar dapat bersinergi dengan lingkungan. Tujuan penelitian ini ialah untuk memperoleh konsentrasi biourin sapi dan kascing yang optimal yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman selada. Sedangkan hipotesis yang diusulkan adalah Aplikasi biourin sapi 30% dan 30% kascing dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil selada. Percobaan dalam polibag dilaksanakan di Greenhouse pada bulan September – November 2014 di lahan GAPOKTAN Pertanian Organik Kecamatan Sukun Kota Malang, dengan ketinggian tempat ± 500 dpl dan suhu udara rata-rata adalah 19-30oC. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : botol air mineral, label, polibag 3 kg berdiameter 12,5 cm, meteran, penggaris, timbangan, kamera dan kalkulator. Bahan-bahan yang digunakan antara lain benih selada varietas grand rapids, pupuk kascing, urin sapi, air, serta bahan-bahan lain yang mendukung penelitian. Percobaan disusun menggunakan RAK dengan 9 perlakuan dan ulangan 3 kali.Adapun perlakuan adalah sebagai ii berikut : P0 : 0% Biourin sapi + 0% kascing ( Kontrol), P1 : 15% Biourin sapi + 0 kascing, P2 : 15% Biourin sapi + 10% kascing, P3 : 15% Biourin sapi + 20% kascing, P4 : 15% Biourin sapi + 30% kascing, P5 : 30% Biourin sapi + 0% kascing , P6 : 30% Biourin sapi + 10% kascing, P7 : 30% Biourin sapi + 20% kascing, P8 : 30% Biourin sapi + 30% kascing. Plot percobaan sebanyak 27 plot dan terdiri atas 1 tanaman/polibag dengan jumlah total tanaman 324 tanaman. Pengamatan dilakukan pada komponen pertumbuhan secara destruktif dan non destruktif serta pengamatan panen. Pengamatan destruktif dilakukan mulai tanaman berumur 10 hari setelah tanam sampai panen. Pengamatan destruktif meliputi luas daun, bobot basah akar tanaman, bobot segar tanaman dan bobot kering tanaman. Pengamatan non destruktif meliputi tinggi tanaman dan jumlah daun. Parameter panen meliputi, bobot berat segar total tanaman, bobot segar konsumsi per tanaman. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) dengan taraf nyata 5%. Apabila terdapat pengaruh perlakuan yang nyata, dilakukan uji perbandingan dengan menggunakan uji BNT pada taraf 5% untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian biourin sapi dan kascing secara nyata mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman selada. Pemberian 30% bourin sapi + 30% kascing mampu meningkatkan bobot kering tanaman, bobot segar tanaman, bobot segar konsumsi dan luas daun tanaman. Perlakuan pemberian 30% bourin sapi + 30% kascing mampu meningkatkan bobot segar konsumsi dari 6,42 g tan-1 menjadi 32,87 g tan-1.