Daftar Isi:
  • Subsektor hortikultura yang dapat dikembangkan dengan pertanian organik adalah sayuran. Sayuran merupakan sumber mineral dan vitamin sebagai pelengkap serta peningkatan gizi bagi kebutuhan manusia. Berawal dari adanya trend baru dalam masyarakat yang bertemakan back to nature menunjukkan bahwa masyarakat mulai beralih dari mengkonsumsi komoditas hasil pertanian non organik ke komoditas hasil pertanian organik karena komoditas hasil pertanian organik dinilai alami dan sehat dikonsumsi, serta dalam produksinya sangat menjaga kelestarian ekosistem pertanian. Salah satu produsen sayuran organik yang berbasis kewirausahaan sosial di Jawa Timur adalah Sentra Organik Brenjonk yang berlokasi di Desa Penanggungan, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Tujuan dari berdirinya Sentra Organik Brenjonk adalah untuk membantu mensejahterakan petani sekitar dan memperbaiki lingkungan yang rusak akibat perlakuan pertanian konvensional yang menggunakan bahan kimia. Sentra Organik Brenjonk memproduksi dan memasarkan pangan organik seperti sayuran organik, buah organik, beras tuton organik dan lain sebagainya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan usaha sayuran organik pada Sentra Organik Brenjonk. serta merumuskan strategi yang tepat sebagai upaya pengembangan usaha sayuran organik pada Sentra Organik Brenjonk Desa Penanggungan, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif untuk menganalisis aspek lingkungan internal dan lingkungan eksternal yang mempengaruhi pengembangan usaha sayuran organik Sentra Organik Brenjonk. Serta analisis kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah yaitu matriks IFE, matriks EFE, Matriks IE, Matriks SWOT, dan analisis QSPM untuk memprioritaskan strategi yang paling tepat untuk diterapkan. Hasil dari analisis faktor lingkungan internal dan faktor lingkungan eksternal usaha sayuran organik pada Sentra Organik Brenjonk berupa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Faktor internal kekuatan utama yang dimiliki Sentra Organik Brenjonk yaitu adanya program wisata edukasi. Faktor internal kelemahan utama yang berpengaruh besar terhadap perkembangan Sentra Organik Brenjonk yaitu ketidakmampuan Sentra Organik Brenjonk dalam menyediakan bantuan modal secara kontinyu terhadap petani anggota. Faktor eksternal peluang utama yang dapat dimanfaatkan adalah bantuan dana dari pemerintah kabupaten Mojokerto. Faktor eksternal ancaman yang paling berpengaruh adalah terletak pada harga sayuran anorganik lebih terjangkau dari pada harga sayuran organik sehingga masyarakat memilih membeli sayuran organik dikarenakan pertimbangan harga. Hasil perhitungan dari matriks IFE diperoleh nilai skor sebesar 2,355. Dari total skor terbobot tersebut dapat disimpulkan bahwa Sentra Organik Brenjonk memiliki posisi internal yang lemah karena berada dibawah nilai 2,50. Hasil perhitungan dari matriks EFE, diperoleh nilai total skor sebesar 2,764. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sudah relatif kuat dalam memanfaatkan peluang untuk mengatasi ancaman karena lebih dari 2,50. Matriks IE menggambarkan posisi perusahaan berada pada kuadran V. Kuadran V yaitu kuadran pertahankan dan pelihara (hold and maintain). Berdasarkan analisis SWOT dan matriks QSP yang telah dilakukan, maka dihasilkan beberapa prioritas strategi yaitu: Menguatkan kembali komunikasi untuk koordinasi yang lebih baik, Mempertahankan dan meningkatkan mutu kualitas produk sayuran organik, Mempertahankan sertifikat organik, Menyediakan bantuan modal secara kontinyu kepada petani anggota, Membentuk divisi penelitian dan pengembangan untuk melakukan riset pasar, Memenuhi 100% permintaan sayuran organik oleh konsumen dan distributor, Meningkatkan kualitas kemasan dan label, Menciptakan diversifikasi produk dari sayuran organik, Mengembangkan program wisata edukasi, Menciptakan benih unggul, pestisida, dan pupuk organik. Saran pada penelitian ini bagi pemerintah sebaiknya lebih memperhatikan mengenai pengembangan pertanian organik dengan memberikan bantuan berupa pinjaman modal atau peralatan kepada pengusaha maupun petani yang bergerak dalam bidang pertanian organik. Bagi petani anggota sebaiknya petani anggota lebih aktif berkomunikasi dengan Sentra Organik Brenjonk dan aktif mencari informasi mengenai budidaya sayuran organik untuk mengatasi masalah dalam budidaya sayuran organik untuk menghasilkan jumlah produksi sayuran yang lebih. Bagi Sentra Organik Brenjonk sebaiknya memperbaiki komunikasi dan koordinasi antara pemimpin, pengurus dan petani anggota guna pengembangan usaha sayuran organik yang sedang dijalankan dengan sering mengadakan pertemuan, rapat, maupun seminar.