Evaluasi Ketahanan 4 (Empat) Varietas Tanaman Kentang (Solanum Tuberosum L.) Di Dataran Medium Dengan Pemberian Agen Hayati Pseudomonas Fluorescens

Main Author: Yuliarini, Titik
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130717/
Daftar Isi:
  • Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian agen hayati Pseudomonas fluorescens pada pengendalian penyakit empat varietas tanaman kentang selain itu untuk menguji ketahanan empat varietas kentang di dataran medium. Hipotesis dari penelitian ialah perbedaan pengaruh agen hayati P. fluorescens dalam mengendalikan penyakit Ralstonia solanacearum pada keempat varietas tanaman kentang. Perbedaan adaptasi empat varietas tanaman kentang dan produktivitasnya yang ditanam pada dataran medium serta tanaman kentang yang diberi agen hayati P. fluorescens lebih tahan terhadap serangan penyakit khususnya R. solanacearum. Penelitian telah dilaksanakan di lahan pertanian yang berlokasi di Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Penelitian tersebut sudah dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2014. Secara geografis Kecamatan Bumiaji terletak pada dataran medium dengan ketinggian 786 m dpl. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain bahan untuk budidaya di lapang yaitu : bibit kentang varietas Desiree, Granola Kembang, Granola Lembang, dan DT028. Aplikasi pupuk dasar berupa pupuk kotoran ayam, dan pupuk NPK mutiara. Bahan untuk pembuatan agen hayati yaitu isolat bakteri P. fluorescens, PDA (Potato Desktrosa Agar), kedelai, gula pasir, ragi tape, bubuk kulit udang dan air suling. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan menempatkan pemberian agen hayati P pada petak utama yang terdiri dari, tanpa pemberian agen hayati P. fluorescens (H0) dan pemberian agen hayati P. fluorescens (H1). Anak petak terdiri dari kentang varietas DT028 (V1) kentang varietas Desiree (V2) kentang varietas Granola Lembang (V3) dan kentang varietas Granola Kembang (V4). Pengamatan dilakukan secara non destruktif meliputi tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, jumlah batang dan waktu serangan serta jumlah tanaman terserang, bobot segar umbi ton/ha, bobot segar umbi per petak (gram), bobot segar umbi per grade (gram), dan jumlah umbi per petak (buah). Data pengamatan yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F taraf 5%). Apabila terdapat pengaruh signifikan pada perlakuan, maka dilanjutkan dengan menggunakan uji BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi pada pemberian agen hayati maupun macam varietas pada komponen pertumbuhan, komponen serangan penyakit, dan komponen hasil. Perlakuan berbagai macam varietas menunjukkan tidak berbeda nyata terjadi pada beberapa parameter pertumbuhan seperti tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, jumlah batang. Varietas DTO28 menunjukkan tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun dan jumlah batang lebih tinggi daripada varietas yang lain. Hal ini diduga bahwa kentang varietas DTO28 mampu beradaptasi di dataran medium. Komponen hasil yang meliputi bobot segar umbi ton/ha, bobot segar umbi per petak, bobot segar umbi per grade, jumlah umbi per petak menunjukkan tidak berbeda nyata pada semua perlakuan berbagai varietas. ii Bobot segar umbi ton/ha tertinggi didapatkan pada varietas DTO28 yaitu 6,21 ton ha-1 yang selanjutnya diikuti oleh varietas Granola Kembang 1,77 ton ha-1, varietas Desiree 1,21 ton ha-1 dan yang terakhir varietas Granola Lembang 0,69 ton ha-1.